Kapibara atau capybara (Hydrochoerus hydrochaeris)
termasuk golongan mamalia dan merupakan hewan pengerat terbesar yang berasal dari Amerika Selatan. Bobot kapibara berkisar 35 hingga 66 kg. Dengan tinggi hingga mencapai 135 cm.
Capybara berpenampilan seperti marmut hanya saja tubuh raksasa dan satu warna bulu yang sama tidak seperti marmut yang memiliki warna bulu cenderung kombinasi atau warna warni. Hewan ini juga memiliki dua gigi seri yang terus tumbuh layaknya hewan pengerat lain.
Warna bulu Capibara kecoklatan di semua area badan, telinganya pendek, dan hidungnya kecil. Capybara merupakan hewan herbivora atau pemakan tumbuhan, suka sekali rumput, tanaman air, buah-buahan dan kulit pohon
Kapibara masuk dalam genus koprofagus, binatang yang suka memakan kotoran sendiri terutama di pagi hari. Sisa kotoran yang sulit dicerna masih tersimpan banyak protein untuk didaur ulang.
Keunikan yang lain Capybara masuk dalam golongan hewan semi-aquatik, ditandai dengan adanya selaput disetiap celah jarinya yang memudahkan untuk berenang. Oleh karena itu, hewan ini senang tinggal lama lama diperairan.
Namun demikian , capybara dapat hidup di daratan dengan baik juga terutama saat mencari makan tumbuhan. Berbagai jenis habitat mulai dari hutan hujan, dataran bersemak, hingga daerah rawa, terbatas daerah yang dekat sumber air mengingat capybara sangat suka dengan air.
Capybara adalah hewan perenang yang handal, selaput dikakinya memungkinkan hewan ini berenang seperti bebek. Tak sebatas berenang, Capybara juga dapat menyelam di dalam air hingga 5 menit untuk menyelamatkan dirinya dari kejaran predator.
Capybara termasuk binatang koloni atau berkelompok dalam kehidupannya. Satu kelompok dapat terdiri dari 2 hingga 30 ekor capybara. Sesuai pada kondisi iklim, kondisi habitat, dan kepadatan populasi yang ada.
Meski memiliki ukuran tubuh besar, bukan berarti tidak punya musuh, musuh capybara adalah predator seperti jaguar, puma, buaya, singa dan predator -predator lainnya, Selain pemangsa liar, manusia juga ikut memanfaatkan daging dan kulitnya, baik untuk makanan juga buat kerajinan.
Kabar baiknya, capybara termasuk hewan yang tingkat perkembangbiakannya cukup cepat, membuat populasi hewan ini masih stabil dan belum dikuatirkan punah,
Meski begitu, perlakuan terhadap capybara tetap perlu diperhatikan, ketenarannya akhir akhir ini dapat pula berdampak pada perburuan liar dan pemeliharaan bagi pecinta binatang exotix yang tidak jarang membuat binatang yang sedianya diabaikan tiba tiba masuk daftar pencarian, baik untuk konsumsi ataupun sekedar pet.
0 komentar:
Posting Komentar