GREMEK (Menangkap Ikan Dengan Tangan Kosong)
Berbagai cara menangkap ikan dilakukan. Ikan adalah satu dari sumber makanan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan santapan yang memiliki rasa yang lezat , disamping itu ikan telah lama menjadi makanan manusia, bahkan mungkin sebelum manusia mengenal makanan lainnya. Oleh karena itu, menangkap ikan adalah pekerjaan yang tidak asing bagi siapa saja dimanapun perairan berada. Menangkap ikan adalah kegiatan yang sangat menyenangkan disamping menghasilkan lauk pauk yang lezat dan bergizi, dapat pula melengkapi menu makanan dirumah menjadi empat sehat lima sempurna.
Disamping kandungan protein yang tinggi, ikan mengandung omega 3 yang membantu mengontrol lemak tubuh agar tidak berlebihan.
Habitat ikan yang tidak sama dari satu tempat dan tempat lainnya, membuat orang mempunyai cara yang berbeda dalam menangkapnya.
Dalam menangkap ikan, umumnya tidak ketinggalan menggunakan alat. Dari alat sederhana sampai alat yang modern. Tapi, menangkap ikan juga bisa dilakukan dengan tidak menggunakan alat apapun, dalam hal ini adalah dengan tangan kosong. Ini yang menarik dan unik membuat yang melihat ingin mencoba memelakukannya.
Di Intata, Sulawesi Utara, menangkap ikan dengan tangan kosong juga dilakukan oleh warga dalam sebuah upacara adat yang bernama, Mane'e.
Pertama, jaring dilepas ke pantai sejauh 5 kilometer menuju lepas pantai, sementara itu, sambil menunggu air surut, para nelayan mengarahkan ikan menuju ke daerah yang rendah. Penduduk sekitar menamakan daerah rendah itu sebagai kolam alam. Semakin surut semakin banyak ikan terkumpul, setelah itu beramai-ramai warga didaerah itu turun menangkap ikan tanpa menggunakan suatu alat apapun atau dengan kata lain, tangan kosong.
Di daerah yang lain, menangkap ikan dengan tangan kosong juga dilakukan. Cara yang digunakan juga berbeda. Ikan terlebih dahulu digiring menuju ke daerah air yang penuh dengan rerumputan hingga ikan terpojok. Kemudian kedua telapak tangan maju bersama mengepung ikan yang sudah tidak bisa lari melepaskan diri lagi. Saat ikan telah berada tepat diantara dua telapak tangan, lalu tutup kedua telapak tangan erat-erat menahan ikan tidak dibiarkan lepas.
Lain lagi di Desa Baseh, Kedungbanteng, Purwokerto, Jawa Tengah, menangkap ikan dengan tangan kosong di kali yang penuh batu-batu dan air Kali Logawa yang sangat jernih karena hulu kali itu berasal dari mata air gunung Selamet yang bernama Wadas Pecah. Cara penangkapan ikan dengan tangan kosong itu dinamakan "gremek".
Cara penangkapan bernama gremek ini diperlukan teknik tertentu.
Bermula dari mengamati tingkah laku ikan yang suka bersembunyi dibalik dan dibawah batu, maka perlu teknik tertentu yang harus diketahui dulu sebelum terjun melakukannya.
Caranya adalah sebagai berikut. Setelah yakin ikan berada dibawah kolong batu yang tergeletak, akan diketahui 2 lubang, lubang satu adalah jalan masuk dan lubang yang kedua adalah tembusannya.
Dengan cara bersamaan, tutuplah kedua lubang itu dengan kedua tangan, tangan kiri dilubang satu, tangan kanan dilubang dua. Jika berhasil menutup kedua lubang dan tidak ada tembusan yang ketiga, maka tak lama telapak tangan akan merasakan ada sesuatu yang menabrak-nabrak. Dengan begitu posisi ikan tak lain adalah berada diantara kedua tangan yang kini masing-masing sudah menutup dua lubang tersebut.
Yang dilakukan sekarang tinggal mendekatkan posisi tangan kanan dengan tangan kiri tanpa melepaskannya keluar dari kedua lubang tersebut. Semakin dekat jarak kedua tangan akan semakin sempit ruang gerak ikan yang sebetulnya sudah terjebak tersebut. Semakin dekat dan semakin dekat sampai akhirnya kedua telapak tangan bertemu dan tertangkaplah ikan yang dituju.
Demikian budaya gremek selalu dilakukan dari generasi ke generasi, terutama di musim kemarau, dimana debit air sedang menurun dan ikan-ikan tidak terlalu bebas bergerak sehingga lebih mudah digremek.
0 komentar:
Posting Komentar