Selasa, 15 November 2016

MEMIKAT BURUNG DENGAN BURUNG HANTU


Burung hantu adalah burung predator yang kanibal dan sangat suka memangsa sebangsa burung yang lainnya.
Tapi bagaimana , Pak Sakum seorang pemikat burung mendatangkan burung yang akan dipikatnya dengan menggunakan  burung hantu?

Tanpa burung hantu, tak akan ada burung yang akan datang atau setidaknya tak akan dapat tangkapan yang berarti.

Setelah sehari bersama Pak Sakum memikat burung, ternyata begini logikanya.

Saat seekor burung hantu bertengger disebuah dahan, dan seekor burung apa saja lewat dan mengetahui akan keberadaan burung yang suka memangsa sebangsa burung itu,  dengan sigap ia harus  segera membunyikan alarm sebagai tanda bahaya , masing-masing dari mereka memiliki nada kusus sesuai jenisnya.

Hanya hitungan detik, setelah lengkingan  isyarat itu diperdengarkan ,semua jenis burung yang berada di  lokasi merespon,  mereka  berusaha mendekat sambil terus membunyikan nada bahaya, seolah memastikan bahwa burung malam itu benar-benar rabun di siang hari untuk kemudian menyerangnya.

Seolah mereka tahu disitulah kelemahannya, siang itu akan mereka pergunakan untuk membalas akan kelakuannya yang ia lakukan saat malam hari, dari yang menggangguh tidur sampai mencuri anaknya, bahkan yang lebih parah lagi menyantapnya.

Tapi sayang , Pak Sakum sebelumnya sudah memasang perekat ( Jawa : pulut ) di dahan-dahan yang ada disekitarnya, bahkan burung hantu itu sendiri, Pak Sakum juga yang menyediakannya.
Dan merekapun terjerat. Diamankan di kandang khusus. Keesokan harinya dijual dipasar burung atau pengepul. Dan Pak Sakumpun bisa membeli beras, lauk pauk, udud ( rokok) dan sisanya ditabung buat naik haji.

Senin, 14 November 2016

Mitos Pasar Siluman Gunung Slamet




Kabut asap tiba-tiba menebal, sementara Tarsun sudah terpisah  dari groupnya, dia sudah berteriak , tapi semua diam tak ada satupun sautan balik dari yang  dipanggilnya,” secepat itukah perpisaha n terjadi, sedang kan ia merasa baru beberapa menit terlepas dari formasi gandengan tangan antara satu dengan teman group yang lainnya”. Pikirnya. “Aku telah berbuat kesalahan. Sekarang ,keselamatan pendakian ini tergantung diriku sendiri”. Dia harus keluar dari daerah putih penuh kabut itu, tapi kemana , ia hanya bisa mencoba berjalan tanpa arah dan tanpa tujuan yang jelas, sementara kabut semakin pekat menutupi semua pemandangan dan jalan.

Ia berdiri diam , berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk diberikan keselamatan dan perlindungannya. Dan tak lama do’a yang khusuk itu pun terjawab,  t iba-tiba angin berhembus lebih kencang , perlahan membawa lapisan-lapisan kabut menjadi berkurang. Pemandangan di sekitarnya mulai nampak kembali
.
Bukan hanya sekedar kembalinya keadaan menjadi cerah tanpa penghalang pandang , tapi lebih jauh lagi ia samar-samar mendengar suara keramaian dan lama kelamaan suara itu terdengar semakin jelas. Semua  disekitar berubah , dan sadar ia sedang berada di tengah-tengah pasar.

Rasa lapar seperti menghancurkan logika ketika pandangannya tertuju pada sebuah warung makan dengan berbagai menu yang mengundang selera, tanpa pikir panjang  masuk saja ke warung tersebut dan segera memilih makanan yang telah terpajang, dari sekian banyak variasi makanan dari sayur , ikan, daging hingga buah-buahan segar. Tarsun memilih tempe , gorengan udang, ikan gabus kesukaannya sebagai lauknya , pelayan warung mengambilkan semua yang dipilihnya dan   Tarsunpun langsung memakannya dengan lahap , maal meel maal meel sampe perut  benar-benar terasa   kenyang. Ia  menghentikan makannya , di piring masih tersisa beberapa po tong tempe, udang kecuali ikan gabus yang  tinggal  kepala  tersisa,  membayarnya untuk selanjutnya   pamit meninggalkan warung.

Dengan perasaan perut yang sudah kenyang, aktifitas pasar yang penuh orang yang tak satupun  dikenalinya tiba-tiba  terbesit dipikiran akan nasib teman-temannya, kalau mereka ada di daerah itu. Ia  berkeliling  di setiap sudut pasar mengharap apa yang ada dalam pikirannya itu benar , yaitu menemukan teman-t eman groupnya yang telah terpisah beberapa waktu lalu.
Lama ia menelusuri daerah itu namun tak satupun yang diharapkannya mejadi kenyataan untuk bertamu orang yang dikenal hingga ia lelah dan perlu beristri rahat. Dibawah balkon sebuah emperan t oko ia duduk bersandar pad a dindingnya , mungkin perasaan letih dan kenyang membuat ia mengantuk untuk kemudian tertidur.

Langit Gunung sangat cerah. Hawa dingin yang sedingin salju dalam ketinggian ribuan meter tak begitu dirasakan oleh jaket tebal yang telah dirancang khusus untuk para pendaki. Dengan kehilangan satu anggotanya Jack, Darwin, Manto, Satam dan Nicolas berhasil menancabkan bendera di puncak Gunung Selamet  tidak jauh dari kawahnya yang luas dan perkasa ,dengan rasa kagum mereka memuji keagungan Sang Pencipta,mereka menengadahkan tangan  memanjatkan do’a  entah do’a apa yang dipanjatkan, ada pula yang bersujud diatas pasir, tak lupa berphoto-photo untuk dokumen dan kenang-kenangan  ,setelah cukup tercapai semua yang dilakukan,tubuh juga sudah teresa menggigil, tibalah sa’atnya diputuskan untuk pulang, masih ada yang harus dilakukan , yaitu mencari Tarsun yang terpisah dan menghilang tanpa jejak.  Tak sampai hati kembali tanpa kepastian bagaimana  nasib  satu dari   anggotanya itu. Seiring perjalanan pulang  ditelusurinya kembali  semua arah ,alur dan tempat –tempat yang dicurigai dimana kemungkinan Tarsun berada, tak jarang harus menempuh jalan sulit yang sebelumnya tidak mereka lalui.

Di suatu sudut berdiri tegak sebuah pohon kayu besar , dibawahnya banyak tumpukan batu cadas sisa semburan lahar panas yang telah mendingin menjadi layaknya batu yang keras tersusun di atas dataran rata yang  sejuk, nampak disana seorang laki-laki tengah tidur lelap di atasnya. Sontak merekapun menghampiri dan ternyata laki-laki itu seorang yang sedang mereka cari yang tak lain adalah Tarsun.

Nicolas : “ Oh my God, Tarsun !”

Bentakan Nicolas membuat Tarsun terbangun. Celingukan tak jelas, sebelum akhirnya sadar didepan tengah ada semua orang –yang dikenal.

Tarsun : “ haah, ! aku menemukan kalian?”
Satam  : “. Kemana aja ,lo ?”

Tarsun  langsung memeluk yang memanggilnya.

Tarsun  :  “Pasar!”
Satam  :  “ Pasar apa ? ini hutan, Gunung Slamet”.
Tarsun  :  “ Aku baru saja menemukan pasar di tempat ini, aku baru saja makan diwarung itu”.

Tarsun menunjuk ke arah sebuah pohon yan lain, pada setumpuk lempengan batu yang tersusun demikian rupa dibawahnya, diatas batu masih tergeletak beberapa daun lebar, diatasnya beberapa potong tubuh kalajengking, di lembar daun yang lain tergeletak kepala kadal dan bebrapa potong kulit kayu seperti sisa sebuah menu makan yang beru saja dimakan orang.

Jack      : “Makan?”
Tarsun  : “Ya, makan....aku makan udang goreng, ikan gabus dan tempe bacem kesukaanku”

Tarsun mengamati lebih detil apa yang tersisa diatas lembaran-lembaran daun yang tergeletak dimana formasi letaknya sama seperti piring-piring tempat yang baru ia gunakan sebagai wadah makanannya.

Darwin   : “Sisa-sisa potongan binatang itulah yang telah kau makan”

Tarsun melotot ke Darwin

Darwin  :  “Aku pernah mendengar cerita ada pasar siluman di Gunung ini, tapi aku pikir itu hanya                       mitos.
Manto  : “ Maksudmu Tarsun barusan nyasar ke pasar siluman dan makan disebuah warung dengan                      menu makanan kesukaan yang dia pilih ternyata di alam nyata sebenarnya kalajengking,                      kadal dan potongan kayu itu?"

Darwin hanya menganggukan kepala. Pernyataan Darwin bak petir dalam hati Tarsun, teringat akan lahapnya makan karena lapar.

Satam tertawa , hal serupa juga dilakukan oleh teman yang lainnya kecuali Nicolas yang memilih tak  main-main memandang hal ini.

Nicolas : “ Apapun itu, sepertinya jangan lama-lama membahasnya ,kita harus capat-cepat                                    meninggalkan tempat ini sebelum sesuatu terjadi juga pada kita”

Tanpa satupun yang menyanggah , anjuran Nicolas langsung diiyakan. Perasaan tidak enak seperti sama-sama mendadak hinggap pada diri mereka masing-masing, bagaimana kalo  apa yang menimpa Tarsun menimpa juga  pada  diri mereka ,

Tak banyak kata, obrolan apalagi bercanda untuk kali ini mereka lebih fokus berjalan bahkan jalan mereka lebih cenderung semakin dpercepat tanpa harus seseorang memberi komando. Dalam diam sebenarnya mereka bicara dalam hati masing-masing, ingin cepat sampai , ingin capat melewati batas tempat angker itu, atau masuk ke pasar siluman seperti yang terjadi pada satu anggota mereka , atau sesuatu keanehan yang lebih parah lagi.
Sampai Jumpa.............

Minggu, 13 November 2016

Einstein Yang Lupa

Einstein Juga Bisa Lupa

Terkadang orang dekat tak terlihat meski dia ada di dekat. Contohnya , Einstein suatu hari sedang berada di sebuah bis kota. Ia duduk sambil baca komic. Tiba-tiba kacamatanya lepas dan terjatuh. Maka iapun membungkuk dan meraba-raba mencarinya.
Untung ada seorang anak kecil yang menolongnya. Gadis itu mengambil kacamata itu dan kemudian memberikannya pada Einstein. Einstein berterimakasih dan memuji pada perilaku gadis kecil itu seraya berkata : "" Terima kasih , nak, kamu baik sekali, katakan siapa namamu?" Si gadis kecil itu menjawab sambil tersenyum, " Clara Einstein, papa."


Profesor Dikepung Sekawanan Singa

Pada suatu hari seorang profesor sedang mengadakan penelitian di tengah sebuah hutan. Tanpa diduga tiba-tiba sekawanan singa mengepungnya. Profesor sangat ketakutan dan kebingungan." ide apa kira-kira yang harus kulakukan untuk keluar dari bahaya ini ?" tanyanya pada seorang teman lewat telepon. Lalu, jawab temannya, " anda yang profesor aja bingung, apa lagi saya."

Astronot Dari Jepang 

Seorang guru yang lagi bingung, atau hanya pura-pura bingung bertanya kepada seorang muridnya.
" Siapa nama orang Jepang yang ikut misi datang ke bulan bersama Nill Amstrong dan Aldrin Edrin ?"
Murid yang ditanya kebetulan anak yang cerdas, dengan cepat ia menjawab." Kukira Takada, pak guru."

Pak Guru nyengir ."betul, seratuus." katanya.

Christoper Colombus

Bu Guru bertanya kepada muridnya yang bernama Christoper Colombus.
" Chris, siapa yang menemukan benua America?"

Jawab Christoper Colombus," ya, saya sendiri, bu"

Bu guru melongo



Cara Memelihara Belut di Pekarangan Rumah


Siapa yang tidak kenal lauk pauk lezat berprotein tinggi yang bentuknya seperti ular ini. Belut.

Kandungan  gizi dalam 100 gram daging belut :
Protein     : 14%
Lemak       : 27%g
Zat besi.    : 2,0 mg
Kalsium     : 20 mg
Vitamin      :
A 1.600 SI(satuan Internasional)
B 0,1 mg
C 2,0 mg
Diminati dalam dan luar negeri tapi penyediaan barang masih mengandalkan tangkapan alam yang sumbernya semakin berkurang, tak heran jika belut dipasaran semakin sulit didapat. Minimnya pengetahuan akan budidaya ikan panjang lezat bergisi tinggi tersebut adalah penyebabnya.
         
Oleh karena itu disini saya dengan senang hati mau berbagi cara ptaktis budi daya belut model kolam bambu.
Tak banyak kata, langsung saja, inilah caranya :
Bahan :
1. Bambu , dimeter 8-10 cm   
    Panjang 130 cm, jumlah sesuai kebutuhan
 
2. Terpal : 5x6 meter.
3. Tali plastik
4. Paranet /nyiur
5. Paku
6. Oli
7. Pipa para
Alat :
1. Gergaji
2. Pisau
3. Linggis
4. Martil.

Dengan alat yang telah tersedia rangkai bambu seperti  gambar dibawah ini dengan ukuran : 4x3x1 meter.

Pasang dan atur terpal cukup satu lapis dan
pasang pipa paralon untuk pembuangan seperti gambar di bawah ini :

Pembuatan kolam selesai, sekarang tinggal pembuatan media.
Bahan :
- Jerami
- Pupuk kandang (gunakan kotoran kerbau atau sapi, sedangkan kotoran kambing tidak disarankan karena bersifat sulit hancur) pilih pupuk yang telah matang, ciri-cirinya , warna sudah menyerupai tanah, kering, tidak berbau dan tidak panas.
- Kedebog pisang
- Humus/kompos
- Tanah dan
- Air
A. Persiapan Media
* Potong-potong jerami 10 cm dan cincang kedebog pisang secara terpisah, lalu beberkan dibawah terik matahari.
* Bolak balik jemuran jerami dan kedebog pisang biar keringnya merata.
* Gunakan mikrostarter, seperti, biotanah, agrobost untuk mempercepat dekomposisi, caranya larutkan 2 tutup botol (10ml) cairan biotanah dengan 5 liter air, siram jerami dan kedebog pisang sementara itu bahan dibolak balik. Pemberian biotanah cukup 2 kali selama periode pengeringan, proses pembalikan jerami dan kedebog pisang dilakukan 2-3 hari sekali atau tergantung kondisi bahan.

B. Pembuatan Media.
* Campur semua bahan menjadi satu di luar kolam. Ukuran kolam 4x3x1 m dibutuhkan : 28,6 % jerami, 14,3% kedebog pisang, 14,3 % pupuk kandang, 28,6% humus atau kompos dan 14,3 % tanah sawah atau kebun, akan tersusun , tinggi 70 cm akan menyusut sekitar 60 cm.
* Masukan bahan kedalam kolam dan atur hingga merata.
* Tambahkan air secara perlahan kedalam kolam hingga tercampur dengan media.
* Diamkan media selama satu minggu, lalu aduk merata, keluarkan air secara perlahan dari dalam kolam hingga ganti dengan yang baru. Pergantian air kolam dilakukan 3 hari sekali.
* Lakukan tes media pada minggu kedua, jika media sudah tidak panas dan air tampak jernih, berarti media sudah layak huni. Pertahankan kstinggian air kolam 1-2 cm dari permukaan media.
* Tambahkan tanaman air, seperti, eceng gondok, dan kangkung sebagai peneduh.
Benih belut siap dimasukan.

C.Penyiapan Benih
Ada dua cara kita memperoleh benih, yaitu dari tangkapan di alam dan pembenihan secara intensif. Untuk penangkapan di alam pastikan belut tidak diperoleh dari hasil penyeteruman, karena benih dari setruman secara hormonal biasanya mengalami kerusakan, hal itu bisa berdampak pada tingkat produksivitasnya.

Pilih benih belut yang berkualitas, ciri-cirinya :
1. Gerak tubuh gesit dan agresif.
2. Sosok sehat, ditandai dengan tubuh yang mulus dan utuh.
3. Tubuh keras dan tidak lemah.
4. Tubuh berukuran kecil, 8 - 15 cm.

Untuk benih hasil dari tangkapan alam, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 2 hari.
Cara Karantina:
Benih-benih belut diletakan dalam bak diisi air setinggi 2 cm dari permukaan belut itu sendiri. Setiap 6 jam air diganti. Benih belut diberi makanan berupa telur ayam yang telah dikocok sekali perhari, misal, benih seberat 15 kg 2 butir telur untuk satu kali pemberian. Setelah satu jam pemberian makanan, air perlu diganti.

D. Penebaran benih
Sebelum melakukan penebaran benih lebih dahulu pastikan bahwa media telah siap huni. Lakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dan sore hari setelah pukul 15.00. Tujuannya agar benih tidak setres karena perubahan suhu yang mencolok.

Penebaran benih dilakukan di permukaan media tanpa harus menenggelamkannya. Kemantapan media bisa ditengarai jika benih dapat dengan mudah masuk ke media.
Jumlah ideal untuk ukura 3x5x1 m adalah 20 kg - 30 kg.

D. Pakan dan Pengaturan
Dihabitatnya, belut kecil memakan jasad renik berupa zooplankton dan zoobenthos di perairan dangkal. Setelah dewasa, belut dapat memangsa bekicot, larva serangga, cacing, kecebong, yuyu, anak ikan, udang-udangan dan keong mas sebagai makanan alaminya.
Pemberian pakan awal dilakukan sebelum bibit ditebar.

Cara :
Masukan pakan seperti, bekicot,  yuyu, atau keong mas sehari sebelum bibit ditebar. Makanan tersebut sebelumnya direbus dan dicincang. Perbandingannya adalah 1 : 1, atau 1kg makanan untuk 1kg bibit.
Makanan extra baik diberikan, misal : Pelet ikan, knsentrat ikan atau udang, usus ayam yang sebelumnya direbus dan dicincang.

Pemberian pakan dilakukan rutin 2 hari sekali, jika bibit 2 kg maka pakan sebanyak 1kg perdua hari.
Waktu pemberian makan yang baik adalah menjelang malam karena belut termasuk binatang nokturnal atau aktif di malam hari.

Terakhir, sirkulasi air yang teratur dan terus mengalir ,mengingat belut adalah binatang pemproduksi gas yang aktif.
  
E. Pemanenan
Buka lubang pembuangan air, keluarkan eceng gondok, kuras air yang tersisa dengan ember, tangkap semua belut tak tersisa karena seluruh media dikeluarkan dari kolam, sebaiknya pemanenan dilakukan pagi hari sebelum terik matahari.




Daftar Pustaka     :   AgroMedia

Kamis, 10 November 2016

CARA MELATIH MUSANG GARANGAN


Pernahkah anda melihat seekor binatang buas yang suka memakan ayam tetangga dan binatang-binatang peliharaan lainnya yang tengah  jalan-jalan mengikuti seseorang layaknya seekor anjing yang begitu setia pada majikannya? Tidak lain adalah seekor garangan, binatang sejenis civet atau luak yang sudah dilatih dengan sedemikian rupa hingga menjadi jinak dan tunduk kemudian dijadikannya binatang itu sebagai pet atau binatang kesayangan dirumah. Ia juga sejinak anjing yang setia menemani kemana pemiliknya pergi? Ingin tahu caranya, dibawah ini langkah-langkahnya untuk membuat garangan yang anda pelihara menjadi demikian.

Inilah langkahnya:
1. Carilah bahan garangan yang masih  muda /babby.
2. Makanan yang disukai binatang buas tersebut, gunakan saja anak-anak ikan kecil.
3. Lokasi pelatihan, halaman rumah atau kebun

Caranya:
Lepaskan anak garangan, jatuhkan satu ekor ikan kecil yang sudah di persiapkan, biarkan ia memakannya , setelah habis ia akan mengendus mencari yang baru , dalam keadaan itu panggilah namanya dan jatuhkan satu ekor ikan lagi setengah meter didepannya, setelah berhasil diraih biarlah dia memakannya, lalu makanan yang ketiga, lakukan juga hal yang sama seperti sebelumnya, panggil lagi namanya, pemanngilan nama berguna untuk  memberikan pemahaman naluri bahwa manakala namanya dipanggil berarti akan didapatlah makanan , setelah makanan yang ketiga, lakukan langkah serupa di jarak yang lebih jauh lagi, lebih jauh dan terus lebih jauh hinga garangan  memiliki kebiasaan itu dilokasi yang  berpindah pindah sampai kembali ke lokasi dimana start latihan dimulai  dalam hal ini adalah depan rumah.

Lakukan hal yang  sama setiap hari hingga tanpa lagi perangsang makanan digunakan tapi, garangan akan tetap mengikuti kemana anda jalan-jalan dikomplek daerah anda layaknya anjing terlatih  yang setia menemani kemanapun anda menghendaki.

Kurasa cukup begitu trik dan langkah menjinakan garangan, jika dilakukan dengan sabar dan telaten pasti akan berhasil, karena saya sendiri sudah  mempraktekannya. Selamat mencoba.

Rabu, 09 November 2016

Ini Cara Menghipnotis Diri Kita Sendiri, Stress Hilang Tenggelam Sugesti


Pernah menonton pertunjukan orang dihipnotis ? Sering tontonan itu ditayangkan , seperti di TV, di panggung atau media-media lainnya, penghipnotis memberikan sugesti dan sugesti itu diterima oleh alam bawah sadar terhipnotis, lalu terhipnotis melakukan semua yang diinginkan oleh si penghipnotis itu, jadilah tontonan yang sangat menarik dan kocak.

Bagaimana orang menghipnotis dan bagaimana rasanya terhipnotis? Untuk menjawab penasaran itu anda tak perlu mengundang tukang hipnotis, karena kali ini saya akan memberikan cara bagaimana menghipnotis sekaligus bagaimana rasanya terhipnotis, karena cara ini adalah Self Hipnosis, yaitu dimana sebuah kondisi kita menghipnotis diri kita sendiri. Wow, mau tahu ? ini langkah-langkahnya :

1. Mengakses Pikiran Bawah Zadar

Pilih ruangan yang tenang dan sejuk, anda dapat memutar musik relaksasi atau membakar kemenyan untuk mnghasilkan aroma terapi dalam mencapai kondisi yang relaks.

Kemudian, berbaringlah, tarik napas panjang perlahan-lahan lalu hembuskan perlahan-lahan pula, saat mengambil napas, bayangkan anda menghirup udara yang bersih yang membuat tubuh anda mnjadi segar dan relaks. Saat menghembuskan napas bayangkan anda membuang udara kotor.

Katakan kalimat-kalimat ini dalam hati:
"Saat ini aku menarik energi positif setiap kali aku menarik napas dan mengeluarkan energi negatif setiap kali aku menghembuskan napas. Semakjn lama aku semakin relaks dan tenang, dan aku merasa dalam kondisi nyaman yang sangat dalam."

Kemudian bayangkan sebuah bola sinar berwarna putih berada diubun-ubun anda. Rasakan bola sinar tersebut terasa sejuk di ubun-ubun anda dan membuat sekitarnya menjadi relaks. Kemudian, bayangkan bola sinar tersebut mulai memanjang turun ke kening, alis mata, hidung dan dagu anda sehingga saat ini, bagian ubun-ubun kepala sampai dagu anda menjadi sangat relaks dan malas untuk digerakan lagi. Berkata-katalah dalam hati:

"Saat ini mulai dari ubun-ubun kepala sampai daguku yang diselimuti oleh bola sinar putih sejuk ini, semua menjadi sangat relaks dan malas untuk digerakan lagi"

Cobalah untuk mulai menggerakan kelopak mata anda. Saat kelopak mata anda belum terasa malas untuk dibuka atau digerakan, teruskan untuk membayangkan dan merasakan bahwa sinar putih sejuk terasa mulai memanjang turun kebawah menuju leher dan dada.

Jika mata anda masih belum terasa malas untuk dibuka, ucapkan kalimat semacam ini dalam hati:

"Dalam hitungan mundur , mulai dari tiga,aku akan berada di kondisi yang lebih dalam lagi sehingga kepalaku mulai dari ubun-ubun hingga kedagu sangat relaks dan sangat malas digerakan. Tiga...bertambah relaks dan dalam. Dua....semakin relaks dan dalam. Satu...benar-benar sangat relaks dan dalam."

Setelah itu rasakan sinar putih sejuk tersebut_ yang telah memanjang dari dagu menuju dada ~ membawa sensasi rasa relaks tersebut menyebar ke leher, dada dan sekitarnya.
Katakan dalam hati:

"Saat ini rasa relaks tersebut telah menjalar hingga ke leher dan dadaku, sehingga sekarang mulai dari ubun-ubun sampai dadaku terasa relaks Dan nyaman yang sangat dalam."

Kemudian, lanjutkan visualisasi anda dengan membayangkan sinar putih sejuk itu memanjang Dan merambat ke punggung, perut, kedua lengan anda, dan paha. Tubuh andapun mulai dari ubun-ubun hingga paha berada kondisi yang relaks dan nyaman.
Katakan dalam hati:
" Saat ini, rasa relaks tersebut telah menjalar hingga ke leher dan dadaku sehingga sekarang, mulai dari ubun-ubun , lengan dan jari-jari tangan, punggung, perut,dan pahaku berada dalam kondisi relaks dan nyaman yang sangat dalam. Begitu dalam hingga kedua lenganku sangat malas untuk digerakan."

Coba untuk mulai menggerakan salah satu lengan anda perlahan-lahan, jika lengan anda masih belum terasa malas untuk digerakan,ucapkan kata-kata ini didalam hati:

"Dalam hitungan mundur, mulai dari tiga, aku akan berada dikondisi yang lebih dalam lagi sehingga kedua lenganku menjadi sangat relaks dan malas sekali untuk digerakan. Tiga...bertambah relaks dan dalam. Dua...semakin relaks dan dalam. Satu...benar-benar sangat relaks dan dalam."

Saat lengan anda terasa malas untuk dibuka atau digerakan, teruskan untuk membayangkan dan merasakan bahwa sinar putih sejuk tersebut mulai memanjang turun kebawah menuju betis hingga jari-jari kaki. Kemudian katakan dalam hati :

"Saat ini rasa rilaks tersebut telah menjalar keseluruh tubuhku mulai dari ubun-ubun hingga jari-jari kakiku. Begitu dalam hingga jari-jari kakiku sangat malas untuk digerakan".

Cobalah untuk mulai menggerakan salah satu jari kaki anda perlahan-lahan. Jika salah satu jari kaki anda masih belum tedasa malas untuk dibuka, ucapkan kalimat sepeeti ini dalam hati:

"Dalam hitungan mundur mulai dari tiga, aku akan berada dikondisi yang lebih dalam lagi sehingga jari-jari kakiku menjadi sangat relaks dan malas sekali untuk digerakan. Tiga...bertambah relaks dan dalam. Dua...semakin relaks dan dalam. Satu...benar-benar sangat relaks dan dalam."

2. Melakukan Pemantapan Relaksasi Lebih Dalam (Deepening).

Berkata dalam hati:
"Aku menghitung mundur dari sepuluh hingga satu, dan setiap hitungan mundur berjalan, aku dibawa dalam kondisi relaks dan nyaman yang semakin dalam"

3. Melakukan Sugesti Terhadap Diri Sendiri.
Langkah ini dimana kita dapat mengambil manfaat dari ini semua dimana kita memasukan sugesti ke alam bawah sadar untuk membawa hal yang lebih baik, siapa tahu tanpa kita sadari dijauh alam sadar kita terjangkit sugesti buruk bagai virus masuk dalam system ibarat tubuh kita handphone lalu error, serba gagal, lemot bahkan matot.

Luruskanlah, gantilah dengan sugesti harapan baik kita

Contoh:
Katakan pada diri ." Mulai sekarang ini dan seterusnya ,saya menjadi pribadi yang sabar, penuh pesona, enak bertutur kata, menarik bagi lawan jenis, terbuka, selalu bertindak positif, berguna bagi orang-orang disekitar saya dan menyenangkan, sehingga mudah meraih kesuksssan"

Untuk kasus-kasus yang berbeda anda bisa menciptakan sugesti sendiri sesuai yang dikehendaki.

4. Kembali ke Kondisi Normal (Terminasi).

Terminasi adalah tahap akhir untuk kembali dari alam hypnosis ke kondisi normal, yaitu dengan mengucap dalam hati sepert saat melakukan kondisi deepending tetapi dengan urutan ter balik.

Katakan dalam hati:
"Kini aku akan menghitung dari 1sampai 10. Pada hitungan ke 10, aku meninggalkan kondisi hypnosis ini untuk kenbali normal dan membuka mata, dengan kondisi saat aku telah termotivasi/meninggalkan kebiasaan buruk...aku memulai hidup baru sekarang dan seterusnya."

Keseluruhan praktek ini baik dilakukan setiap hari sampai sugesti benar-benar tertanam.

Sumber    : Dahsyatnya Hipnosis
Bersama   : Willy Wong & Andri Hakim


Selasa, 08 November 2016

BEGINI PROSES SANTET BEKERJA

Santet yang kita kenal sebagai senjata pembunuh jarak jauh yang mengerikan secara awam memang masih sulit dicerna dengan logika. Sejatinya bagaimana, sih proses santet itu berlangsung?

Dalam sudut pandang ilmiah, santet bukan tidak bisa diterangkan, kali ini penulis akan mengupas bagaimana si santet itu melakukan proses pekerjaannya.

Santet itu ilmiah. Santet adalah memasukan sebuah benda kedalam organ tubuh manusia dengan tujuan untuk menyakiti bahkan membunuh.

Dalam proses ilmiah, santet pertama mendramatisir benda padat menjadi benda gas , dari bentuk gas itu dipindahkan ke organ tubuh manusia yang dituju. Setelah gas tersebut bersemayam dalam organ tubuh ,santet melakukan tugas yang berikutnya yaitu mengubah kembali ke dalam bentuk benda padat seperti semula. Misalnya dari paku menjadi paku kembali, dari pecahan genting menjadi pecahan genting kembali, dari gulungan rambut menjadi gulungan rambut kembali sampai dari ulekan sambel menjadi ulekan sambel kembali.

Dengan alat apa untuk mengubah benda padat menjadi gas dan sebaliknya itu?

Disini mungkin batas kemampuan ilmiah sementara dipending dulu atau akan dilakukan penelitian lebih dalam lagi.

Jawaban selanjutnya  diperoleh dari sumber tukang santet itu sendiri.

Ada dua subyek  benda  yang mampu melakukan hal itu, satu, adalah kekuatan yang diambil dari kelesan ( anak manusia yang mati masih dalam keadaan suci, dengan kelahiran prematur atau bahkan meninggal masih di dalam rahim ibunya), dua , benda bernilai magic yang oleh pembuatnya di isi kekuatan yang serupa itu, seperti keris, jimat dan benda bermagic lainnya.

Bagaimana mengaktifkan energi itu?

Kalau soal itu mungkin tak jauh seperti yang sering kita lihat gambarannya dalam film -film ,kali, ya....

Sesaji, dupa (kemenyan yang dibakar) berbagai mantra mengiringi sebuah ritual. Dan tak lama kemudian, wuuuus.!!...melesatlah dengan kecepatan mungkin sebanding dengan kecepatan cahaya atau bahkan lebih.

Apakah semua orang bisa terkena santet?

Menurut research berdasarkan dari pelaku orang yang melakukan santet, jawabannya adalah, TIDAK.

Menurutnya, santet tak bisa dilakukan pada asal orang. Orang yang punya keyakinan dan ia teguh memegang keyakinannya itu. Keyakinan bahwa, manusia diberi kekuatan yang lebih sempurna dibanding makhluk apapun oleh Sang Pencipta makhluk itu sendiri, tidak akan bisa ditembus santet.

Orang yang kena santet biasanya orang tersebut memang telah mempunyai karma buruk di dalam dirinya oleh kelakuannya sendiri dan orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya pernah menyakiti orang lain.

Santet sebetulnya takut kepada obyek-obyek yang suci dan yang disucikan seperti Bacaan Ayat Qur'an dalam agama Islam, Tanda Salim dalam agama Kristian dan benda-benda yang disucikan lainnya.

Jadi, teguhkanlah keyakinan, berbuat baiklah pada orang, percayalah santet tidak akan menembus anda.

Senin, 10 Oktober 2016

TEWAS TERJUN DI AIR TERJUN GOMBLANG



Air yang berhambur setelah terjun dari ketinggian ratusan kilometer menciptakan efek embun bagai butiran salju , bersama angin menyabet dedaunan di sekitar hingga tak berhenti bergoyang, burung cenginging melintas t ak bersuara tenggelam oleh derunya suara air yang terjun.

Seorang gadis berdiri terpaku. Wajahnya mendongak memandang ke atas, ke hulu air yang jatuh. Rambutnya yang kian basah tak dihiraukan, mulut komat kamit entah apa yang diucap.

Diatas sana , diatas air yang tejun itu tengah berdiri seorang pemuda, katakan bernama Yado [bukan nama asli]. "Haiii....!" Teriaknya kuat -kuat memanggil seseorang yang dibawahnya.

Gadis yang tengah menunggu itu, katakan saja bernama,Tini. Tini mengacungkan jempol ke arah Yado.
" Siiiiiiiip !" teriaknya.

Dan tak lama kemudian, ciaaaaaaat !

Yado terjun. Badannya meliuk jatuh seperti burung elang menangkap mangsa. Sayangnya, hal itu terjadi di tahun 2000, belum jaman henpon yang ada kameranya.

walau sudah ada, setidaknya belum memasyarakat, masih sangat mahal dan tak memungkinkan untuk dimiliki oleh seorang Tini, jadinya pemandangan yang indah itu hanya bisa dinikmati oleh Tini seorang dan hanya bisa didokumentasi di dalam otak.

Tubuh Yadopun jatuh menghantam permukaan air telaga dibawahnya. Riak air yang muncul membuyarkan semua yang ada disekelilingnya. Tubuh Yado menghilang ke dasar telaga

" Yadoooo!" teriak Tini memanggil kewatir.

Tak lama setelah airpun tenang kembali, munculah Yado ke permukaan. Ia melambaikan tangan. Tak tahu apa yang dimaksud dengan lambaian tangannya itu. Dan hanya sebentar kemudian ia tenggelam kembali, lalu sebentar kemudian muncul lagi, tenggelam lagi dan seterusnya.

Satu menit, dua menit, kemudian sepuluh menit, tubuh Yado belum juga muncul. " Lhoo !". Kecemasan timbul dipikiran Tini, ia melihat semua sudut disekitar sepi dan kegelisahan mulai muncul hingga mengacaukan tingkah lakunya. Berlari kesana kemari mengharap ada orang disekitar guna meminta pertolongan.

Beruntung ada seseorang yang kebetulan lewat tak jauh dari lokasi. Tinipun mengutarakan apa yang sedang terjadi. Yang dimintai tolong segera bergegas mengeceknya, tak banyak yang bisa dilakukannya, kondisi air yang dalam dan medan yang sedemikian rupa tidak bisa ia melakukannya sendirian, ia hanya bisa membantu memberi tahu kepada keluarga dan melaporkannya ke polisi.

Yado dinyatakan hilang. Begitu akhirnya polisi memutuskan status kejadian yang dilaporkannya . Tak ada lain yang harus dilakukan kecuali pencarian.

Pencarianpun segera dilakukan dihari itu juga. . Tim SAR , Satuan Penyelamat dan Para ahli-terkait dibidangnya telah siap melakukan tugasnya..

Penyelam demi penyelam bergantian diterjunkan ke telaga diposisi dimana tubuh Yado jatuh, namun sampai menjelang petang tubuh Yado belum juga ditemukan, karena tak mungkin dilakukan di malam hari , pencarian akhirnya di hentikan.

Tak tega meninggalkan lokasi begitu saja, meski tak ada aktifitas pecarian dalam bentuk penyelaman, dari pihak keluarga dan masyarakat memutuskan untuk melakukan penjagaan lokasi hingga siang berikutnya.

Semalam suntuk disekitar telaga penuh lampu- lampu dan orang –orang begadang mengamati permukaan air telaga. Tak ada tanda apa apa, hingga siang pun datang dan dimulai lagi pencarian selanjutnya.

Hari kedua pencarian dilakukan dengan persiapan yang lebih matang. Penyelampun kembali diterjunkan. Hingga sekitar pukul 14.00 menjelang sore, satu anggota penyelam nampak muncul ke permukaan air dan memberi isyarat kepada anggota yang sehubungan dengan ditemukannya sesuatu yang mencurigakan tepat diposisi dia melakukan penyalaman. Dan fokus kemudian diarahkan dititik tersebut.

Ada kesibukan mendadak pada anggota regu penyelamat di tempat itu, sebelum akhirnya sesosok tubuh kaku pucat dan pakaian yang sudah compang camping diangkat oleh anggota penyelamat ke permukaan.

Sosok itu adalah tidak lain tubuh Yado yang tidak lagi bernyawa. Yado mati oleh permainannya sendiri, imbas dari terjun bebas di air terjun Gomblang.

Sejak peristiwa itu, Air Terjun Gomblang indah itu seakan mati suri oleh sepinya pengunjung hingga bertahun-tahun lamanya. Keindahannya berubah menjadi wahana angker dan mencekam, sebelum akhirnya semuanya pulih kembali sejak tahun 2014 bersama bangkitnya gerakan pemuda setempat yaitu pemuda Baseh, Kalisalak dan Windujaya bekerja sama dengan LMDH ( Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan Perhutani.




                                      
                                      Air Terjun Gomblang kini



Jumat, 07 Oktober 2016

SUMI SETAN POLINDES RABUK


Ada sebuah rumah mungil dibangun diatas sebuah belik ( mata air) tapatnya di Jalan Cibun-Rabuk, sebuah dusun di Purwokerto sebrang jalan gedung Sekolah Dasar . Disamping jauh dari tetangga rumah itu juga tampak sepi dan angker . Jauh sebelum rumah itu dibangun pernah ada seorang gadis kerasukan dalam igaunya mengaku bersasal dari belik itu, gadis itu sakit dan akhirnya meninggal. 

Gadis itu bernama Si Umi atau dikenal dengan nama Sumi.
Rumah itu dibangun oleh pihak Sekolah Dasar guna sebagai tempat tinggal guru yang bertugas di sekolah tersebut yang berjarak tidak jauh dari tempat itu. Penghuni pertama rumah itu adalah Kepala Sekolah  itu sendiri dan keluarganya, namun tak lama mereka pindah ke tempat lain. 

Sejak saat itu rumah tak lagi dirawat , dari suasana semula ramai menjadi bertambah sepi.
Berapa sa'at kemudian datang lah Pak Mahudi seorang guru agama bertugas di Sekolah tersebut. 

Karena datang dari tempat yang cukup jauh Banjarnegara , dia pun menempati  rumah itu. Dia membawa seorang istri dan satu anak, Istrinya yang juga pebisnis ayam goreng  cukup sibuk . 

Dicarinya seorang gadis dikampung itu untuk bekerja sebagai penjaga anaknya, Ani, dan gadis yang  lamarannya diterima itu bernama Nilla, Nilla sebenarnya gadis yang cantik dan berkulit bersih mirip Nike Ardila penyanyi yang paling terkenal kala itu. Bahkan kemiripannya membuat teman-temannya banyak yang memanggil dia Nike.

Pada suatu malam yang sepi,  Nilla baru saja menina bobokan Ani hingga tidur disisinya, kini giliran dia sendiri mulai memejamkan mata, namun belum sempat mata itu terpejam, sayup – sayup terdengar suara lirih memanggil  dari balik jedela,

Nilla                :” Siapa ?
Suara itu        : “Aku Sumi yang punya rumah ini.”
Nilla memilih diam berpikir, jelas pemilik rumah itu adalah Pak Mahudi , guru sekolah itu. Tiba –tiba bulu kuduk Nilla merinding
Nilla               :  “Mau ngapain ?”
Suara itu       :”Mau ambil adikmu itu.”
Pikiran Nilla mengarah ke Ani, gadis mungil yang harus dijaganya.
Nilla              :”Tidaaaaaaaak!”

Seperti reflek Nilla menjerit sekencang –kencangnya, hingga membangunkan  Pak Mahudi yang sedang lelap tidur.

Pak Mahudi : “ Nill... ada apa?”

Nilla segera membuka kamar dan menerangkan apa yang baru terjadi, bangunnya semua orang  yang ada disekeliling  serasa meringankan rasa takut nya.

Pak Mahudi  :” Ah...kamu bafer aja kali, kamu banyakan                                      menghayal mau tidur, sih..”
Nilla               :” Tahu lah!”
Pak Mahudi  :” Dah , tidur lagi, sana, itu hanya  ilusi ..”

Pak Mahudi pergi kembali ke kamar

Nilla kembali melanjutkan tidurnya.

Setelah beberapa hari berlalu , Ani sakit, sakitnya semakin parah, obat dari rumah sakit tak mampu mengobatinya dan  Ani meninggal.

 Pak Mahudi  dan Bu Rohati istrinya sangat sedih, begitu juga Nilla yang selama ini menjaganya  dan sudah menganggapnya seperti adik sendiri.

Tidak lama dari peristiwa itu Pak Mahudi mengajukan pidah tugas dan pengajuan pindah nya diterima dan merekapun pindah meninggalkan rumah , pindah ke tempat daerah asalnya, Banjarnegara.

Dan Nillapun pulang kerumah orang tuanya yang tak jauh jaraknya dari tempat itu.

Rumah itu untuk kesekian kali jatuh lagi dalam kesepian. Lebih-lebih kematian Ani  dikaitkan dengan hantu  Sumi yang pernah menemui Nilla kala itu.

Sumi, ya, hantu Sumi. Begitulah orang kampung menyebutnya

Tiga tahun berlalu, Nilla usianya genap tujuhbelas tahun. Dia tumbuh menjadi seorang gadis cantik dan lebih matang. Dua tahun terakhir ia bekerja di Jakarta, tapi  pulang kampung karena termasuk karyawan yang terkena  PHK masal

Purwokerto bulan purnama. Ia duduk di sebuah bangku depan rumah, menunggu teman yang biasa datang jika saat-saat seperti itu, sekedar ngobrol , berbagi pengalaman atau hanya sekedar bercanda  menikmati sejuknya cahaya purnama. Angin pun behembus menambah dingin malam, tapi tumben di petang itu tak seorangpun diantara teman-temanya terlihat datang.

Ia hanya bisa menerawang jauh di depan rumah pada sebuah pohon pucung berdiri tegar diatas jalan setapak menuju telaga perbatasan sungai Logawa. Samar – samar pandangannya tetumbuk pada seonggok benda yang bentuknya seperti sosok manusia   layaknya berdiri memandang kearahnya.
“Siapa itu ?” batinnya bertanya.

Rasa penasaran , Nilla bangkit dari duduknya berusaha mengakomodasikan matanya untuk menyesuaikan dari kegelapan guna melihat lebih jelas bayangan itu, ingin lebih jelas lagi, lalu didekatinya, tetapi mendadak langkahnya  berhenti  ketika tiba-tiba bau wangi melintas dipenciumannya dan perasaan yang tidak enak seakan hinggap pada dirinya , lebih-lebih mengingat jika jalan setapak itu bukanlah satu-satunya jalan yang biasa dilalui apa lagi dimalam hari, ngapain  seseorang berdiri disitu? Memandangku, lagi.” Batin Nilla terus berargumen sendiri  dengan berbagai kejanggalan didepannya . 

Setelah diperhatikan dengan jelas,  sosok tersebut tidak lebih seorang gadis  sebaya  dirinya.  Wajahnya yang pucat dan rambutnya yang awut – awutan, tersenyum .
Sosok itu : “ Hai “
Nilla         : “ Siapa, kau?”
Sosok itu: “ Aku Sumi, masih ingat,kan?”

Pikiran Nilla langsung tertuju pada sebuah tempat ia pernah bekerja sebagai penjaga anak di kampungnya, dan anak itu adalah Ani ,anak Pak Mahudi yang telah meninggal .

Nilla        :  “Jadi, kau..........?”
Sosok itu : “ Ya, aku yang mengambil adikmu, Ani,  dan kali                            ini giliran aku datang lagi untuk menjemputmu”
Nilla         : “ Jangan, jangan bawa aku, apa salahku ?”
Nilla memohon
Sosok itu  :  “ Aku sayang kamu, Nill, aku ingin kau                                          bersamaku,  kau harus ikut aku”
Nilla          :  “ Tidaaak..! Jangan bawa aku, aku masih ingin                            hidup,,,,,,,,Tolooooooooong!”

Suara Nilla menggulung bagai guntur, mengundang warga disekelilingnya yang mendengar berdatangan. Nilla terus meronta menolak ajakannya, hingga ia tersadar banyak orang-orang berkerumun dikanan kirinya. Rupanya ia baru saja mengalami pingsan.

Sejak sa’at itu Nilla jatuh sakit, dalam sakitnya banyak igauan yang diucapkannya, ia bagai  sadar dan tidak sadar. Orang mengatakan ia kerasukan, kesurupan, kesambet dan lainnya . Sejumlah orang pintarpun didatangkannya, bukan Cuma itu , iapun dibawa ke Rumah Sakit, namun tak kunjung juga usaha penyembuhan  ada hasilnya. 

Wajah cantik itu semakin layu, pucat dan pasi. Dan Nillapun akhirnya pergi , pergi untuk selamanya. 

Nilla  meninggal. Meninggal setelah  ditemui  hantu Sumi atau setan Sumi , nama itu bak melegenda di kampung kecil itu, konon kabarnya sampai sekarang  hantu Sumi masih kerap menampakan diri, juga setelah bangunan rumah itu dipugar dan  dialih fungsikan menjadi gedung Polindes.  Ia hanya  berganti penyebutan menjadi “Sumi Setan Polindes Rabuk”



 

 


 

Senin, 19 September 2016

16 BABI HUTAN MENYERANG KAMPUNGKU



 16 BABI HUTAN MENYERANG KAMPUNGKU
Pagi hari Selasa, tahun 1984, sekawanan celeng atau babi hutan yang berjumlah 16 ekor masuk kampung dan menyerang penduduk. Pagi menjelang siang biasanya celeng –celeng  itu harus pulang kesarangnya atau   tempat dimana mereka gunakan untuk beristirahat dan bersembunyi dari keramaian setelah semalaman  menghabiskan waktunya untuk mencari makan karena babi adalah binatang nokturnal yang mencari makan di malam hari.

Tapi rupanya hari itu hari yang berbeda cerita. Di pinggir kali Logawa mereka tersesat jalan, lupa kemana arah yang dituju untuk pulang. Sampai akhirnya, mereka memilih untuk menyeberang kali. Mereka juga lupa bahwa diseberang kali adalah desa tempat tinggal penduduk.

Menyebranglah babi -babi hutan itu dan masuk kebun perbatasan desa. Terkejut melihat banyak orang berlalu lalang. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang- orang yang melihat pemandangan yang tak biasa itu. Teriakan dan jeritan penduduk  membuat mereka panik. Dari sinilah awal dari kisah ini.

Bagi penduduk desa yang mayoritas petani, babi hutan atau celeng adalah hama bagi tanaman mereka. Sebagai hama mereka tak segan-segan menggasak habis tanaman mereka hingga tak tersisa. Oleh karena itu munculnya babi-babi hutan atau celeng-celeng itu harus dibasmi. Mereka adalah momok yang keberadaanya sungguh-sungguh tak diinginkan.

Oleh karena itu berkumpulah semua masyarakat untuk memburu binatang liar yang sedang terjebak itu. Binatang-binatang itu telah menyeberang kali Logawa yang tak mudah untuk mereka bisa kembali.

Binatang celeng sebetulnya binatang yang mempunyai sifat pemalu dan dia akan memilih lari menjauh sa'at bertemu dengan manusia. Tapi disisi yang lain jika binatang ini terusik, tersudut, apa lagi sampai dilukai maka dia akan menjadi beringas dan menyerang siapa saja yang dijumpainya. Itulah yang terjadi dalam peristiwa ini. Konflik sudah tak bisa dihindarkan. Kemarahan manusia telah membuat mereka pada opsi yang kedua. Babi-babi hutan itu benar-benar memilih untuk menyerang.

Sobari yang pertama menghadapinya. Satu babi hutan menyeruduk dengan taringnya yang panjang melewati ukuran mulutnnya. Sobari menangkis dengan tangannya, lalu tubuhnya, dan.....Sobari terjungkal. Perut sebelah kiri tertusuk taring, Sobari mengaduh, Toloooong ..! tapi, sebelum seseorang berhasil menolongnya srudukan kedua sudah dilakukan oleh binatang nekat itu, Sobari terkapar dan hanya terkapar meski terus berusaha untuk bangkit.

Sampai datanglah Mahmud. Mahmud yang pernah belajar ilmu konto dan juga petugas keamanan kampung mengambil alih kendali. Tapi yang ia lakukan justru  menari menggoyang goyangkan pinggul, orang yang melihat ketawa, ternyata itu bukan melucu ,tapi sebuah trik untuk mengalihkan perhatian babi hutan dari Sobari. Kini perhatian binatang itupun beralih ke Mahmud dan langsung saja beraksi dengan aksi khasnya yaitu menyeruduk mengancam Mahmud. Tapi, Mahmud berhasil mengelesnya dengan meloncat kepohon dan menempel disana seperti monyet. Trik yang  berhasil, karena babi ternyata tidak bisa memanjat pohon dan yang terpenting dia tidak bisa membelokan tubuhnya, akhirnya binatang itupun menabrak pohon. Sementara Mahmud meneruskan pergumulannya, kesempatan itu digunakan orang lain untuk  menolong Sobari yang sudah mati lemas dengan tulang dan badan yang sudah remuk.


Tak jauh dari tempat itu, Miarso sedang bersiul menghadapi sesuatu yang jarang dilihatnya, bibirnya sesekali  komat kamit tak tahu apa yang dibaca. Ternyata yang sedang ia hadapi adalah baby celeng alias anak babi hutan yang terpisah dari induknya. Miarso tak ingin melukainya. Ia ingin menangkap hidp- hidup dan menjadikannya binatang pelihara'an dirumah. Karena masih kanak –kanak, Miarso pun berhasil memikatnya tanpa kesulitan .

Pertempuran terus berlangsung, pertikaian terjadi dimana mana, hampir semua sudut kampung dari yang hanya kejar- mengejar sampai yang berkelahi.

Tapi  tak berarti semua dalam bentuk  ketegangan. Mereka bahkan ada yang sambil ketawa ngakak tak ubah nya sedang bermain petak umpet atau sedang bermain matador dengan banteng celeng, di bagian itu, hari itu adalah hari yang menyenangkan.

Lain dengan Sadem. Satu- satunya perempuan yang harus ikut terlibat dalam peristiwa itu. Hari itu ia sedang menanam padi ( Jawa : tandur), karena lokasi dia bekerja adalah lokasi tempat kejadian, iapun tak luput dari sasaran. Tapi disini keunikan justru terjadi. Sadem memang perempuan, tapi yang terjadi sungguh tak terduga. Bisa dikatakan dialah satu-satunya orang yang paling sukses dalam peristiwa itu. Melawan  ganasnya celeng yang  menakutkan. Lain dengan yang lain yang kebanyakan kaum laki laki yang melawan dengan otot kuat, tapi tidak dengan Sadem. Ia melawannya dengan otak.

Satu celeng besar dengan beringas berlari kearah Sadem. Binatang yang sudah terluka oleh sabetan parang orang sebelumnya membidik siapa saja yang ada didepannya. Tapi bidikan itu kalah cepat dengan kebringasan otak Sadem. Simpel saja. Sadem hanya perlu lebih cepat mengambil lumpur dan membidik tepat kearah wajah tepat dibagian kedua mata celeng. Plaaak.....! hanya hitungan detik celeng yang paling ganas itu berubah jadi linglung ,terhuyung -huyung tak tahu harus kemana melangkah karena sudah tak melihat jalan oleh lumpur yang menutup di kedua biji mata. Lalu dengan mudah binatang liar itu diringkus. Sadem tak terluka.

Gaduhnya hari itu, antara yang takut, yang menganggap tontonan seru dan yang terluka menyatu dalam satu suasana. Sampai semuanya berakhir dengan terbantainya 16 babi – babi hutan konyol itu.

Sore itu masih cerah, semua warga keluar , celeng – celeng yang telah dilumpuhkan itu dikumpulkan menjadi satu layaknya tontonan gratis di perempatan   dusun. Pertempuran berakhir ?

Dalam kelegaan semua orang didusun itu , datang seorang perempuan tua dengan membawa sebilah tongkat menghampiri sekumpulan bangkai- bangkai babi hutan yang sengaja dikumpulkan di satu tempat  dan menjadi tontonan warga. Perempuan tua itu meminta jalan mendekat celeng – celeng itu. Di ayunkannya tongkat lalu dipukul- pukulkannya keseekor babi yang diyakini menyerang anaknya. Rupanya perempuan tua itu adalah Biyung Diram, yang tidak lain ibu Sobari, satu dari korban penyerangan babi  - babi hutan konyol itu. Dengan sumpah serapah marah memaki-maki celeng yang sudah mati.

Mengakhiri kisah. Keesokan harinya hari begitu cerah, penduduk mulai berakhtifitas lagi seperti biasa. Tak ada lagi rasa kewatir dengan serangan babi hutan yang meresahkan.

 Dalam ketenangan suasana itu, tiba-tiba seekor  anak babi hutan melintas diantara lalu lalang orang orang. Dibelakangnya berjalan Miarso mengawal anak-anak babi itu. Ia bukan lagi tersesat dan merana. Sekarang mereka sudah punya majikan yang memeliharanya sebagai binatang piaraan yang jinak dan hidup berdampingan dengan manusia tanpa saling menyakiti.