Rabu, 12 Juni 2019

Pertemuan Teman Kelas SMP Setelah 35 Tahun Berpisah


Selama 3 tahun lamanya kebersamaan di bangku   SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMPN 1 Kedungbanteng  Banyumas Jawa Tengah, kamipun berpisah, panggung acara perpisahanpun digelar, diakhiri dengan saling berjabat tangan dan ucapan perpisahan.

Hari itu memang hari perpisahan, kita sadar bahwa tak kan ada lagi kebersamaam seperti 3 tahun telah dilalui dengan begitu indah, tapi, hari itu juga hari bahagia kita telah berhasil lulus sekolah yang didambakan agar dapat melanjutkan ke sekolah berikutnya dengan nilai yang baik.

Perpisahan tetap saja perpisahan. Apapun bentuknya, semua perpisahan akan membawa luka, setidaknya rasa rindu pasti akan mendera. Gelak canda tawa riang, suka dan duka dilalui bersama disekolah itu. Begitu banyak  kenangan. Semua tak kan mudah untuk dilupakan.

Ketika tangan-tangan  melambai, tidak teman akrab, soul mate, bahkan sang pujaan, semua harus tega dan rela, perpisahan tak mungkin dapat dielakan.

Setitik bening menetes dari sudut mata yang tengah kaku memandang langkahmu yang kian menjauh dan menjauh. Membaur ditengah kericuhan. Tak ada lagi, kau. 

Sejak detik itulah, semua harus  pergi melanjutkan  kehidupan masing-masing. Hari-hari terus berjalan, sedikit berita kadang masih sempat terdengar, tentang sianu yang melanjutkan ke anu, sianu yang ke anu dan sianu yang melakukan anu. Namun, semakin lama waktu berlalu semuanya  mulai terlupakan, hingga pada akhirnya  hilang lenyap.

32 tahun kemudian, ada beberapa teman alumni yang menyusun gagasan untuk mengadakan reuni khusus satu kelas yang terdiri dari 3 ruang yaitu, kelas a,b dan c yang selalu di oplos setiap perkenaikan kelas, lumayan banyak, jika dihitung seluruhnya bisa sampai 70 puluhan orang.


Foto : Yusmiatun


Jika sekolah pada umumnya mengadakan reuni tidak jauh berselang setelah perpisahan, mungkin satu atau dua tahun sudah mulai mengadakan pertemuan, namun untuk kelas kami jeda tahun yang dilalui begitu lama 32 tahun, dapat dibayangkan perubahan selang waktu sepanjang itu. Jika umur manusia rata-rata 65 tahun, 32 tahun adalah setengah umur hidup.

Aku sendiri tidak termasuk diantara penggagas tersebut, mungkin dari kerasnya kehidupan yang aku jalani membuat aku termasuk salah satu dari orang yang melupakan kenangan indah masa sekolah tingkat pertama yang paling mengesankan itu, terima kasih kepada mereka ku ucapkan.

Kusadari, bangku SMP itu paling mengesankan dibanding bangku sekolah tingkat selanjutnya, mengingat  usia setingkat SMP, dimana sebagai anak manusia yang baru merangkak menuju transisi masa baru yaitu dari masa anak-anak menuju dewasa adalah masa-masa yang masih mentah, labil dan penuh ketidak tahuan. Selain itu ditambah lagi dengan debar-debar asmara pubertas pertama yang penuh gejolak, smakin menambah tidak menentu.

Masih kuingat semua kenangan itu meski konyol dan lucu. Untuk mengenal cinta saja masih dikatakan cinta monyet. Jangankan bermesraan, untuk mengagumi saja  tidak mampu. Dan rasa itu hanya kupendam tak pernah tercurahkan hingga akhirnya sebuah perpisahan terjadi.

Namun aku bahagia, dari kalian aku mulai mengenal dunia. Kau dan aku hanyalah anak-anak seperti anak-anak yang lainnya yang hanya bisa ceria tanpa beban, yang sama-sama belum fasih sekedar menjabarkan arti cinta. Yang ku tahu, cantikmu murni dan alami laksana kertas putih. Aku sudah cukup bahagia dapat menjadi temanmu. Ketika suatu waktu menyaksikan  kau lenggak lenggok menari, aku dapat bercerita kepada siapa saja yang didekatku , bahwa kau adalah temanku.

Sampai pada akhirnya kita dipertemukan dalam sebuah reuni, dalam figur yang sama-sama sudah tua, gigi yang tak utuh lagi, rambut yang memutih. Ini benar-benar wonderful, man!  Aku   bertemu, berjabat tangan, bahkan bermain bersama walau hanya sekejap. Tapi, kau tetap bidadari yang dulu itu, yang tak pernah aku berhenti mengagumimu,  tatap matamu, lembut sapamu, tawa renyahmu dan segalanya tentang kamu.


Foto : Khusnul Khotimah


...............................................
Pertemuan yang kudambakan
Kini jadi kenyataan................
Pertemuan  yang kudambakan
Ternyata bukan hayalan.........

Lagu pertemuan mengumandang, dinyanyikan oleh penyanyi yang sengaja didatangkan sebagai hiburan yang manggung secara life di panggung yang telah disediakan.

30 tahun lebih perpisahan tidak membuat suasana kelas berubah, seakan sengaja membuang jauh jarak waktu yang berlalu, membuang rasa lelah dari kerasnya hidup yang dilalui oleh jalan mereka masing-masing, keluarga mereka masing-masing, dunia mereka masing-masing yang tidak banyak diketahui satu sama lain dari setiap mereka. 

Ini adalah class meeting dimana dulu kita seru-seruan. Di sini, di kebun buah ini, Baturagung, 10 Juni 2019, biarlah kita pergi jauh ke lorong waktu. Biarlah kita merasakan kembali menjadi kecil.




Jumat, 07 Juni 2019

Cara Menangkap Hantu Kuntilanak


Sesuatu yang tidak masuk akal mungkin terjadi, jika kuntilanak yang merupakan makhluk astral, setan yang mempunyai dunia yang berbeda dengan manusia dapat ditangkap.

Dia mungkin sama layaknya dengan mayat, bila dilihat dari bentuknya, kuntilanak tidak lebih dari sosok yang mengenakan kain putih, berwajah pucat membusuk dan kelopak matanya yang nampak legam menghitam.

Seperti dikatakan dari sebuah sumber, bahwa kuntilanak berasal dari perempuan yang mati penasaran, karena mati dibunuh sa'at dia sedang mengandung dimana akhirnya harus melahirkan dengan caranya sendiri, yaitu dengan mengeluarkan jabang bayi tersebut lewat punggung.

Penampakannya tidak ubahnya sebuah hantu yang sangat menyeramkan. Dia melayang diudara dengan ciri khas tertawanya yang membuat bulu kuduk orang yang mendengarnya sontak berdiri.

Tapi, benarkah hantu menyeramkan itu dapat ditangkap oleh kita, manusia? Secara akal sehat tentu itu adalah omong kosong.Tapi, faktanya, cerita itu memang ada.

Bermula dari perbedaan alam antara manusia yang masih hidup dengan kuntilanak yang telah menjadi makhluk astralah cerita ini berasal,serta sekaligus mengungkap tentang penangkapan kuntilanak itu menjadi masuk akal.

Kuntilanak seperti juga dengan hantu-hantu lain yang lebih suka melayang diatas bumi daripada sebagian badannya menyentuh bumi. Perbuatan itu bukannya tidak beralasan, konon manakala badan kuntilanak sampai menyentuh bumi mesti hanya sebagian, maka dia akan tetap tinggal dan tidak bisa lagi pulang ke alamnya. Alhasil, dia akan tetap kelihatan dan tidak bisa menghilang lagi untuk pulang ke tempat asalnya karena telah menyatu dengan bumi.

Atas dasar itulah, dapat diketahui kelemahan kuntilanak yang digunakan oleh orang yang mengetahuinya untuk menangkapnya hidup-hidup dan tidak jarang menjadi tontonan warga disuatu kampung.

Caranya yaitu dengan memancingnya keluar, peristiwa ini sering disebut dengan peristiwa penampakan, setelah hantu itu menampakan diri dalam ujudnya yang kasat mata, seseorang lalu berusaha menghampiri hingga sampai beberapa jengkal jarak saja. Sebelum hal itu dilakukan, jangan lupa persiapkan terlebih dahulu sebuah paku dan martil sebagai alat pemukul.

Sa'at kuntilanak lengah, dengan cepat diambilnya paku dan tepat dibagian kepala segeralah tancapkan paku tersebut, lalu pukulkan martil hingga benar-benar menancap di batok kepalanya. Dengan begitu, pada kepala kuntilanak tersebut telah menancap benda bumi, yaitu berupa paku tersebut. Karena benda bumi telah menancap pada tubuh kuntilanak tersebut, kini kuntilanak tersebut telah menyentuh bumi selama paku masih menancap di tubuhnya. Dan, kuntilanakpun tidak dapat lagi membebaskan diri dengan menghilangkan tubuhnya dari penglihatan manusia, walau matahari sudah terbit dan haripun sudah beranjak siang.

Begitulah, sekilas cara menangkap hantu kuntilanak yang terkenal dan mustahil itu. Percaya atau tidak, yang jelas, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika Sang Pencipta mengijinkan apapun yang dilakukan makhluknya.