Rabu, 21 November 2018

4 Orang Sukses Terkaya Ini Ternyata Hanya Tamatan SMA


Sukses adalah sebuah keberhasilan. Dan keberhasilan adalah keberhasilan. Apa yang kita pikirkan selama ini bahwa orang yang sukses adalah orang yang berpendidikan tinggi terbukti tidak selamanya benar.

Sukses bukan tentang pendidikan, keturunan, sudah nasibnya dan apa saja sebagai alasan orang malas. Berikut ini contoh orang-orang yang sukses yang hanya mengenyam pendidikan cuma sma, bahkan hanya smp.

1. Steve Jobs (Apple)



Dari (www.biografipedia.com), Steve Jobs adalah sosok yang sangat hebat dengan karya-karyanya dalam bidang teknologi. Dia merupakan pendiri Apple Computer co., Trade Mark electronik paling mahal dan bergengsi hingga kini ternyata pendidikannya hanya tamatan smu.

Sekolah Jobs hanya mentok di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino. Di Indonesia, mungkin sederajat dengan sma/smu. Ia terdaftar di kelas elektronik yang paling populer disekolah itu. Ia sempat masuk kuliah di Reed Collage di Portland, Oregon, namun hanya satu semester ia drop out.

Pada musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mengambil pekerjaan sebagai teknisi di perusahaan Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan mengumpulkan uang untuk bekal perjalanan spiritual ke India.

Setelah dirasa cukup bekal, berangkatlah Jobs ke India bersama seorang teman dari Reed College, Daniel Kottke. Bersama temannya itu ia berkunjung ke Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram untuk mencari pencerahan spiritual. Ia pulang sudah menganut agama Buddha dengan kepala dibotak dan berpakaian layaknya seorang biksu.

Steve Jobs lahir dengan nama lengkap, Steven Paul Jobs, 24 Pebruari, di San Francisco, California, Amerika Serikat, ayah bernama, Abdulfattah Jandali, asal Suriah dan ibu bernama, Carole Schieble. Dia punya orang tua angkat bernama, Paul Reinhold Jobs (ayah), dan Clara Hagopian Jobs (ibu)

Pada tahun 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne mendirikan apple yang bernama, Apple Computer co. dengan pendanaan dari menajer pemasaran produk dan tehnisi semi-pensiun Intel A.C. Mike Markkula Jr. Bersama Jobs dan Wosniak dia sudah berteman lama.

Dari sana produk Apple ada hingga sekarang tetap berkelas.

2. Mark Zuckerberg (Facebook)



Jika anda suka Facebook, dialah orangnya yang mendirikan jejaring sosial itu. Dalam penggarapan Facebook, Mark Zuckerberg drop out dari kuliahnya.

Penggemar facebook yang mengejutkan sungguh tak terbayangkan, sekitar 1,7 miliar penduduk dunia menggunakan aplikasi itu, lebih tidak tanggung-tanggung lagi, kreatif dan kerja kerasnya yang sebelumnya terbatas untuk kepentingan pertemanan disekolahnya telah membawanya kepada deretan pemuda terkaya dunia.

Baru setelah usahanya berhasil ia kembali ke kampus dan tetap tidak lupa melanjutkan pendidikannya. Ia menjadi sarjana setelah berhasil dalam merintis usahanya tersebut.

Bermula dari sekolah yang tidak menyertakan identitas yang komplit bagi para siswanya. Padahal bagi Mark, itu sangat perlu sebagai ajang pertemanan di antara mereka.

Proses sampai terbentuknya jejaring sosial tersebut yang berawal dari luang lingkup sekolah, hingga ia sempat diperkarakan atas tudingan mencuri data.

Mark justru secara resmi meluncurkan apa yang sekarang bernama Facebook dengan resmi pada Februari 2004 lalu.

Facebook adalah penyempurnaan dari aplikasi-aplikasi serupa yang dia buat sebelumnya hingga sekarang.

3. Bill Gates (Microsoft)



Jika masih ada yang belum tahu siapa Bill Gates, dia adalah pembuat perusahaan software terbesar di dunia, Microsoft. Sampai sekarang software Microsoft belum ada tandingannya.

Meski Bill Gates terlahir dari keluarga berada, dia termasuk kelompok drop out sekolah.

Dia anak yang cerdas dan gemar membaca. Meski hanya lulusan smu, dia tak pernah berhenti belajar, baginya belajar tidak harus dibangku sekolah. Hidup sendiri adalah belajar.

Di hari-harinya ia lebih suka berpetualang dengan hobinya mengutak atik komputer. Dari hobinya itu, tidak juga dari pendidikan komputer resmi sebuah sekolah, nyatanya akhirnya dia mendirikan perusahaan Microsoft bersama Paul Allen, temannya.

Bill Gates menjadi orang yang berlimpah kekayaan dari perusahaan yang didirikannya itu. Kekayaannya Rp 2.500.000 setiap detiknya.... Setiap detiknya.

Jika dia menjatuhkan uang Rp 10.000.000,00,' dia tidak perlu repot-repot mengambilnya, karena untuk membungkuk memerlukan waktu 4 detik, sementara itu, dalam kurun waktu 4 detik ia sudah dapat mengumpulkan jumlah uang yang sama.

“Sungguh sebuah keputusan berat dan saya tahu orang tua juga mengkhawatirkannya. Dan meskipun saya tidak akan pernah mendorong orang lain untuk drop out sekolah, bagi saya pilihan itu memang tepat,” ucap Bill Gates suatu ketika.

Namun Gates pernah menyatakan penyesalan tidak sempat menyelesaikan kuliahnya. Dia pun meminta agar para mahasiswa tidak mengikuti jejaknya.

Apapun yang dikatakan Bill Gates, tetap saja menginspirasi semua orang yang gagal memulai menyatakan impiannya hanya semata-mata minder bukan tamatan sekolah tinggi.

4.Bob Sadino (Pengusaha Indonesia)



Bob Sadino adalah pengusaha asli asal Indonesia. Ia adalan satu dari pengusaha sukses yang nyatanya pendidikan hanya tamat sma.

Pengusaha yang berasal dari Tanjung Karang, Lampung, lahir pada 9 Maret 1933.

Anak bungsu dari lima bersaudara ini, bahkan mendapat inspirasi semangat usaha dari ayam-ayam yang dipelihara hasil dari pemberian sahabatnya, Sri Mulyono Herlambang sebanyak 50 ekor.

Saat dia melihat ayam-ayamnya mencari makan, dia merenung kalau ayam-ayam saja mampu bertahan hidup, apalagi manusia jika mau berusaha.

Sadar bahwa usaha itu tidak serta merta pasti langsung berhasil, dia terus berusaha meski harus jatuh bangun dalam melakukannya. Kegagalan adalah hal yang biasa dalam berusaha, akan tetapi keberhasilan juga akan yakin dapat ditunai suatu saat selagi dikerjakan bukan hanya dipikirkan.

Usaha pertama yang diberi nama Kem Chick, sesuai inspirasinya, yaitu anak ayam. Usaha itu menjual daging dan sayuran segar. Dan seterusnya, hingga menjadi pengusaha besar yang lebih luas.

Sampai sekarang Om Bob kerap menjadi contoh inspiratif bagi generasi seterusnya di Indonesia, terutama bagi kaum muda.

Senin, 19 November 2018

Membuat Link Warna Biru Di Postingan Blog









Ada yang belum tahu cara membuat kalimat atau tulisan warna biru di dalam postingan blog?

Tulisan atau kalimat berwarna biru dipostingan atau artikel pada dasarnya adalah sebuah link. Sebuah link jika di klik akan membuka dan mengarahkan pembaca ke halaman atau website tertentu dengan tujuan memperluas pengetahuan yang sedang dibaca.

Dari jenisnya ada dua kriteria link yang perlu teman ketahui terlebih dahulu agar dapat dipilih sesuai yang diinginkan. Semua jenis itu adalah Link Internal dan Link External.

Dari cara pembuatannya, Ada dua alat yang terdapat pada dtaftblogger sendiri yaitu melalui "compose" dan "HTML". Disini saya akan memilih menggunakan HTML, Oleh karena itu, silakan teman masuk dulu ke draftblogger kalian dan pilih atau klik kolom HTML.

* Link Internal

Link Internal yaitu, link kapan saat di klik akan mengarahkan pembaca ke halaman lain masih dalam blog milik sendiri.

Sebagai contoh, artikel yang dibaca membahas tentang modus genderuwo bercinta dengan manusia, setelah bla...bla...bla ada juga seorang anak lahir dipercaya anak atau keturunan genderuwo, untuk lebih jelasnya, baca juga: Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo


kode yang diketik adalah:

<a href="https://klenikadot.blogspot.com/2017/10/anak-manusia-keturunan-genderuwo.html>Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo</a>

Akan menghasilkan tampilan seperti ini >> Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo


Menambah title pada Link

Saat kursor didiamkan tertempel di Link, maka dengan sendirinya akan muncul judul/title, yaitu dengan menambahkan kode title seperti dibawah ini:

<a href="URL yang dituju"title="kode title yang ditambahkan">/a>Nama Link yang akan muncul<

Contoh :

<a href="https://klenikadot.blogspot.com/2017/10/anak-manusia-keturunan-genderuwo.html"title="Klik">Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo</a>

Akan menghasilkan tampilan >> Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo


* Link External

Link External yaitu, link kapan saat di klik akan mengarahkan pembaca ke halaman lain yang berada di blog atau website orang lain atau membuka Halaman Baru/New Page.

Contohnya, ke Facebook, twitter, jual beli online dan situs-situs lainnya yang bukan milik sendiri.

Caranya yaitu dengan menambahkan kodetarget="_blank" seperti dibawah ini:

<a href="http://facebook.com"target="_blank">FACEBOOK</a>

Akan menghasilkanFACEBOOK

Teman dapat juga membuat Link menampilkan title dan juga Link membuka Halaman Baru, yaitu dengan menggabungkan kode title="Isi apa saja" dan target="_blank", seperti dibawah ini:

<a href="URL yang dituju"target="_blank" title="Isi apa saja">Nama link yang dituju</a>

Contohnya:

<a href="https://klenikadot.blogspot.com/2017/10/anak-manusia-keturunan-genderuwo.html" target="_blank title="Klik">Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo</a>

Dan hasilnya seperti ini >> Tebo Anak Manusia Keturunan Genderuwo

Sekian, semoga dapat membantu.







Sabtu, 17 November 2018

Suka Duka Hobi Menulis Jaman Jadul Dan Jaman Now

Hallo guys, apakah kalian suka menulis? Bagi yang suka menulis, menulis adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Menulis juga merupakan salah satu cara melepas unek-unek, curhat dan juga berbagi pengalaman, bahkan ilmu yang sangat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Menulis Di Jaman Jadul

Era tahun 1984-an, para penulis profesional menyusun buku menjadi pekerjaan dan karir,  mereka mendapatkan penghasilan dari penjualan buku atau royalti dari perusahaan penerbit buku yang menerbitkan tulisannya. Penulis dapat diibaratkan sebagai artis dan penerbit buku sebagai produsernya. Ketika penjualan buku meledak menjadi best seller, merekapun mendapatkan imbalan yang berlipat.

Meskipun demikian, menjadi penulis profesional tidak mudah, mereka  bekerja keras dan pantang menyerah terus mencurahkan karya-karyanya hingga dikenal para pembacanya. Karya-karya mereka tersebar di toko-toko buku, majalah, tabloid dan penerbitan-penerbitan umum yang lain. Mereka menjadi penulis faforit dihati penggemarnya. Jika sudah begitu, karya-karyanya akan selalu ditunggu untuk penerbitan yang selanjutnya. Tidak jarang karya-karya mereka karena kepopulerannya akhirnya dijadikan sebuah film.

Sebagian mereka mungkin masih ada yang kita kenal hingga sekarang, mereka juga masuk dalam jajaran sastrawan Indonesia era 80-90an dengan roman percintaannya, seperti Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Mira w dan yang begitu melekat pada anak muda dijamannya adalan penulis novel "Lupus" yaitu Hilman Hariwijaya, karena merupakan satu dari novel yang berhasil sukses yang difilmkan. Bagi yang sudah remaja di era itu pasti kenal dengan "Lupus" yang dibintangi oleh Riant Hidayat.

Dari novel-novel yang termasuk bergaya baru, yaitu bergaya pop menyulut anak-anak muda di jaman itu menjadi gemar membaca khususnya karya sastra yang pada akhirnya membawa mereka pada bacaan yang lebih berat.

Bacaan-bacaan berat seperti karya ilmiah, politik, kenegaraan dan bacaan serius lainnya ditulis oleh penulis dibidangnya. Mereka adalah para penyusun buku  yang dalam pengerjaannya perlu banyak referensi dan sumber-sumber yang jelas yang dapat dipertanggung jawabkan.

Tingkat kepercayaan sebagai penulis disini sangat diperhitungkan. Hal ini menyangkut tentang sumberdaya manusia. Tak heran penulis pada jaman itu berlatar pendidikan tinggi, meskipun tidak semuanya, ada juga yang cuma lulusan smp dan smu, tapi dapat dihitung dengan jari.

Pertanyaannya adalah, dimana anak-anak seperti saya? Maksudku, belum lulus sekolah tinggi, tapi sudah memiliki kegemaran menulis. Kira-kira apa yang dilakukan diera jadul itu?

Rupanya ada juga pelampiasan hasrat dibidang tersebut disana. Bagi jiwa-jiwa muda yang suka menulis dengan segala kelabilan emosinya masih dapat menuangkan perasaannya di media-media  yang sudah ada dijaman itu seperti majalah, tabloid, koran, buletin sebagia media kertas dan juga media elektronika seperti radio. Masih terlalu berat untuk media elektronik televisi yang hanya ada satu cenel milik pemerintah yang lebih suka menayangkan Kelompencapir (Kelompok Pembaca dan Pemirsa) yang isinya hanya masalah pertanian. Ingin menonton film Indonesia saja adanya hanya pada malam minggu, itupun baru diputar setelah Dunia Dalam Berita, jam 10.00 malam.

Penulis  yang bermodalkan hobi-hobian saja ternyata dapat berkarya di jaman itu, namaun dengan  langkah-langkah yang harus dilalui, langkah-langkah yang membutuhkan kerja keras. Penulis terlebih dahulu mengetik karya tulisnya dengan mesin ketik manual (bukan komputer) dimana huruf-huruf dari besi diketrokan dilembaran kertas dan mengecap disana. Saat terjadi kesalahan menulis kata harus dihapus dengan tipex (cairan penghapus tinta), jika kesalahan terlalu banyak, maka lebih baik lembaran kertas dicabut, diremas, lalu dilempar ke kotak sampah.

Tulisan dapat diselesaikan, akan tetapi kotak sampah juga penuh dengan gulungan kertas mubah. Tulisan yang diperlukan sudah ditentukan dalam jumlah lembar minimal yang sudah ditentukan. Setelah selesai karya tulis dikirimkan ke alamat redaksi penerbit sebuah media. Disana tulisan diseleksi. Dari semua penulis-penulis yang telah mengirimkan tulisannya, berapa jumlahnya tidak tahu, mungkin ratusan, atau bahkan ribuan, yang pasti banyak sekali.

Bagi yang terpilih seleksi, karyanya akan ditayangkan atau diterbitkan. Baru setelah ini terjadi penulis yang soliter dan melankoli ini merasa senang sekali. Ada kepuasan didalam batin  melihat tulisannya banyak dibaca orang, seakan-akan mereka semua sedang mendengar curhatnya, hidup yang sedang sepi tak lagi merasa sendiri. Keterkaitan antara penulis dan pembaca ada didunia tersendiri yang tidak dimiliki orang lain.

Bukan sekedar kepuasan batin yang didapatkan, bagi penulis yang karya tulisnya di terbitkan akan mendapatkan honor sebagai upah jerih payahnya, yaitu berupa beberapa uang yang dikirimkan lewat kantor pos juga. Penerima kiriman akan mendapatkan secarik kertas yang dititipkan di balai desa, isinya sebuah berita untuk datang ke kantor pos guna mengambil kiriman uang dari sebuah media penerbit. Berapa honor yang diterima cukup buat uang jajan dan mengganti kertas ketik. Tetapi uang tidak dapat mengalahkan kepuasan batin yang didapat untuk semua itu. Itulah pengalaman menulis di jaman jadul.

Menulis Di Jaman Now

Sepertinya hobi, pekerjaan dan kegiatan dijaman  apapun kalau ingin berhasil tetap saja harus dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hanya saja, apa yang ada di jaman dulu (jadul) pasti sudah berbeda dibandingkan dengan jaman sekarang, itu pasti, karena manusia yang berakhal pikiran selalu berpikir untuk mencipta hal-hal baru hingga mampu merubah dunia, tujuannya adalah menciptakan alat untuk meringankan pekerjaan dari yang tidak mungkin dilakukan menjadi mungkin. Tidak hanya sekedar waktu yang berubah, tetapi juga teknologi.

Kembali kepada cerita menulis di jaman jadul yang dilakukan dengan mesin ketik manual yang terdengar lucu, kalau tidak dikatakan menyedihkan. Media baca yang paling gampang diakses terbatas hanya dari buku.

Bandingkan dengan jaman now, telah diciptakan komputer yang dapat digunakan untuk mengetik, kata yang salah ketik dihapus dalam satu klik, lembaran menjadi putih bersih kembali tak sedikitpun tertinggal noda, apalagi lecek.

Dijaman now ada internet. Sebuah media yang memungkinkan semua informasi ada dan dapat di akses kapanpun juga. Sebuah media yang juga memungkinkan kita memberikan informasi kepada orang lain, sekaligus jawaban, dimana hobi menulis disalurkan dengan mudah di jaman now.

Jika di jaman jadul kita menggantungkan sebuah media yang dikelola dari sebuah perusahaan untuk unek-unek/tulisan yang susah payah kita buat dapat dibagikan kepada orang, jika diterima, jika tidak, segudang informasi dan tulisan yang menarik dibuang kembali sia-sia di tong sampah.

Di jaman now, bahkan kita dapat membuat media sendiri dalam hitungan menit dan langsung dapat menerbitkannya. Karena semua fasilitas ada disana, di dalam internet yang sekarang ada dilayar komputer anda.

Penulis amatir dan bahkan menulis berdasarkan hanya sebuah hobi dapat mencurahkan hobi menulisnya dalam sebuah blog yang dibuat tidak lebih dari 5 menit dan langsung tersebar ke penjuru dunia.  Kebaikan tulisan yang anda bagikan membuat banyak dibaca, blogpun menjadi ramai oleh pengunjung dan penghasilanpun dengan sendirinya akan mengikuti dari iklan perusahaan-perusahaan yang diiklankannya.

Dengan internet, hobi menulis dapat membuat buku tanpa harus terlebih dahulu menggalang kerja sama atau membuat percetakan buku untuk dapat menjual hasil bukunya tersebut, karena bentuk buku disini bukan tumpukan kertas, akan tetapi buku elektronik yang dapat dibaca tanpa mengurangi isi dari buku tersebut.

Cara menjual buku tidak harus dibawa dengan gerobak didorong ke sana ke mari. Cukup dengan duduk di depan komputer anda menjajaganya ke seluruh dunia, karena anda menjualnya dengan secara online.

Itulah yang tidak sama untuk hobi menulis di jaman jadul dengan hobi menulis di jaman now.





Senin, 12 November 2018

Memindah Posting Blog Ke Lain Blog


Selamat malam para bloger, baik blogger yang sudah profesional maupun pemula. Senang selalu dapat berbagi dengan saudara. Sebagai penghobi blog yang tergolong masih baru seperti saya, tidak memungkiri nikmat, banyak ilmu-ilmu bloging yang saya timba dari mereka yang lebih profesional dan pengalaman dari saya. Meski hanya dengan menelusuri tutorial dan trik yang banyak disajikan, hingga masuk dalam forum-forum yang membahas tentang hal-hal yang berkaitan.

Sedikit banyak dari mereka juga saya dapat melakukan ketertarikan saya dalam dunia bloging. Banyak pengalaman-pengalaman yang mestinya tidak perlu terjadi seandainya sudah mengetahui ilmunya, tapi ketidak tahuan itu sempat membuat saya kebingungan hanya masalah memindahkan postingan dari blog lama ke blog yang baru saya buat.

Karena sebuah alasan, saya perlu mengambil postingan yang sudah lumayan banyak jumlahnya untuk diletakan ke blog yang baru saya buat, tapi bagaimana caranya?

Ternyata hal yang sebelumnya sulit bukanlah hal yang sulit setelah mengetahui caranya. Oleh karena itulah saya merasa perlu berbagi pengalaman tersebut kepada khususnya para penghobi blog yang mungkin belum menemukan pencerahan berkaitan dengan masalah kecil yang bisa menjadi besar tersebut, Karena masih pemula atau belum ada kesempatan.

Bagi para profesional yang barang tentu mempunyai cara yang lebih baik daripada saya dengan senang hati dapat melengkapinya.

Cara Memindah Postingan Dari Blog Lama Ke Blog Yang Baru Dibuat

Begini langkahnya, teman.

1. Proses Expor Blog.

* Masuk ke akun blog lama yang akan diambil postingnya untuk dipindahkan.

* Setelah itu buka, Setelan, lalu buka Lainnya.



* Klik kata "Cadangan Konten" pada dua buah pilihan pada menu Impor & Candangan yaitu, (Impor Konten) dan (Cadangkan Konten) atau yang sebelah kanan itu.

* Dan munculah sebuah jendela info. Dijendela info tersebut klik kata, "Unduh Blog "

Jangan bingung, dalam proses ini, teman terlebih dahulu mengunduh blog lama yang akan dipindah ke Blog baru di simpan di Komputer, untuk nanti berpindah di blog baru melalui proses Impor.

Proses unduhan file xml berjalan, biarlah hingga selesai.



Setelah pengunduhan selesai, silakan klik, "Save File" dan "Oke". Anggap proses expor selesai. Selanjutnya,

2. Proses Impor Blog.

* Masuk ke akun blog baru yang akan menerima pindahan postingan.

* Buka Setelan, lalu buka, Lainnya.

* Pada jendela "Impor & Cadangan", pilih "Impor Konten"

Munculah jendela Impor Blog, dan pilih " Impor file dari komputer" , carilah file terexpor yang sudah di unduh sebagai mana dilakukan di langkah 1. Isi kode keamanan (captcha), jika diminta untuk membuktikan bahwa anda manusia bukan robot.

Jika teman ingin langsung mempublikasikan postingan secara otomatis, tinggal centang saja di kotak yang tersedia.



* Setelah teman mengklik tombol "Impor dari komputer", berarti proses impor blogpun terjadi.

Cek semua konten hasil perpindahan dari blog lama di blog baru tersebut dengan seksama termasuk komentar-komentar, juga label-labelnya dan teman dapat mengedit, jika perlu.

Begitu, cara expor dan impor atau memindahkan isi blog dari blog yang satu ke blog yang lain yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi teman yang membutuhkannya. Sekian. Have a nice bloging, forever, guys !



Jumat, 09 November 2018

Jangan Kenalkan Pacar Pada Teman Kalau Tak Ingin Kehilangan Keduanya


Ada pepatah yang tak jelas dari mana asalnya mengatakan, sebelum janur kuning melengkung di pintu gerbang cinta pada seseorang masih boleh direbut, sayang pepatah yang diragukan tanggung jawabnya itu begitu populer hingga semua orang pernah mendengarnya.

Suatu ketika datang Arif menemui sohib karibnya Ruby. Bersamanya seorang gadis cantik  Elin. Mereka baru saja jadian seminggu berlalu. Dengan senang  ia memperkenalkannya kepada Ruby. Dan merekapun berkenalan,  sebagai sahabat, ia berbagi kebahagiaan itu dengan merayakannya kecil
-kecilan dengan mentraktir minum dan ngobrol sana sini hingga keakrabanpun terjadi.

Elin, cewek yang baru diperkenalkan si Arif itu akhirnya masuk dalam dunia mereka, dunia pertemanan yang terlebih dahulu diciptakan oleh dua orang itu, yaitu Ruby dan Arif. Sebagai kekasih sohib teman kental, Ruby memperlakukan Elin tak lagi sebagai tamu, tapi sudah sebagai teman yang punya kedudukan yang sama seperti Arif. Ruby ikut berbahagia akhirnya sahabatnya mendapatkan pasangan.

Semua berlalu biasa- biasa saja. Sampai pada suatu ketika  Arif sibuk dan  Elin harus pergi potong rambut, namun, Arif tak punya  waktu untuk mengantarkannya, ia meminta Ruby untuk mengantarkan dan Rubypun tak keberatan karena dia kebetulan sedang off kerja.

Semua biasa-biasa saja, bahkan pada suatu ketika Ruby sempat  mengingatkan Arif agar  jangan terlalu super sibuk, Elin juga butuh perhatian sebagai pacar.

Pada kali selanjutnya, Arif lagi-lagi harus membatalkan pertemuan yang sudah dijanjikan pada Elin yaitu mengantarkan kerumah salah seorang teman sekolahnya karena suatu keperluan, Elin tak marah dan memaklumi keadaan itu. Namun  Elin meminta ijin pada Arif untuk menelpon Ruby kembali minta  tolong menggantikannya menemani, Arif memberi ijin asalkan dengan catatan Ruby juga tidak sibuk dan yang terpenting dia bersedia melakukan apa yang dimintanya itu.

Sebagai teman setia, jangankan sekedar menolong, berkorbanpun sudah biasa, apa lagi hanya sekedar jalan dengan gadis cantik meski itu hanya pacar temannya. Rubipun tak keberatan. Kembali sekian kalinya jalan dengan pacar temannya itu.

Ada perasaan nyaman Elin berjalan dengan Ruby, Begitu juga yang dirasakan Rubi, oleh itu, dia  tak keberatan melakukannya. Baginya pacar teman adalah temannya juga, kebahagiaan teman adalah kebahagiaannya juga. Itulah teman dalam tanda kutip.

Ada perasaan bangga ketika di jalan orang berdecak memuji kecantikannya,  mereka tak berani menggoda karena ada Ruby, mungkin mereka mengira Ruby itu cowoknya.

" Tidak apalah yang penting semua jadi aman dalam penjagaan teman yang dipercaya." Kata Arif ketika hal inipun diketahui oleh nya.

Kesibukan Arif sebagai seorang workerholik  semakin menjadi-jadi, memotong hampir semua jadwal pertemuan, kepercayaannya kepada Ruby sebagai teman setia sudah tak diragukan, bahkan ketika pada  kesempatan lain Elin jalan dengan Ruby tak perlu terlebih dahulu ijin kapada Arif.

Sementara kenyamanan dan seringnya jalan bareng diam-diam pada akhirnya membuat jalanannya sendiri. Mereka dibawa lari oleh perasaan. Perasaan itu seperti dengan sengaja menutup logika. Membawanya terdampar dipulau gersang tak berpenghuni, yang membuatnya haus mengisi jiwa yang selama ini kerontang dan kosong. Merekapun tersesat.

Witing tresna jalaran saka kulina, atau dalam bahasa inggrianya kurang lebih begini,

Love grows up because of frequency of the meeting, alias cinta tumbuh lantaran seringnya bertemu. Tak pandang bulu, siapa saja orangnya..

Dibawah pohon bambu, sore hari yang cerah, mentari masih bersinar namun terhalang oleh daun-daunnya sehingga  menciptakan tempat yang teduh. Ditempat inilalah Elin dan Ruby membuat sebuah pertemuan yang mereka sepakati tanpa melibatkan Arif.

Di atas sebuah batu berlumut, dikelilingi semak-semak, mereka duduk bersebelahan memandang jauh kedepan hamparan bambu- bambu yang bergoyang-goyang tertiup angin spoy-spoy. Saat itu bulan Desember tanggal 21, menginjak musim kemarau.

Elin   : " Rub, kenapa aku harus
              kenal kamu, ya ?"
Ruby : " Mang kenapa,
              nyesel,ya"
Elin    : " Ya, dong "

Ruby membelalakan mata
.   
Elin   : " Nyesel kenapa nggak
             lebih dulu dari teman
             kamu?"

Ruby : " Maksudmu, Arif?"

Elin tak menjawab. Ruby juga diam. Secara reflek mereka saling pandang.

Ruby :" Jujur saja, ini yang
             ingin kukatakan tapi
             rasanya
             takkan pernah bisa
             kukatakan"
      
Elin   : " So, why, kenapa tidak?"
             Selama janur kuning
             belum melengkung,
             semua
             belum berakhir"

Kratakk keteblug....! Tiba-tiba seekor ular berwarna hijau jatuh tepat dihadapan mereka. Kepalanya mendongak dan menjulurkan lidahnya yang bercabang dua menatap tajam ke arah mereka.

Melihat pemandangan itu, Elin langsung memeluk Ruby erat-erat karena sangat ketakutan. Ruby hanya tersenyum, sembari mengulurkan tangan  dan hanya sebentar tangan kekar itu  melesat menerkam tepat dibagian leher ular itu untuk kemudian membuangnya jauh-jauh.

" Secepat itu" Kata Elin melihat aksi cepat Ruby melakukan pengamanan.

Ruby : " Untuk apa lama-lama'
Elin    : " Aku ...aku kagum
            padamu "
Ruby : " Biasa aja"
Elin    : " Oh, Rub "

Elin mempererat pelukan ke tubuh Ruby, pelukan itu terasa nyeri hingga menusuk ke ulu hati, bertambah erat bertambah pedih. Terbayang sahabat yang teramat baik, Arif.

Elin   : "Aku tahu apa yang kau
             rasakan, Rub, tapi cinta
             perlu pengorbanan "

Ruby mengangkat pelan tubuh Elin dari pelukan. Tajam matanya menatap sejurus ke mata coklat bening bersinar itu. Elin hanya diam dalam papahan tangan kekar itu.

Angin sore berhembus menelusuri semua celah tak terlewatkan, memporakporandakan rambutnya terbiarkan pontang panting jatuh di kening. Menutupi wajah, lalu matanya.
Tangan Ruby bergerak merapikan rambut itu, menatanya kembali dalam setiap helaian dan aroma wangi sampo pantin yang khas.

Dari kejauhan, dari loudspeaker orang hajatan sayup-sayup terdengar lagu lama Rintoharahap ,

 ".....sudah   ku  bilang jangan kau dekati api  yang membara....kan terbakar  nanti  ,  jangan kau bawa.  dirimu dalam....mimpi......"

Ruby  :" Mampukah aku hidup
              tanpamu, Elin, tapi
              mampukah aku
              mengorbankan
              persahabatan ?"

Tak ada yang menjawab, barangkali itu pertanyaan konyol yang isinya pengkianatan yang hanya cocok dijawab oleh iblis.

Hari demi hari berlalu, musimpun berganti, mereka terus berjalan bersama benih cinta ilegal, benih cinta yang mempertaruhkan nilai kepercayaan sebagai seorang shahabat baik.

Sementara sesibuk apapun Arif, bukan berarti ia melupakan orang yang dikasihinya, orang yang ingin dijadikan teman hidup kelak. Tanggung jawab itulah salah satu dari alasan kenapa ia harus bekerja keras. Tapi, sudah dua minggu orang yang diharapkan itu mendadak sepi tak ada kabar, nomor telponnya juga tidak aktif.

Bersama dengan itu, satu-satunya orang yang biasa buat curhat setiap dirinya sedang didera persoalan adalah Ruby, sebagai teman yang paling dekat dan tahu segalanya tentang dirinya dan hubungan dengan kekasihnya, dalam hal ini adalah Elin. Akan tetapi, semua serasa hilang dan lenyap. Baik Ruby sahabatnya, maupun Elin kekasihnya. "Ada apa dengan semuanya" tanyanya dalam batin.

Dalam kagalauan, bangun tidur, ia menemukan secarik kertas seperti ada seseorang yang sengaja menaruh tepat depan pintu kontrakannya,

"Rif, maafkan kami, kami harus menjauh darimu , kami sudah mengkhianatimu kami sudah jadiankami tahu ini berat, tapi semua harus terjadi, ...
dari, sahabat dan cinta yang mengkhianarimu, Ruby dan Elin.

Bagai petir menyambar disiang hari yang cerah, membakar seluruh ornamen jiwa.
" Tidaaaaaaaaaaaaaaak !"
Suara itu menggulung bahkan lebih keras dari guntur. Sahabat sejati dan cinta. Hilang dalam satu waktu yang sama , yang ditinggal sebuah kepedihan.

Rabu, 07 November 2018

Kupu-kupu Rel Kereta Royal


Masih ada nggak, Kupu-kupu Rel Kereta Royal? Menurutku ini bukan daerah biasa, tapi juga bukan luarbiasa. Tak jelas, lah, remang-remang.

Siapa yang tidak tahu sebuah kota tua di Jakarta. Namanya "Kota". Meski banyak kota, khususnya di Daerah Ibu Kota Jakarta. Tapi jika di tanya dimana kota, pasti yang dimaksud adalah daerah itu. Karena memang itulah pertama kota di Jakarta itu ada. Sebelum akhirnya, kini semua sudut Jakarta  hampir semua sudah menjadi kota. Tapi apakah mereka semua juga tahu kalau dari sudut kota itu ada daerah yang namanya "Royal" ?

Dari segi bahasa Royal itu, kan  bahasa Inggris yang artinya istana, ya, tapi tempat itu jauh dari keadaan menggambarkan istana bahkan mungkin sebaliknya atau mungkin ada tapi sedikit. Karena saya belum pernah ke istana, jadi saya menggambarkannya seperti istana dalam dongeng.

Dalam dongeng, dalam istana itu ada banyak putri- putri cantik , sebagai pelayan raja, permaisuri, pangeran dan lain sebagainya. Dan di Royal itu juga tak kalah banyak putri-putri cantik, bahkan disitu tempat para putri-putri cantik duduk nyantai sambil minum -minum , ngobrol, bersendagurau dan semua yang bikin orang senang dan tidak pusing, lah. Terutama bagi para tamu atau pengunjung yang hatinya sedang galau merasa sepi ingin mengusir kesepian itu.

Waktu itu memang aku sedang galau dan sepi. Baru tiga hari diterima bekerja sebagai karyawan sebuah hotel kecil, namanya Grand Inn, jalan Tiang Bendera, ternyata  posisiku tidak jauh dari lokasi itu. Itupun berkat bantuan teman sama-sama satu kampung namanya Likun. Dia mengantarkIan ketempat dan pergi meninggalkanku seorang karena dia juga harus bekerja ditempat lain.

Setelah melalui tes itu dan ini, akhirnya diterima dan pekerjaanpun dimulai.
Sebagai karyawan baru, tiga hari lamanya belum cukup untuk mendapatkan teman yang benar- benar cocok  atau bahasa asingnya
satu camystry, sehingga aku tak punya kekuatan untuk mengajak salah seseorang atau beberapa dari mereka untuk mengajak main sekedar jalan-jalan atau keluar saat jam tugasnya selesai karena sudah waktunya pergantian sip. Karena jenuh berada di
mass, akhirnya aku nekat keluar juga.

Tak jauh dari tempat itu aku melangkahkan kaki tak tahu kemana tujuan yang pasti. Yang penting dapat mengusir kejenuhan, melihat, mencari apa yang bisa menghilangkan rasa itu.

Sekitar sejauh lima puluh meter berkeliling, aku melihat remang-remang sinar  lampu- lampu yang tidak terang berserakan disebuah lokasi.
" Tempat apa itu ?" tanyaku dalam batin.
Semakin dekat lagi, siluet bayangan orang-orang juga mulai kelihatan.
" Pesta kebunkah, atau judi kelutuk seperti dikampung saat ada pagelaran wayang kulit?"
Semakin dekat lagi,
" Banyak cewek-cewek, malam-malam begini, ngapain ?"

Tak ada pintu gerbang, tak ada booth tempat penjualan ticket dan  masuk lewat mana saja. Bahkan itu adalah jalur kereta api yang sesekali ada kereta lewat. Meski seolah masinis sudah tahu manakala lewat lokasi itu kereta melaju sangat pelan dengan tidak lupa klakson dan lampu. Tapi tetap saja kereta laju dan melindas apa saja yang ada di relnya.

Ada panggung terbuka yang menyanyikan kebanyakan lagu-lagu dangdut. Ada pedagang minuman, bangku sebagai tempat duduk, meja untuk menaruh minuman, makanan dan lampu remang-remang.

Ada satu cewek yang kebetulan lagi duduk sendiri dibangku tanpa sedang terlibat obrolan dengan seseorang yang ada disana.
Aku           : " Boleh numpang
                      duduk?"
Cewek itu : " Oh,ya, silakan,
                      mas ?"
Aku langsung saja duduk disebelah cewek itu. Dan seorang ibu penjual minuman menawarkan minum dan aku langsung  memesan dua teh botol yang satu buat sendiri dan yang satu buat cewek itu. Sekedar jamuan, dari cewek itu mungkin bisa kudapatkan sesuatu.
Aku           : " Tempat apa ini,
                      mba ?"
     
Disitu pertanyaan terrlalu jujur sepertinya sulit dijawab.
Cewek itu : "Tempat apa, yah..?"
(Yang ditanya malah bertanya)
                   " Yah tempat gituan,
                      lah "
Ya sudah, tak kupersoalkan kenapa harus tahu tempat apa  itu, topik pembicaraan ku ganti.
Aku  : " Lalu, mba sedang apa
             sih, disini ?"
Cewek itu memandangku, seperti meyakinkan bahwa dia memang baru melihat aku malam itu. Pecaya kepada pertanyaan lugu dan jujur seadanya itu, cewek itupun akhirnya menjawab.
Cewek itu : " Cari pacar, mas "
Jawaban terus terang tapi menurutku terlalu telak dan kurang basa basi. Aku jadi teringat pada guru bahasaku dulu pernah menerangkan, jika dimalam hari cewek bla bla bla itu namanya kupu- kupu malam. Inikah kupu-kupu malam itu ?

Semakin malam keadaan semakin bertambah ramai, cewek-cewek yang tadinya hanya beberapa orang senantiasa bertambah jumlahnya, seiring petambahan itu, bertambah juga pengunjung yang rata-rata berjenis kelamin laki-laki. Mereka datang melihat-lihat, saling bekenalan, berbincang-bincang dan tak lama kemudian jalan bergandengan menuju sebuah lorong, masuk dan menghilang.
Cewek itu : " Turun, yuh?"
Aku           : " Turun ke mana ?"
Cewek itu : ( mengarahkan pandangannya ke arah cowok-cowok yang berjalan menggandeng cewek yang baru digaetnya dengan sekejap tanpa ada kesulitan)
                  : " Tuh, mereka udah
                      pada mau turun ?"
Belum sempat aku bilang, ya, tiba-tiba datanglah seorang cowok menghampirinya.
Cowok itu : " Hai honey !"
Cewek itu : " Hai...!"
Mereka berjabat bagai selebeitis saling memeluk, mencium, dan.
" Aku turun dulu, ya " pamitnya kepadaku dan meninggalkan aku begitu saja seorang diri.

Berdua mereka pergi, sedikitpun tiada tergambar rasa bersalah diwajahnya, dengan mesranya bergandengan tangan masuk ke lorong dan merekapun menghilang seperti pasangan-pasangan lain sebelumnya.

Selanjutnya aku masih bisa melihat banyak cewek-cewek yang lainnya masih pada nongkrong, cowok-cowok yang masih mondar mandir, mungkin mereka belum ada bidikan yang sreg, yang cocok, tapi ada juga satu cewek yang dikerumuni beberapa cowok, ada yang asyik mengobrol , ada yang memilih mondar mandir pindah-pindah tempat duduk.
Kalau ada yang menyebut mereka dengan sebutan kupu-kupu malam sungguh kurasa sebuah julukan yang bijak. Lihatlah mereka beterbangan kesana kemari, sesekali hinggap, beraneka warna dibias sorot lampu temaram.

Adakah cinta yang lebih suci daripada ditempat ini.