Mabung adalah istilah yang diberikan sa'at burung mengalami peristiwa alami secara periodik, yaitu dimana burung akan mengalami kerontokan pada bulu-bulunya secara besarn-besaran guna mengganti bulu lama yang sudah usang. Setelah proses tersebut dilalui, maka burung akan memiliki bulu muda baru yang bagus.
Ada peristiwa dimana burung mabung tidak total, yaitu pergantian yang jumlahnya hanya beberapa saja, peristiwa ini dikenal dengan sebutan menyulam. Seperti menyulam kain yang sobek hanya sebagian saja.
Menyulam atau mabung yang tidak total dapat diakibatkan karena ketidak mampuan untuk menggantikan secara keseluruhan bisa diakibatkan karena kurangnya nutrisi pada makanan, sehingga kekurangan zat sebagai bahan dalam pembentukan bulu burung. Menyulam juga dapat disebabkan karena burung mengalami stress. Mabung dengan cara menyulam akan terjadi lebih lama dibanding dengan cara total.
Burung yang sedang mengalami proses mabung akan mengurangi ocehannya, bahkan bisa tidak berbunyi sama sekali, hal ini dikarenakan burung pada saat tersebut memiliki perasaan tubuh yang tidak nyaman, pusing, pegel linu, malas dan tidak bergairah.
Kagalan dalam proses mabung akan berdampak buruk, seperti pertumbuhan bulu baru yang tidak sehat, sehingga bentuk yang dihasilkan menjadi jelek dan dampak lain terjadi pula pada performa kicauan juga, seperti kicau yang sebelumnya gacor, setelah gagal mabung menjadi tidak gacor.
Bicara jujur, pemilik burung pada dasarnya tidak suka pada periode ini. Pada masa ini pemilik burung tidak dapat menikmati kicaunya lagi, mending, jika proses mabung kebetulan berlangsung cepat, jika tidak beruntung memiliki burung yang mabungnya lama, lebih mengesalkan lagi. Untuk ukuran paling cepat saja jangka waktu mabung sekitar 2 bulanan, jika mengalami masalah dapat tengahan tahun baru selesai. Waktu yang tidak sedikit, bukan? Tidak jarang pemilik burung yang tidak sabaran lebih memilih menjualnya dan membeli lagi yang tidak mabung sekalian mencari yang top perform meskipun harus nambah duit lagi.
Akan tetapi, keputusan mengganti burung baru tidak selalu tepat. Burung kesayangan yang dipelihara dari muda dan banyak kenangan malang melintang dalam proses pembesaran dan pembentukan karakter yang sudah melekat dalam hubungan tuan dan anak angkatnya harus terlepas begitu saja.
Yang lebih baik mungkin menunggu dan merawatnya dengan sabar. Ini sudah proses alam dari makhluk hidup, ini kenyataan yang tidak mungkin dihindari, asalkan kita tahu caranya, jangan kuatir peristiwa itu akan dapat dilalui dengan cepat dan lebih penting lagi terjadi dengan paska yang baik.
Untuk itulah, saya berbagi bagaimana seyogyanya perawatan burung mabung
1. Ketenangan
Burung pada fase mabung butuh ketenangan dan kenyamanan. Jika pada sa'at normal, semakin bising disekitarnya burung semakin ceria dan semangat berkicau, hal ini tidak untuk sa'at mabung. Burung pada masa ini butuh tempat sepi, tenang dan nyaman. Burung akan malas berkicau, yang dikerjakan lebih banyak membuang selongsong bulu baru yang sedang mendorong keluar bulu lama guna untuk menggantikannya. Jika yang tampak burung hanya bertengger dan terus didis ( menggorek-gorek pangkal bulu dengan paruh), itu baik. Jika tidak, itu sebaliknya.
Yang perlu dilakukan adalah, tempatkan burung ditempat yang sepi dan tenang. Lebih baik lagi dilakukan pengerodongan.
2. Kehangatan
Burung yang sedang mengalami proses mabung membutuhkan hawa hangat disekitarnya.
Yang perlu dilakukan untuk membantu hal tersebut adalah dengan tidak memandikannya untuk sementara dan sementara juga tidak membersihkan kotoran yang jatuh di alas kandang tepat dibawah burung bertengger.
3. Menu Makan
Menu makanan pada burung mabung tidak kalah penting. Burung yang mabung perlu nutrisi dan protein yang tinggi sebagai zat pembentuk bulu baru.
Yang perlu dilakukan adalah pemberian pakan yang mengandung nutrisi tersebut lebih banyak, pada pemakan serangga, perbanyaklah jangkrik, jika ingin lebih baik lagi, beri kroto yang banyak. Ganti vour dengan vour ayam, campukan susu bubuk bersamanya.
Pada burung pemakan biji, tambah lebih varian biji. Tambah lebih banyak juga varian sayur yang disenangi.
4. Pemasteran Ada yang berpendapat dengan lucunya, bahwa burung yang diam sa'at mabung itu menandakan burung tersebut sedang loading, pendengarannya khusus digunakan merekam apa yang didengar untuk dikeluarkan paska mabung nanti. Oleh karena itu, sa'at mabung perlu diperdengarkan master-master vokal yang banyak, supaya usai tirakat nanti burung akan berkoar kembali dengan membawa isian-isian yang banyak dan penuh variasi.
Terserah apa istilahnya, yang jelas, sa'at burung diam dan tenang dalam kesepian terbukti lebih dapat merekam isian dari master-masternya dan memungkinkan burung menambahkan koleksi isiannya yang akan dibongkar ketika burung sudah kembali normal usai masa mabungnya.
Yang perlu kita lakukan tentu dengan rajin memperdengarkan master-master selama masa tirakat mabung tersebut berlangsung.
5. Pemulihan
Paksa mabung, biasanya burung menjadi gemuk. Burung yang gemuk akan malas berkicau. Ini juga merupakan hal lain daripada yang tidak disenangi oleh pemilik burung yang dapat nasib punya burung mabung.
Yang dapat dilakukan dengan hal ini tentu memulihkan tubuh burung menjadi fit kembali, yaitu dengan mulai gantang diluar kembali ditempat ramai, mandi dengan teratur dan jangan lewatkan jemur yang cukup. Biarkan kembali banyak gerak untuk membakar lemak. Hal itu dapat ditambah dengan mandi malam. Burung yang habis mandi akan banyak bergerak dan membantu dalam pembakaran lemak ditubuh gemuknya. Sampai kembali normal, burung sudah mulai disiapkan untuk lomba lagi, dirumah saja menemani bapa ngopi.
Atau dijual dengan harga tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar