Bermula dari seorang pemuda petualang cinta yang sering ganti-ganti pacar, cerita tentang jimat Semar Mesem ditulis disini.
Yogi, pemuda biasa-biasa saja, tidak ganteng dan juga tidak jelek, namun demikian dia punya kelebihan pintar menggaet wanita dibandingkan dengan teman-teman dikomunitasnya. Uniknya, kebanyakan wanita yang digaetnya adalah janda dengan tanda kutip. Tanda kutip disini mengartikan bahwa meskipun janda, namun janda tersebut masih muda dan berparas cantik.
Dalam menggaet cinta dapat dibilang dia luar biasa. Jika diprosentasekan dengan angka, mungkin, 70% untuknya dan 30% untuk temannya, termasuk disandingkan dengan temannya yang paling ganteng sekalipun.
Seorang janda muda cantik yang banyak diincar oleh laki-laki disekitarnya mengaku , sejak bertemu dengan Yogi, ia selalu terbayang bayang wajahnya setiap sedang duduk dan menjelang tidur sulit memejamkan mata. Ingin rasanya pergi di malam itu juga menjumpai pemuda itu.
Tidak lama kemudian terbukti, didapati janda itu diboncengnya pergi. Janda cantik itu tunduk dan tak kuasa menahan rasa yang mendera hatinya. Sebuah perasaan yang dia sendiri tidak mengerti, mungkin itu yang namanya cinta pada pandangan pertama. Akan tetapi bagi Yogi, hal ini bukanlah hal yang pertama kali. Ia sudah terlalu biasa melakukan hal yang sama dengan apa yang sedang dilakukan. Berkencan dengan wanita yang baru dikenalnya.
Penasaran dengan keganjilan pemuda yang sekilas tampak biasa-biasa saja, tetapi mempunyai daya pikat yang begitu besar bagi setiap lawan jenis yang ditemuinya. Hal itu benar-benar menarik saya untuk menemui guna mengorek apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang dilakukan oleh pemuda itu sehari-hari dengan segudang kisah cintanya bak seorang playboy.
Ternyata jawabannya sangat simpel, Semar Mesem. Semar Mesem adalah salah satu jenis jimat yang bentuknya mirip tokoh wayang "Semar" terbuat dari sejenis logam yang berukir sebesar korek api. Barang siapa yang memiliki benda itu, secara mistis dapat dikatakan mempunyai teman baru yang bukan dari golongan manusia, tapi golongan makhluk ghoib atau setan yang berdiam di benda tersebut.
Benda bertuah Semar Mesem tidaklah terlalu berbeda dengan benda-benda magic yang lainnya, seperti keris, buli-buli, susuk, dan benda-benda berkhodam lainnya. Yang membedakan adalah, siapa pembuat Semar Mesem itu yang hingga sekarang masih misteri.
Yogi mengaku bahwa ia memang menyukai janda sebagai teman kencan. Ia merasakan keinginannya tak pernah gagal dalam mengincar targetnya sejak ia memegang jimat Semar Mesem.
Awalnya memang tidak percaya ketika seseorang memberikan benda itu yang katanya untuk pengasihan. Diantaranya, adalah bisa membuat wanita yang ditaksirnya klepek-klepek, walaupun awalnya wanita itu tidak mencintainya, dengan lantaran Semar Mesem, khodam yang dibawanya akan merasuk dalam hati wanita tersebut, untuk kemudian membelokan hasrat dan keinginannya yang tadinya tidak kenal dan tidak suka berbalik menjadi suka, serta yang awalnya benci menjadi cinta.
Bagi yang percaya hal-hal klenik, jimat semar mesem memang tidak diragukan keampuhannya. Akan tetapi, berhubungan dengan makhluk ghoib tidak selamanya seenak yang dibayangkan. Sisi negatifnya jika sipemilik semar mesem tidak dapat menghendelnya dengan baik, hal-hal yang buruk bisa terjadi, karena energi dari benda yang didalamnya ada jin atau setan itu sangat mempengaruhi jiwa pemiliknya, bagi yang parah bahkan tidak bisa mengontrol dirinya atau gila.
Jimat Semar Mesem pada dasarnya tidak mau diajak berdiam saja tanpa melakukan apa-apa. Ia akan selalu membawa pemiliknya dengan melakukan dorongan nafsu dan hasratnya kapan saja dan dimana saja. Disaat pemiliknya menyadari semuanya dan berniat untuk berhenti, energi yang ada dalam jimat tersebut akan menolak. Terjadilah gesekan antara keinginan si pemilik dengan energi dalam jimat itu sendiri. Saat hal itu terjadi, maka jiwa pemilik akan merasakan adanya perasaan jiwa yang gemrungsung (kacau balau). Tidak jarang pemilik akhirnya melakukan hal-hal yang irasional.
Suatu ketika, pengalaman buruk dan tidak pantas harus terjadi, Yogi tidak lagi dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Ketika ia harus terlibat skandal cinta pada perempuan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, perempuan itu adalah istri kakak sepupu tirinya sendiri. Skandal itu akhirnya diketahui oleh kakak tirinya dan iapun mendapat bogem mentah dan di ancam akan dibunuh.
Dibalik pengaruh semar mesem, rupanya telah membuat dirinya larut dalam petualangan cinta yang sesat. Dibalik mudahnya mendapatkan cinta, ternyata semua hanya sementara, ia tidak bisa serius membina satu jalinan cinta saja, hubungan yang terjalin hanyalah tersambung untuk kemudian putus, setiap hubungan selalu ada saja yang membuatnya bubar. Semua itu terjadi sejak dirinya menggunakan semar mesem sebagai pegangan dalam hidupnya, dan ternyata hanya membuat hidup malah tidak karuan.
Pengaruh energi dari Semar Mesem seakan hanya mendukung pemiliknya dalam perbuatan yang mblangsak saja. Perbuatan yang hanya membawa kesengsaraan pada akhirnya. Pada saat ingin berbuat baik, iapun menolak. Yogi tidak pernah punya pacar yang tetap, apalagi merencanakan menikah dan dapat membina bahtera rumah tangga. Dalam hatinya selalu bertanya,"Sampai kapan aku hanya bisa ganti-ganti pasangan kencan seperti ini? sedangkan usia semakin tua.
Semar Mesem, yah, itulah satu-satunya pelet ampuh yang Yogi punya. Namun demikian, dibalik gairah hidup dengan banyak wanita-wanita yang mengelilingnya, tak lebih hanya sebuah tragedi. Jiwanya yang gemrungsung seakan siap dilontarkannya ke dalam neraka.
Menyadari dampak daripada jimat yang lebih banyak unsur negatif daripada positifnya, akhirnya ia memutuskan untuk membuang benda itu ke suatu tempat. Dan iapun pergi ke tepi jurang dan kemudian melemparkannya jauh-jauh tepat ditengah mulut jurang. Sejak saat itu, dia merasakan ketenangan dan kedamaian didalam jiwanya dan hidup normal sesuai dengan kepribadian yang dimilikinya.
0 komentar:
Posting Komentar