Jumat, 06 Juli 2018

Gagal Menjadi Pengusaha Muda, Jadilah Pengusaha Tua


Ada istilah Pengusaha Muda, ganteng, mapan dan aman. Sungguh ini adalah dambaan bagi semua orang dalam kehidupan. Di usianya yang masih muda sudah sukses.

Apa yang dimaksud Pengusaha Muda, sesuai dengan kata "Pengusaha" yang berarti, orang yang melakukan usaha. Usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup  baik materi maupun non materi.

Dikatakan pengusaha, apabila seseorang mempunyai perusahaan sebagai bentuk dan tempat dimana ia bekerja dalam melakukan usahanya, terlepas dari apa bentuk usaha itu.

Tetapi yang dikenal, seorang pengusaha adalah seorang yang memiliki PT, CV, Pabrik dan Perusahaan-perusahaan swasta lainnya. Tidak akan dikatakan seorang pengusaha jika seseorang masih seorang karyawan, meski gajihnya sudah sangat besar. Tidak cocok juga jika gelar itu diberikan pada seorang seniman yang penghasilannya tak kalah besar, bahkan mampu membeli pesawat.

Ketidak adilan juga pada kata "Pengusaha Muda" kenapa kita tidak pernah mendengar kata "Pengusaha Tua"? Padahal tidak sedikit orang yang baru berhasil disaat usia mereka sudah tua.

Meskipun demikian, ini tidak boleh disebut sebuah paradigma yang salah, karena bisa jadi kata itu memang sudah disahkan oleh ahli bahasa untuk diletakkan disana.

Tak perlu memperdebatkan arti sebuah kata, disini saya hanya akan bicara tentang orang yang berhasil. Jika tidak berhasil dimasa muda, kita masih bisa berhasil dimasa tua.

Lihatlah potret Albert Einstein yang kamu banggakan, kenapa poto itu tua dan renta? jawabnya, karena ia berhasil melakukan penemuannya baru disaat dia telah tua. Kalau boleh jujur, photografer sebetulnya lebih suka mengabadikan tampangnya yang ganteng dan gagah di saat dia masih muda, tapi apa daya saat itu dia belum berhasil.

Kakek saya sekarang berlimpah harta lantaran sebagai paranormal yang berhasil, pada saat mudanya dulu katanya beliau miskin, lontang lantung dan tidak punya pekerjaan yang jelas.

Seorang anak mati-matian berusaha untuk dapat mengumpulkan harta selagi usia masih muda sebagai bekal dihari tua.

Anak yang baik itu sungguh tak bisa membayangkan jika dimasa mudanya tidak bisa berhasil, rasa takut yang mencekam bagaimana di hari tua nanti, jika masih muda saja gagal apalagi sudah tua.

Pikiran polos belum banyak dosa harus dihargai. Ini prinsip hidup yang tidak ada yang melebihi bagusnya dibanding yang lain.

Tapi jika hal itu tak kunjung didapatkan, tolong jangan stres, nak, didunia ini masih banyak yang belum kita bahas. Percayalah, kita akan makan asam garam lebih banyak lagi.

Rejeki, jodoh dan maut itu sudah ditentukan oleh Allah. Atas kehendakNyalah dia memberikan semua itu pada umatnya. Ada istilah "rejeki muda", dimana sesorang diberi kesuksesan di usia muda. Kerja keras hingga menjadi orang yang berhasil, tercukupi semua kebutuhan hidup, baru kemudian menabung untuk bekal hidup di hari tua.

Hari tua memang baik untuk dipikirkan, dimana hari itu sudah tidak lagi selincah disaat kita masih berusia muda, tetapi jangan pula terlalu ditaqdimkan karena tidak ada jaminan bahwa orang tersebut akhirnya akan menjumpainya. Bisa saja seseorang ditakdirkan sukses dihari muda karena Allah tidak akan memberi umur hingga orang tersebut menggapainya dihari tua. Mati sebagai takdir tidak memandang tua dan muda, orang bisa mati kapan saja. Itulah mati.

 Hidup itu sekarang. Maka, nikmatilah. Memikirkan hari tua itu bagus, tapi jangan kau korbankan hari muda di depan mata demi memikirkan hari tua yang belum tentu berjumpa.

Ketika seseorang benar-benar mengewatirkan hari tua, lalu ia bekerja sekuat mungkin untuk menjadi orang yang berhasil, mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya agar kekewatiran yang menghantui jiwanya dalam rangka menghadapi masa depan tidak lagi ada. Tapi, bagaimana jika usaha itu gagal?

Sekali lagi ditegaskan, jodoh, rejeki dan maut sudah ditentukan Allah, jika tidak ada rejeki muda, masih ada satu harapan yaitu rejeki tua, yaitu rejeki atau kejayaan yang didapat seseorang pada saat orang tersebut di usia tua.

Kuasa Allah memberikan pada siapa dan kapan atas kehendaknya. Banyak orang pada saat mudanya kesulitan mencari nafkah, tapi menjalang tua semakin berjaya dan berjaya.

Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Kata-kata itu tidak berarti kegagalan itu sama dengan sukses, tapi sebetulnya, saat langkah kita terseok-seok tersandung begitu banyak aral melintang adalah bagian dari proses kesuksesan itu sendiri. Segala bentuk pengalaman manis dan pahit yang membentuk diri menjadi lebih jeli dan tahan banting dalam memilih jalan selanjutnya itulah yang akan dituai saat sudah sampai diujung penantian yang tepat jatuh di hari tua.

 Begitulah Allah menghendaki baik pada umatnya. Tidak akan sia-sia apa saja yang dilakukan didunia ini, saat Dia memberikan umur panjang, rejeki yang berlimpah dan dapat membeli apa yang diinginkan.

Semua orang yang mau berusaha adalah pengusaha yang pasti akan menuai keberhasilannya. Ada yang ditakdirkan cepat ada yang ditunda. Manusia berusaha tapi Allah yang menentukan.

Janganlah kita sampai menjadi orang yang tidak berusaha dalam bentuk apapun. Karena hidup itu pilihan, dan saya yakin tidak ada satupun orang yang memilih hidup sengsara.

Sesuatu yang telah dipilih tidak akan bisa kita dapatkan jika hanya ditunjuk saja, akan tetapi harus diambilnya. Untuk mengambilnya itu harus dilakukan dengan apa yang disebut "usaha" dan orang yang melakukan usaha dinamakan pengusaha.

Kepada para pengusaha, kalian telah melakukan hal yang tepat dalam sebuah kehidupan karena kalian telah melakukan pilihan. Orang yang tidak mempunyai pilihan dalam hidup, lebih tepat sebetulnya orang tersebut tidak usah hidup. Apa gunanya bernapas, tapi tidak melakukan apa-apa. Ia lebih jahat daripada orang mati, karena ia hidup didalam kematian.

Manusia berusaha dan Allah yang menentukan. Akan tetapi ketentuan Allah juga tergantung nilai usaha yang umatNya lakukan. Usaha yang keras akan mendapat lebih banyak dibanding usaha yang nyantai-nyantai aja.

Hal itu tertera dalam sebuah sabdanya, bahwa  "Allah tidak akan merubah nasibmu kalau kau tak merubahnya", siapa mau kaya harus rajin bekerja, siapa mau jaya janganlah putus asa. Berusaha dan bekerjalah seolah olah kamu tidak akan mati dan ingatlah Allah seolah-olah kamu akan mati besok pagi.

Selamat panjang umur duhai para pengusaha tua, kalian adalah orang-orang yang disayangi Allah, dengan mengalami masa tua kalian adalah umat yang terpilih diberi umur panjang dan mendapatkan lebih banyak kesempatan hidup dan menggalang persiapan dalam menghadapi akhir daripada hidup dan setelah hidup itu sendiri.

Apa itu "setelah hidup"? Setelah hidup adalah "mati" . Pengusaha tua akan memikirkan itu ketika merasakan tubuhnya yang mulai lemah, penglihatan, pendengaran dan kekuatan-kekuatan lainnya berkurang, kemana arah tujuan selanjutnya.

KepadaNyalah kita tidak boleh meninggalkan, oleh karena itu dalam berusaha kita juga harus berdoa dan memohon agar diberi keberhasilan atas keridloannya.

Keberhasilan dengan keridloannya adalah keselamatan didunia dan juga keselamatan diakhirat. Berusaha tanpa doa adalah sombong, dan berdoa tanpa usaha adalah bohong.

"Robana attina fidunya hasanah wabill akhiroti khasanata wakina adzabanar"

Ya Allah, berilah hamba kebaikan di dunia dan kebaikan juga di akhirat dan bebaskan hamba dari siksa neraka.

Diatas adalah sebuah doa yang dinamakan doa "Sapu Jagat" . Dinamakan sapu jagat karena tidak ada yang tertinggal satupun disana. Didunia, diakhirat hingga di neraka.

Kenapa doa? Doa adalah salah satu bagian dari usaha, pengusaha tua ingin berhasil dimana saja, di dunia, diakhirat dan terbebas dineraka.

Begitulah kiranya sekelumit dari saya semoga doa ini cocok buat para pengusaha semua, pengusaha muda juga pengusaha tua.

0 komentar:

Posting Komentar