Rabu, 07 September 2022

Elegi Burung Planduk Semak Dari Harga Murah Hingga Minta Duit

Malacocincla sepiaria.
Burung ini termasuk dalam jenis burung berkicau yang bersuara merdu yang belum banyak diketahui, merupakan jenis burung endemik asal Indonesia.  Akan tetapi burung pelanduk semak ini juga memiliki daerah persebaran yang juga terdapat di wilayah Semenanjung Malaysia. Di Indonesia terdapat di berbagai wilayah. Diantaranya seperti di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan juga di wilayah Kalimantan.
 
Ciri-Ciri:

Berukuran sekitar 14 cm, ada warna abu-abu pada bagian mahkota kepalanya, warna putih pada bulu tenggorokannya, dadanya berwarna abu-abu. Pemakan serangga.

Di daerah Banyumas, Jawa Tengah tepatnya di lereng gunung Slamet merupakan salah satunya. Didaerah ini dengan mudah bisa dijumpai burung tersebut berseliweran di kebun warga. Menjelang pagi burung ini ramai berkicau seakan mengingatkan orang untuk bangun dari lelap tidurnya untuk mulai beraktifitas.

Begitu banyaknya burung ini, membuat warga justru enggan memeliharanya. Menangkap burung ini untuk dijualpun tidak laku, walaupun laku harganya murah sekali tidak imbang dengan pekerjaannya.

Tapi mirisnya, mereka tetap berkicau dengan lantangnya tidak perduli dengan suaranya dihargai berapa. Sampai pada suatu hari seorang dari daerah luar mendengar kicauannya takjub, orang tersebut memesan untuk ditangkapkan burung ini untuk dipiara dirumahnya, diketahui burung planduk semak tidak ada didaerahnya. Al hasil orang tersebut sangat puas, burung yang didapatkan dengan badjet yang sedikit mendapatkan hasil yang banyak berupa kepuasan batin yang setara dengan burung mahal yang dia punya dirumah.

Sepertinya dari sinilah salah satu penyebabnya burung planduk semak mulai dilirik oleh kalangan penggemar burung kicau, dan lambat laun burung ini naik harganya. Dipasar burung yang sedianya tidak ada sekarang mulai tersedia. Penulis sendiri punya pengalaman saat berkunjung ke pasar burung terbesar di Jakarta mendapati burung ini dijual, lucunya ketika ditanyakan kepada pak penjual tentang nama burung ini dia menjawab burung tersebut bernama burung " Minta Duit", mungkin dia tidak tahu burung apa, yang dia tahu  burung tersebut ketika bunyi terdengar suara minta duit...minta duit...minta duit, setelah diamati dan didengar dengan teliti memang begitu kedengarannya.

Sehubungan dengan nama Planduk Semak, mungkin sudah lama ada, kurangnya perhatian tentang burung ini mungkin nama yang tidak kalah cantik dengan burung lain yang mahal jadi tidak disandangnya dengan baik. Didaerahnya Banyumas, contohnya,   burung itu juga tidak dikenal dengan nama Planduk Semak, tapi lebih baik lagi dinamakan burung "Bettor", dibilang lebih baik mungkin kata itu diambil dari bahasa Inggris " better".

Keuntungan perawatan burung ini memiliki sifat mudah beradaptasi, diambil dari tangkapan, tidak lebih dari satu hari burung sudah ngepur ( makan voer), mandi, bahkan langsung berbunyi. Jika tidak ada pur khusus untuk burung pur ayampun lahap, untuk EF tidak harus jangkrik, ulat, kroto, jika tidak ada semuanya bisa dikasih belalang yang banyak di rerumputan tanpa harus beli di toko.
Singkat cerita, lain dulu lain sekarang, burung bettor sepertinya benar-benar akan nenjadi better, sekarang sudah banyak para kicau lover yang piara burung bettor, eh, Planduk Semak dalam koleksinya, tinggal menunggu waktu saja planduk semak naik ke gantangan dengan trophy dan medalinya, lebih siur lagi dengan duitnya. Salam minta duit....