Sering terjadi seseorang membenci orang lain dengan berlebihan, akan tetapi berakhir dengan mencintai. Hal itu terjadi pula sebaliknya, seseorang yang terlalu lengket dengan seseorang berujung dengan permusuhan. Kenapa hal itu harus terjadi? Mudah saja, kelengketan yang terjadi bukan berarti ada chemistry, bisa jadi hanya sebuah proses menuju saling menjajagi apakah kecocokan itu ada.
Dalam sebuah hubungan antara satu pribadi dengan pribadi yang lain butuh waktu yang lama untuk saling mensinkronkan walaupun yang diperlihatkan sebuah kemesraan. Penampakan sepintas sering mengecohkan bagi yang melihatnya. Jatuh cinta pada pandangan pertama boleh-boleh saja. Bahkan banyak yang menikah tanpa melalui proses pacaran. Akan tetapi, benci dan cinta adalah sebuah misteri. Dari berbagai pengalaman beberapa orang, seorang wanita yang tergila-gila pada seorang pria, setelah ditelusuri, wanita tersebut didapati pernah melakukan hal yang sangat tidak terpuji kepada pria yang sedang melakukan pendekatan tersebut dengan meludahinya. Cinta Ditolak Dukun Bertindak Entah bagaimana, lama-lama wanita tersebut tumbuh rasa cinta yang terus berlanjut hingga sampai tergila-gila.
Sehingga sebagian orang yang percaya kepada hal-hal yang mistis, menganggap bahwa peristiwa itu timbul karena dendam pria yang diludahi lalu melakukan guna-guna yang ditujukan kepada wanita tersebut. Ada pengakuan, guna-guna yang dilatar belakangi dengan penghinaan keji tersebut akan menambah mudah dalam pemprosesannya.
Mungkin juga, karena bagaimanapun orang tidak percaya mistis, dia tidak jarang memberikan bukti terlepas itu hanya kebetulan atau tidak. Tuhan Maha Membolak Balik Terlepas dari semua itu, perbuatan membenci yang berlebihan, apalagi tanpa alasan yang jelas adalah perbuatan yang tidak baik. Orang yang dibenci dengan penghinaan pasti hatinya sangat terluka. Dia bermaksud baik ingin mencintai tapi yang diterima sebuah penghinaan, ibarat memberi susu dibalas dengan air tuba. Sungguh tiada perasaan. Wajar orang tersebut melakukan sesuatu sebagai reaksi apa yang ditimpakan, tentunya dengan segenap rasa pedih dan prihatin. Sungguh sebuah kesombongan, bagi orang yang dicintai malah justru membalasnya dengan membenci. Sejelek apapun dalam pandangan seseorang, manusia punya harga diri. Secantik apapun manusia semua hanya sementara, karunia Tuhan bukan untuk disombongkan. Bersukur dikaruniai kecantikan, coba, dirinya yang dijadikan orang jelek.
Barangkali tidak dengan diguna-guna juga Tuhan Maha Membolak Balikan untuk memberikan pelajaran, tidak malukah yang tadinya benci setengah mati berbalik menjadi tergila-gila. Manusia mungkin punya hak juga untuk membenci, akan tetapi, kebencian juga dapat dilakukan tanpa melukai orang lain. Menolak cinta dengan simpatik akan memberikan kekaguman kepada orang yang ditolaknya. Diapun akhirnya akan menyadari bahwa cinta tidak dapat dipaksakan. Someday your soulmate will be your enemy, aja moyok mbokan dadi ngoyok-oyok.