Benarkah bujang sekarang lebih memilih pasangan janda untuk dijadikan teman hidup? Meski banyak berita yang mengulas hal serupa, hal itu belum dapat dipastikan, karena belum ada research secara resmi. Jika pada kenyataan lebih banyak dijumpai bujang yang cenderung memilih janda untuk menjadi pasangan hidup itu bisa dinalarkan.
Bagaimanpun juga, janda tidak akan sama dengan perawan. Perawan yang baru menikah tidak pernah mengalami getirnya perceraian, apalagi pasangan yang sudah memiliki anak. Pernikahan pertama bagi seorang perawan cenderung mudah tergoyah saat dilanda badai rumah tangga, baginya badai yang berujung perceraian tidak terlalu masalah, baginya perpisahan hubungan adalah hal yang biasa yang dapat diatasi dengan move on seperti layaknya masih dalam taraf berpacaran. Mereka tak pernah tahu betapa pedihnya perceraian. Setelah mengalami barulah terasa betapa kehadirannya begitu berharga, apa lagi yang sudah memiliki anak. Sebagai janda, menjadi ibu sekaligus bapa untuk anak-anaknya adalah bukan hal yang mudah. Meski tak dipungkiri banyak single mother yang tangguh, menjaga, menafkahi dan membesarkan anaknya sendiri tanpa tanggung jawab seorang bapak yang menjadi imam dan pemimpin, tentu banyak juga yang tidak demikian. Trauma akan pedihnya perceraian membuat takut akan kegagalan terjadi kedua kali.
Keputusan untuk menikah lagi memerlukan perhitungan yang matang. Manakala seorang bujang yang kebetulan mendapat janda dalam posisi demikian, sudah barang tentu akan mendapatkan pelayanan yang baik, istri akan berusaha memberikan apa yang diinginkan suaminya, karena dia sudah pernah menikah, dia akan tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat suami merasa betah dan nyaman disampingnya. Hal itu sudah mulai dirasakan ketika dalam tahap pendekatan, dalam kata lain adalah saat pacaran, peristiwa ini menjadi pendorong untuk terus melangkah maju menuju ke jenjang perkawinan.
Pemuda yang masih bujangan menikah dengan janda bukanlah tanpa alasan. Fenomena yang bahkan menjadi viral belakangan ini tentang bujangan yang punya kecenderungan menjalin hubungan dengan perempuan yang sudah menjanda adalah syah-syah saja selama masih dalam koridor yang benar.
Berikut ini beberapa catatan yang memberi nilai lebih dari seorang janda. Dapat menjadi pelajaran bagi yang masih perawan kenapa janda lebih menawan di banding perawan?
LEBIH BERPENGALAMAN
Janda pernah menjadi perawan, akan tetapi perawan belum pernah menjadi janda. Ini yang mendasari bahwa janda sudah pernah mengalami manis getirnya hidup berumah tangga dibanding perawan. Kegagalannya dalam perkawinan yang pernah dilakukan adalah guru yang paling baik dalam memperbaiki keadaan. Ia tidak boleh melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Dikatakan bahwa ia lebih memiliki pengalaman dibanding perawan yang belum pernah mengalami fase-fase tersebut.
LEBIH MENGHARGAI PASANGAN
Pengalaman masa lalu yang buruk hingga terjadinya sebuah perceraian akan membuat dia lebih berhati-hati dalam bersikap. Sikap egois yang hanya menciptakan ketegangan tak lagi dilakukan, mencoba untuk mengerti pada pasangan akan keadaan yang tidak selamanya seperti yang diharapkan, kerikil-kerikil pasti terjadi dalam kehidupan berkeluarga. Berusaha tetap menghargai akan membuat pasangan merasa berharga dan selalu berguna dimata pasangan yang disayanginya. Lelaki yang merasa berharga dan berguna adalah lelaki yang bahagia lahir dan batin. Yang akan bertambah gairah dan semangat dalam menahkodai bahtera rumah tangga idaman.
PANDAI MEMIKAT HATI
Pepatah mengatakan, "Perawan sungguh menawan, tetapi janda sungguh menggoda". Jangan salahkan janda bila lelaki yang sudah menikah tak tahan dengan godaannya. Daya tarik yang dia ciptakan tidak terlepas dari pengalaman yang diambil dari masa lalu yang menjadikannya tahu rahasia untuk menarik laki-laki dan apa yang tidak disukai laki-laki untuk kemudian diaplikasikan dalam pergaulan sehari-hari.
BERSEDIA MELAKUKAN APA SAJA
Kesalahan masa lalu membuat ia harus memperbaiki diri. Ia harus bersedia melakukan apa saja untuk memupuk sebuah hubungan agar terhindar dari keretakan. Janda tidak banyak menolak untuk diajak suatu kegiatan dan juga tidak banyak mengekang dalam sebuah kebebasan. Selagi yang direncanakan adalah demi kebaikan berdua ia akan setuju-setuju saja. Sikap saling percaya adalah modal penting dalam membangun sebuah keharmonisan keluarga.
PANDAI MENCIPTAKAN KEMESRAAN
Sikap yang manis, lemah lembut, menghargai sesama, tidak sombong dan rendah hati adalah cermin dari kehangatan. Kehangatan kepada suami sudah pasti, akan tetapi kehangatan juga diberikan kepada sekitar keluarga tak terkecuali keluarga dari suami. Hubungan kemesraan yang dibangun pada pihak suami membuat dirinya diterima dengan senang hati tanpa ada pembedaan antara menantu dan anak. Suami yang mana tidak bangga punya istri demikian.
MULUT MANIS
Kata-kata manis dari seorang janda mampu mengambil hati bagi yang mendengarnya tak terkecuali bagi lelaki. Dia mampu menjaga hati terutama dengan kata-kata yang selalu manis dan tidak menyinggung perasaan. Dengan ini prosentase pertengkaran akan lebih berkurang dalam menghadapi suatu persoalan dalam keluarga yang sudah pasti ada.
PANDAI MELAYANI
Sebagai orang yang sudah pernah mengalami melayani suami, tentunya berbeda dengan orang yang belum pernah mengalami. Mereka tahu persis betapa senangnya jika suami bangun di pagi hari tanpa diduga mendapati istri telah menyiapkan sarapan pagi dan minum kesukaannya. Begitu juga saat suami baru pulang dari kerja. Perawan belum tentu pandai memasak atau bahkan dia yang justru minta dilayani.
LEBIH BERTAHAN HDUP
Ditinggal suami membuat mereka harus mampu hidup seorang diri, mencari nafkah seorang diri, menjaga anak seorang diri dan hal-hal lain yang semua dilakukan sendiri. Bermula dari keterpaksaan mereka sudah terbiasa melakukan, hingga dia menjadi manusia yang mampu bertahan.
MENJAGA PENAMPILAN
Penampilan seorang janda berbeda dengan seorang gadis. Ini kerana mereka perlu menjaga nilai diri supaya orang tidak memandang rendah. Kecantikan adalah salah satu diantaranya. Tidak dinafikan jika seorang janda itu memiliki tubuh yang cantik. Semasa bersuami dulu, mungkin kurang memperhatikan penampilan, seperti menjaga kecantikan, berat badan, mode pakaian dan lainnya, sehingga menjadi tidak menarik dimata suami. Hal itulah mungkin termasuk pemicu keretakan hubungan hingga berujung kepada perceraian. Dari pengalaman itulah seorang janda akan lebih memperhatikan penampilan dan kecantikannya.
ACARA PERKAWINAN SEDERHANA SAJA
Perkawinan seorang perawan biasanya perlu adanya pesta yang besar karena momen yang diniatkan hanya ada satu kali seumur hidup. Saat momen itupun kandas dengan adanya perceraian, pernikahan untuk kesekian kalinya janda tidak perlu seheboh manakala saat masih perawan. Perkawina sederhana tidak akan menjadi masalah, ia lebih mementingkan langkah selanjutnya, membangun hubungan adalah fokus yang utama dari sekedar pesta. Oleh itulah menikah dengan janda tidaklah membutuhkan biaya besar yang penting terlaksana ijab qobul yang syah dan halal itu sudahlah cukup. Komunikasi, keterbukaan dan kepercayaan antara satu sama lain adalah bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumahtangga.
PENUTUP
Secara umum laki-laki suka pada perempuan yang bersedia melakukan hal-hal sebagaimana yang dipaparkan diatas. Bagi gadis-gadis dapat menjadikannya sebagai bahan acuan dalam bersikap. Jika masih gadis sudah mempunyai sikap yang baik dan menarik akan lebih indah lagi tentunya.
0 komentar:
Posting Komentar