Senin, 23 September 2019

PROSES TAHI LUWAK MENJADI KOPI LUWAK



Akhir-akhir ini binatang Luwak banyak diminati, baik oleh para pecinta binatang maupun yang sekedar memanfaatkan keunikan binatang demi semata-mata kepentingan tertentu.

Bagi para penggemar binatang, memelihara binatang piaraan merupakan keasikan tersendiri. Hubungan antara tuan dan binatang kesayangan biasanya akan terjalin begitu mesra.

Keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan. Disamping mendapatkan kasih sayang, binatang juga mendapatkan apa yang dibutuhkan, seperti makan, minum, tempat tinggal dan fasilitas-fasilitas lain yang disediakan tuannya dengan cuma-cuma, sehingga binatang tidak perlu repot-repot mencarinya sendiri kemana saja sebagaimana binatang liar yang hidup dialam bebas.

Pemiara binatang dapat menyalurkan kasih sayang terhadap binatang piaraannya. Mengamati kelucuan tingkahnya, memberi makan, memandikan dan kesibukan lain dalam mengurus binatang dapat mengurangi perasaan yang sedang stres. Luak manjadi salah satu pilihan bagi yang sedang mencari binatang piaraan.

Lain daripada binatang piaraan biasa, Luwak dapat membantu melancarkan bisnis yang mendatangkan keuntungan besar bagi yang mengetahui caranya.

Jika anda pernah mendengar tentang minuman papan atas berharga mahal bernama, "Kopi Luwak", satu gelas kopi dibandrol Rp 200000-an, anda tidak perlu heran, justru yang perlu anda herankan adalah proses dari pembuatan kopi luwak dari memetik bahan hingga siap menjadi minuman bergengsi itu sendiri.

Kopi Luwak tidak hanya sama namanya, ternyata proses terjadinya kopi luwak tidak terlepas dengan kehidupan binatang Luwak itu sendiri.

Langkah pertama, dipeliharalah Luwak. Hewan menyusui (mamalia) termasuk dalam jenis musang dan garangan. Luwak mempunyai nama ilmiah Paradoxurus hermaprhroditus. Luwak diberi makanan kesukaannya yaitu biji kopi pilihan. Dikatakan biji kopi pilihan disini, karena biji kopi tersebut dipilih dari buah kopi yang benar-benar masak dari pohonnya. Disamping buah kopi yang masak, berwarna merah dan manis rasanya sangat disukai Luwak, disana ada fungsi lain yang nantinya bakal berguna bagi sipemilik Luwak itu sendiri.

Langkah kedua, dicari luwak liar yang memakan kopi, dalam memakan kopi di alam liar, luwak hanya memilih kopi yang benar-benar masak dan manis.



Luwak yang sudah kenyang makan buah kopi akan mengeluarkan kotoran setelah beberapa lama terjadi pemprosesan pada pencernakannya. Dalam proses pencernakan, Luwak tidak dapat memproses buah kopi dengan sempurna. Butiran kopi tidak bisa lebur bersama bahan makanan lainnya dan akan keluar bersama kotoran atau tahi yang dilakukan saat Luwak melakukan buang air besar atau berak. Kotoran yang mengandung biji kopi tersebut disaring, kotoran dibuang dan biji kopi dipisahkan untuk selanjutnya diproses menjadi kopi dengan proses sebagaimana pemprosesan pembuatan kopi pada umumnya, hingga kopi siap dihidangkan menjadi sebuah minuman. Itulah cikal bakal kopi ini dinamakan Kopi Luwak.



Menurut penggemar minuman Kopi Luwak, kopi ini memiliki cita rasa yang beda dibanding dengan kopi biasa (tanpa proses dengan Luwak). Biji kopi dengan kematangan yang sempurna ditambah dengan proses tambahan didalam lambung pencernakan. Enzim-enzim didalam lambung Luwak telah mempengruhi rasa dan kasiat Kopi Luwak membuat minuman tersebut menjadi bukan sembarang minuman, melainkan minuman yang berkelas.

Secangkir kopi luak dipercaya dapat menambah stamina, gairah hidup dan kekuatan seksual. Sayangnya, Kopi Luwak yang benar-benar asli tidak dapat dijumpai di warung-warung dan kedai-kedai minuman kecil yang banyak dijumpai disetiap sudut kota. Disamping harga yang mahal, penggemar Kopi Luwak banyak yang berasal dari kalangan atas yang kerap dengan sengaja mencari kuliner yang tidak biasa dan cenderung extrim. Sekedar penasaran atau sudah menjadi gaya hidup.

Bagi kalangan bawah cara berpikirnya mungkin masih rendah dan masih jernih, untuk membayangkan binatang yang lebih sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-harinya membuat mereka tidak akan sanggup menelannya.

Sepintas kilas kenyataan ini memang menjijihkan, bagaimana sebuah minuman terbuat dari tahi binatang. Namun, kenyataannya memang  demikian, Kopi Luwak yang fenomenal itu tidak lebih dari tahi seekor binatang.








0 komentar:

Posting Komentar