Selasa, 11 Agustus 2020

Fokus Onde-Onde Indonesia Ketinggalan Negara Lain


Karena onde-onde Indonesia ketinggalan dari negara lain. Onde-onde yang merupakan makanan cemilan asli dari Indonesia. Bentuknya bulat, di dalamnya berisi kacang ijo. Yang unik dari makanan ini dibagian permukaan kulit bagian luar menempel ribuan biji wijen menutupi kulit hingga tidak kelihatan.

Memang ngemil dengan cemilan ini serasa ada sensasi tersendiri. Bijih-bijih wijen yang berwarna kuning memiliki bentuk lonjong sebesar kutu akan pertama kali dirasakan oleh lidah geli-geli, begitu. Beberapa detik mulut mengunyah, rasapun berpadu bersama kacang ijo yang empuk, akibat dari proses perebusan.

Awal era penjajahan, pertama menir-menir bule mulai berdatangan, sekaligus menjadi tonggak awal mula dari penjajahan di tanah air kita tercinta ini, keadaan rakyat Indonesia yang masih bodoh-bodoh, sederhana dan bersahaja, membuat mereka tidak kesulitan untuk menaklukannya.

Sudah bodoh, dibodoh-bodohin lagi. Begitulah caranya penjajah untuk dapat mengeruk kekayaan alam yang subur guna diangkut ke negeri mereka untuk membangun negerinya, disana.

Tinggal di Indonesia, membuat merekapun ingin mencicipi makanan Indonesia. Kebetulan makanan yang mereka coba adalah onde-onde.

Melihat onde-onde mereka geleng-geleng kepala. Melihat ribuan bijih wijen menempel dipermukaan onde-onde tanpa lem mereka keheranan.

" Bagaimana ini bisa terjadi" katanya dalam bahasa asing.

"Orang Indonesia lebih hebat dari bangsa kita, ya" kata bule yang lain.

Mereka cukup lama membahas keunikan onde-onde yang baru mereka lihat itu .

Sejak sa'at itu, mereka sering kembali membeli makanan yang banyak dijual dipasar itu.

Penjajahan terus berlangsung dengan mulus. Rakyat disuruh bekerja keras, pekerjaan yang dilakukan adalah bertani atau bercocok tanam yang menghasilkan berbagai hasil pertanian, terutama rempah-rempah yang sangat disukai oleh colonial.

Hasil pertanian harus dijual kepada mereka, namun dengan harga yang sangat murah.

Selain bertani, rakyat bekerja di proyek pembangunan miliknya. Upah yang diberikan juga sangat murah, bahkan rakyat pernah dipekerjakan tanpa dibayar sama sekali.

Seorang bos bernama Jendral Rodi, telah melakukan kerja paksa tanpa upah. Mereka menyebutnya dengan sebutan kerja Rodi. Dan istilah itu masih melekat hingga sekarang. Jika ada sebuah pekerjaan yang kulinya tidak dibayar oleh bos, maka orang akan mengatakan telah mendapatkan kerja Rodi. Kata "Kerja Rodi" sudah masuk dalam kamus Bahasa Indonesia dan sudah familier dimasyarakat dengan arti : kerja paksa tanpa upah.

Penjajah itu memang kejam sekali, tapi apa boleh dikata, sebagai rakyat tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengerjakan perintahnya, kalau tidak ingin dimasukan dalam bui ( penjara jaman penjajahan, orang masuk gemuk pulang tinggal tulang). Sudah dipaksa kerja, diadu domba, lagi. Jika anda pernah sekolah SD, pasti anda akan diajari tentang sejarah penjajahan di Indonesia. Penjajah melakukan aksinya dengan politik, "Devide At Impera", yang artinya, memecah belah kemudian menjajah.

Penjajah sangat takut kalau rakyat Indonesia sampai bersatu. Persatuan dapat menghasilkan kekuatan yang besar, sa'at mereka sadar dibodohi, baru mereka akan berontak dan gerombolan penjajahpun akan kalangkabut lari terbirit-birit.

Membuat jurang pemisah antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, pulau yang satu dengan pulau yang lain, suku yang satu dengan suku yang lain, adalah modusnya.

Segala bentuk pembodohan dilakukan, bagaimana supaya rakyat tidak punya kesempatan untuk sadar bahwa mereka adalah tuan dinegerinya, semua dilakukan agar mereka tetap dapat diperbudak.

Sampai pada suatu sa'at rakyat tergerak berjuang dan mampu mengusir mereka dari praktek kolonial, namun kebodohan tidak langsung minggat begitu saja.

Lebih dari uforia kemerdekaan dari penjajahan, akan tetapi rasa bangga atas kemenangan telah menjatuhkan dirinya. Sehingga hampir setengah abad kemerdekaan, seharusnya negeri ini mengejar mereka , tapi masih ketinggalan.

Mereka santai karena penjajah yang datang dari negara maju itu sudah kalah hebat dengan orang Indonesia. Orang Indonesia dari dulu hingga sekarang masih berpikiran bahwa penjajah masih kebingungan dalam membuat onde-onde, sehingga sampai saat ini di negera maju tidak dijumpai onde-onde, kecuali didatangkan dari Indonesia.

Ketika dikonfirmasi, apakah negara maju belum juga mampu membikin onde-onde?  

"Benar, sampai sekarang belum"Akunya.

Yang bertanya tertawa terbahak-bahak, bangga menjumpai negara adikuasa kalah hebat dengannya. 

"Why? Susahkah? " 

"Yes, maybe, tapi bukan karena susahnya yang membuat aku tidak mempelajarinya." jawab exs penjajah dari negara Inggris itu. 

" So, what? 

"Masih ada yang lebih penting dari sekedar membuat onde-onde, tertawalah kau, karena kau lebih hebat dari aku, itu lebih baik daripada waktuku habis untuk fokus sama onde-onde, sementara orang lain sudah sampai ke angkasa".

0 komentar:

Posting Komentar