Barang kali sering kita dengar seruan kata yang berbunyi , Odha bukan akhir dari segalanya. Odha adalah kependekan dari kata , Orang Dengan HIV/AIDS.
HIV
( Human Immunodefficiency Virus) adalah nama virus yang mengakibatkan seseorang terkena AIDS
(Acquired Immuno Defficiency Syndrome) , penyakit menular yang hingga kini belum diketemukan obatnya. Aids merupaka penurunan daya tahan tubuh. Penyakit tersebut merusak sell-sell kekebalan tubuh yang dapat membahayakan penderita. Banyak sudah penderita yang akhirnya meninggal akibat syndrom yang diakibatkan virus ini. Dapat dibayangkan, tubuh kita tidak mempunyai kekebalan, tubuh pastinya akan menjadi rentan terhadap semua gangguan kesehatan, penyakit yang ringanpun akan mampu menimbulkan masalah pada tubuh, tubuh akan menjadi lemah dari setiap serangan pengganggu tanpa kekebalan yang menghadang, meski ada juga penderita yang bertahan dan dapat hidup sebagaimana orang normal.
Penyakit yang berasal mula dari hubungan seks, mungkin dalam hal ini adalah sex yang salah, seperti sex bebas, sex tanpa memperhatikan pengaman, kecerobohan kesehatan dan lain-lain, pertama menjangkit di luar negeri sekitar tahun 80-an. Di Indonesia hanyalah berita media. AIDS seakan moster yang menakutkan yang kita bersyukur terjadi di jauh sana dan kita di Indonesia hanya sebatas merasa takut kalau-kalau hal itu masuk pula ke Indonesia, setidaknya masih sebatas rasa takut dan belum terjadi.
Berbagai upaya untuk mencegah dan menghindari dengan si momok mengerikan AIDS itu, tak henti-hentinya dilakukan dari dinas terkait. Himbauan agar bermain sex dengan sehat dan aman, mengingat sumber kejangkitan penyakit ini datang dari hubungan sex. Pergaulan bebas yang mengarah kepada sex bebas yang notabene bukan hal yang biasa dilakukan oleh orang ketimuran jangan sampai berkembang akibat ikut-ikutan pengaruh barat. Dimana sex hal yang biasa-biasa saja, sebuah kesenangan yang dapat dilakukan kapan dan dimana saja.
Biarlah orang timur memandang sex tidak seseronok mereka, adat ketimuran memandang sex adalah sakral yang tidak bisa dilakukan seenaknya begitu saja, ada aturan dan ketertiban yang diatur bersama norma, agama dan pemerintahan.
Seperti kedatangan virus hiv itu sendiri, seakan tiba-tiba entah bagaimana cara datangnya, penyakit yang sebelumnya tidak ada menjadi ada begitu saja, bukan tidak mungkin ini adalah azab Tuhan pada umatnya yang berdosa. Kun Fayakun, Tuhan Maha Pencipta.
Monster yang sangat menakutkan yang semula hanya berkeliaran diluar negeri itu nyatanya sekarang sudah masuk ke negeri kita, Indonesia, mereka sudah berada disekitar kita, entah bagaimana proses kedatangannya, kini hal yang ditakutkan itu telah terjadi, mau tidak mau kita harus menghadapinya.
Menghadapinya dengan cara yang bijak tentunya, karena mereka berada ditubuh orang, teman, bahkan mungkin di pasangan kita sendiri. Mereka juga mungkin sudah sangat dekat dengan anda.
Lebih dari ratusan ribu orang Indonesia terjangkit HIV setiap tahunnya. Kita tidak lagi dapat menolak.
Mengindari penularan virus hiv mutlak harus dilakukan, karena ini merupakan masalah hidup. Akan tetapi, penting juga diperhatikan bagaimana cara melakukan itu semua tanpa dengan paradigma yang salah, sehingga merugikan beberapa pihak yang mestinya tidak perlu dilakukan.
Seperti bergaul dengan odha itu sendiri, banyak yang salah mengartikan, menghindari penularan dengan mengucilkan, menghindari sejauh jauhnya, atau memutus hubungan dengan penderita.
Mengingat bahwa, mereka juga manusia, teman kita yang sedang mendapat musibah, mereka butuh rangkulan kita, pelukan kita agar mempunyai kekuatan dalam menghadapinya. Kalau memang masih ada yang dapat dilakukan tanpa dengan mengucilkannya, kenapa tidak?
Penularan virus hiv itu tidak seperti apa yang sering kita dengar dari orang yang tidak tahu persis apa yang terjadi yang menggulirkan informasi yang tidak jelas sumber dan pertanggung jawabannya. Kedekatan dengan odha dapat dilakukan dengan hubungan sosial pada umumnya, bahkan, perbuatan seperti mememluk, mencium, tidur bersama adalah aman-aman saja.
Beberapa yang perlu dihindari dalam bergaul dengan odha seperti, bertukar jarum suntik, transfusi darah, melakukan sex tanpa pengaman (kondom) dan lain-lain.
Bagi kita yang belum terlanjur kejangkit, tak kalah penting adalah berperilaku hidup yang baik, lebih menjaga kesehatan dan melakukan sesuatu sesuai dengan aturan. Insya Allah, perbuatan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, terhindar dari mimpi buruk yang dapat mengancam kehidupan yang ujungnya dapat mengganggu kebahagiaan.
Bagi yang sudah terlanjur terdeteksi positif mengidapnya, tabah dan bersabarlah, dekatkan diri kepada Tuhan, jangan bosan untuk terus berdo'a dan yakinlah bahwa semua penyakit ada obatnya. Tidak ada yang sulit diciptakanNya dan tidak ada yang sulit untuk Dia menghilangkannya.
Selamat berjuang. Di hari AIDS SEDUNIA yang diperingati setiap 1 Desember. Jadikan peringatan untuk lebih waspada terhadap semua yang menjurus kepada terjangkitnya virus mematikan tersebut.