Jumat, 15 Desember 2017

DI JAGAT RAYA BUMI KITA HANYA SEBUTIR DEBU


Mengapa alam semesta diciptakan? Mungkin ini bukan pertanyaan fisika yang perlu penjelasan teleologis yang berasumsi pada tujuan akhir penciptaan.

Berawal dari terciptanya manusia yang dilengkapi dengan akal para ilmuwan berusaha mencari jawaban dengan ilmiah .

Sebuah teleskop diciptakan. Dari alat itu manusia bisa melihat lebih banyak ada apa dialam semesta lalu menelitinya dan bermunculah teori-teori bahkan hukum-hukum fisika sendiri.

Terbukti bahwa bumi yang kita huni sebagai makhluk yang paling sempurna ternyata bukan segala galanya di alam raya. Dilihat dari kebesaran  semuanya itu, bumi bisa dikatakan hanya setitik debu diantara benda-benda di jagat raya ini.

Coba kita renungkan, bumi hanyalah satu butir planet ditengah planet-planet lainnya yang sedang mengelilingi sebuah bintang kecil yang bernama Matahari. Matahari hanyalah satu bintang dari jutaan bintang yang bergerombol menjadi satu gerombol yang dinamakan galaksi. Galaksi dimana matahari kita ada didalamnya bernama galaksi Andromeda, di Indonesia dinamakan galaksi Bima Sakti. Galaksi itu bukan satu-satunya galaksi, tetapi ada banyak lagi galaksi-galaksi lainnya yang diperkirakan ribuan bahkan jutaan yang membentuk sebuah gerombol yang dinamakan gugus bintang, satu gugus bintang yang bisa kita lihat adalah gugus Virgo. Gugus bintang-gugus bintang itu membentuk sebuah kelompok lagi dan seterusnya, dan seterusnya, hingga manusia sudah tak mampu lagi mendeteksinya.

Seberapa jauh mereka ? Mari kita mulai dari yang terdekat, yaitu dari bumi kita ke matahari berjarak 149.6 juta km dari bumi ke galaksi kita yaitu galaksi Bima Sakti atau Andromeda, berjarak, 2.300.000 tahun cahaya.

Berapa jauh dalam satu detik cahaya melesat?
Dalam satu detik kecepatan cahaya bisa meluncur sejauh 300.000 km, dalam satu jam melumcur sejauh 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 24 jam/hari x 365,25 hari/tahun= 9.467.280.000.000 km=(9,46 x 10 pangkat 12) km. Bayangkan ! Jika 1 tahum cahaya meluncur= 9.467.280.000.000 km, berap jauh jika cahaya meluncur selama ratusan bahkan ribuan tahun. Atau sebaiknya kita bergurau saja, itu adalah sebuah jarak yang dekat sekali.

Dengan mata telanjang dari bumi kita bisa melihat mereka dari cahaya yang mereka pancarkan.
Galaksi Andromeda, misalnya, untuk bisa sampe ke bumi, cahaya yang dilepas olehnya membutuhkan waktu 2.300.000 tahun untuk bisa tertangkap oleh mata kita. Jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun disebut 1 tahun cahaya (tc), itu artinya Andromeda yang terlihat sekarang adalah Andromeda 2.300.000 tahun yang lalu, bukan yang sekarang. Itu harus kita terima.

Galaksi dimana matahari adalah sebuah bintang di dalamnya yang bisa dilihat dengan mata telanjang berbentuk seperti kabut panjang terang di langit mirip telur mata sapi yang diselimuti asap. Pada tahun 1610, Galileo menemukan galaksi itu tersusun dari bintang-bintang. Terdapat  lebih dari 10 pangkat 11 bintang dan masanya sekitar 10 pangkat12 kali masa matahari. Diameter tonjolan kuning telurnya sekitar 31 ribu tahun cahaya. Putih telur yang mengelilinginya seperti cakram, lebarnya sekitar 130 ribu tahun cahaya dan tebalnya sekitar 2 tahun cahaya. Matahari terletak di cakram, sejauh 26 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi. Kabut asap disebut "halo", isi dari halo adalah bintang-bintang.

Bintang-bintang di dalam galaksi bergerak mengitari pusat galaksi. Matahari membutuhkan waktu sekitar 250 juta tahun untuk menempuh satu putaran.

Dalam sebuah galaksi terdapat sedikitnya sejuta hingga 10 pangkat 13 bintang. Bentuk galaksi berbeda-beda, ada yang berbentuk ellips, spiral dan yang tak berbentuk apa-apa.

Bima Sakti sendiri berada di sebuah kelompok yang disebut Rumpun Lokal yang sedikitnya berisi 25 galaksi.

Gugus Besar yang terdekat adalah Gugus Virgo. Dia berdiameter 7 juta tahun cahaya. Didalamnya terdapat lebih dari 1200 galaksi yang sudah dikenali. Galaksi-galaksi berputar mengelilingi gugus.

Gugus dimana galaksi kita berada yaitu Rumpun Lokal dan Gugus Virgo dikelompokan ke dalam Gugus Besar Lokal, bentuknya seperti kue serabi dengan diameter sekitar 100 juta tahun cahaya dan tebalnya 10 juta tahun cahaya. Gugus Besar Lokal berisi 100 anggota gugus.

Bayangkan, disana ada satu planet dari sebuah bintang yang tidak termasuk besar, yaitu Matahari yang setiap hari kita temui, planet itu adalah Bumi dimana kita manusia makhluk yang paling sempurna berpijak.

Apakah hanya bumi yang dihuni makhluk hidup ? Sebuah tempat yang bila dibandingkan dengan mereka bagai setitik debu ditengah hamparan Jagat Raya. Untuk apa dan siapa semua tercipta, semua untuk manusiakah? Tentunya hanya Sang Pencipta Maha Tahu.




Sumber  : Mengenal Alam Semesta for beginners , by : Felik Pirani dan Christine Roche dan Googling.

0 komentar:

Posting Komentar