Sabtu, 06 November 2021

Perawatan Burung Ciung Batu Siul Hingga Jinak Dan Gacor



Burung Ciung Batu ada beberapa macam. Burung Ciung Batu merupakan jenis keluarga Turdidae. Beberapa macam jenis burung Ciung Batu khususnya yang ada di Indonesia seperti, Ciung Batu Sunda dan Ciung Batu Sumatera.

Selain itu masih ada Ciung Batu Kalimantan dan Ciung Batu Siul yang banyak juga di pulau Jawa.

Untuk kali ini saya akan membahas untuk perawatan dan pemeliharaan Ciung Batu Siul, baik dari tangkapan maupun dari anakan, mengingat Ciung Batu Siul ini tidak lebih dikenal daripada jenis yang lain. Padahal, jenis ini memiliki paruh yang lebih indah karena berwarna kuning emas dibanding dengan jenis yang lainnya yang berwarna hitam.

Suara kicauannya juga tidak kalah indah bila dirawat dengan benar. Bahkan, jenis ini memiliki kelebihan disamping kriwikan dan isian, burung ini juga memiliki ciri khas lengkingan yang berupa suara siulan yang menambah variasi dan keramain di rumah.

Merawat burung ini sangat mudah, baik pakan maupun perlakuan dan perhatian yang harus diberikan untuk burung tetap sehat dan berperforma baik atau gacor.

Perawatan burung dewasa tidak banyak berbeda dengan perawatan burung kacau lainnya sesama pemakan serangga. 

Dalam perawatan harian,  disamping voer yang berkualitas,  pemberian ekstra food sangat penting untuk mendapatkan performa yang baik sebagaimana harapan utama bagi perawat nya, yaitu kicauan yang bagus dan gacor.

Extra food yang ditujukan sebagai pengganti makanan aslinya dialam liar, sebagai burung yang bongsor hampir memakan apa saja dari makanan hewani. 

Jika burung kicau yang bertubuh lebih kecil mungkin cukup dengan berburu serangga, seperti jangkrik atau belalang, akan tetapi burung Cing batu besar sering ditemui memangsa cacing,  belut, bahkan ular dan cicak. 

Hal ini sebetulnya lebih mempermudah pada kita yang memeliharanya. Sebagai kebutuhan Extra food kita bisa mencari hewan-hewan tersebut jika persediaan  jangkrik terasa begitu boros,  apalagi kroto,  ulat yang volumenya kecil. 

Kita bisa membeli atau mencari dikebun dan parit cacing, siput, belut, cicak ataupun anak ular. 

Untuk pakan voer burung Ciung Batu bisa memakai voer ayam untuk menghemat,  karena pakan voer burung khusus akan lebih boros. 

Yang tidak kalah penting burung Ciung Batu sangat suka mandi. Usahakan burung mandi setiap hari,  jika perlu pagi dan sore. 

Rasa senang dan betah menjauhkan burung dari stres yang dapat menghilangkan performa burung. Burung akan selalu girang dan ceria. Hanya burung yang tidak streslah yang mau  berkicau dengan maksimal. 

Menjinakan Burung Ciung Batu 

Jika teman memeliharanya dari anakan, lebih-lebih dari lolohan, tidak akan mengalami banyak kesulitan. Burung yang dirawat dari lolohan sudah otomatis akan jinak, karena anak burung akan menganggap teman adalah ibunya, ibu yang melahirkan dan akan selalu merawat dan menjaga sampai kapan pun. 

Lain dengan teman memelihara waktu burung sudah tahu orang tua mereka dan manusia tidak lebih dari  musuh yang harus di hindari. 

Oleh itu kita harus menanamkan pengertian bahwa manusia kala ini tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Pendekatan dan perlakuan sayang hal pertama yang paling penting diberikan , setelah lama waktu demi waktu teman melayani dan memberikan apa yang ia inginkan dalam hal ini, seperti makan, minum, mandi, berjemur dan lain lain, akhirnya dia sadar bahwa teman adalah teman bukan musuh. 

Perlakuan baik yang terus dilakukan dari hari ke hari akan menghilangkan rasa takut yang akan berganti dengan rasa nyaman dan membuat mereka selalu mengharap kehadiran manusia. 

Sebagai ungkapan rasa suka, kita dapat melihat saat perawat datang jangan heran kalau mereka menyambut dengan nyanyian dengan kicau terbaiknya. 

Untuk sambutan tersebut teman dapat juga merangsang dengan siulan, dapat juga ditambah dengan cetekan, awalnya mungkin ragu, lama kelamaan teman akan berduet dengannya. Jika sudah begitu teman sudah di ambang keberhasilan mencetak burung piaraan yang gacor. 

Untuk sampai kesitu, jika di bandingkan antara pelihara dari anakan dengan dari dewasa akan memakan waktu lebih lama. 

Jika ada pilihan antara pelihara dari anakan dengan pelihara dari dewasa, pilih yang dari anakan ,tanpa mengurangi bahwa pelihara dari dewasa itu tidak  mungkin, hanya perlu waktu yang lama dan harus lebih sabar. 

Kesabaran itu meliputi fase dari sifat liar menuju sembuh dari stres, dari sembuh stres menuju penjinakan dan dari penjinakan menuju penggacoran. 

Untuk perawatan dari anakan, proses penjinakan dan pemulihan dari stres bisa dibilang dikesampingkan, dia akan outo jinak dari mulai diloloh, hal hal yang perlu diperhatikan tinggal kesehatan dan persiapan menjadi burung yang top performa dengan asupan pakan yang mencukupi kebutuhan nutrisi yang baik dan pemasteran yang tidak gagal tentunya. 



Jumat, 04 Juni 2021

Burung Emprit Bondol Atau Emprit Haji Gacor Tapi Terdengar Seperti Rudal Yang Tengah Meluncur

 

 
Emprit kaji dengan isian suara burung lain? sungguh bikin penasaran. Burung emprit merupakan burung yang tidak asing dalam hidup saya, karena itu selalu ada disekitar lingkungan tempat saya tinggal. Burung kecil dengan suara khas chiit...chiit....saja hanyalah binatang hama padi yang sangat dibenci petani karena pekerjaannya mencuri buah padi yang sedang menguning bermas dan disanalah pak tani menaruh banyak harapan sampai saatnya tiba masa panen kelak.

Namun apa jadinya, jika burung pipit terus menerus menyerang dan memakannya tanpa rasa berdosa. Sedangkan burung pipit merupakan burung dengan hidup berkoloni hingga ratusan burung dalam satu koloninya, bisa dibayangkan jika satu burung memakan berapa padi dikalikan dengan teman-temannya sampai ratusan burung dan  hal itu dilakukan sepanjang hari. Benar-benar.

Tapi yang demikian itu tidak sama dengan diri saya, mungkin karena saya adalah penyayang binatang, adanya burung Emprit, satu-satunya genus burung yang masih bisa ketemu, setelah yang lainnya nyaris punah karena penangkapan yang kejam oleh manusia, semua itu karena kicauannya.  

Tinggal satu-satunya yang masih menemani saat saya berada di kebun, sawah, bahkan di hutan. Hanya emprit dan beberapa burung lain yang masih tersisa dari ganasnya para penangkap burung baru-baru ini. Burung emprit masih ada karena tak memiliki suara kicau seperti burung-burung lain yang dapat menghibur si pemelihara dengan kicauannya yang bermacam-macam. Jika berhasil ditangkapun mungkin sekedar untuk dimakan atau buat makanan binatang piaraan.

Akan tetapi, baru baru ini berita yang fenomenal rupanya sedang terjadi pada burung receh yang tidak berarti tersebut. 

Kesimpulan dari berita tersebut adalah, Burung Emprit jika dimaster dengan benar  akan mampu berkicau seperti burung kicau lainnya. Bahkan, suara kicau yang dihasilkan variatif sesuai master yang ditujukan kepadanya. 

Mimpi, apa? Semua pasti omong kosong. Pikir saya. Tapi, pada suatu waktu teman saya yang peggemar burung meyakinkanku. Dia membawa seekor burung emprit ditunjukan kepadaku, bahkan didalam kandang yang masih dijinjing burung emprit itu berbunyi seperti burung Kenari.

Oh my God, ternyata benar apa yang selama ini hanya berita yang ku dengar saja. Bagaimana bisa. Saya menatap mengoreksi burung dengan teliti. Tampang burung itu biasa saja seperti burung lain yang biasa kulihat. Seekor emprit bondol, saya biasa menyebutnya Emprit Kaji. Dengan gacornya ia terus berkicau, bahkan burung kenari milik saya kalah dibandingnya.

Timbul keinginan untuk memilikinya. Burung emprit dengan isian burung lain, burung apa saja, tidak harus kenari, burung ketilang bagiku lebih menarik. 

Suatu hari ada seseorang yang kebetulan memilikinya, dia menawarkan barter dengan burung koleksiku dan dil barter dengan burung Lovebird milik saya.

Burungpun langsung saya gantung depan rumah. Dalam hati aku berkata, apa gerangan isiannya, sama kenari, ciblek, sogok ontong, atau ketilang. Apapun isiannya tidak masyalah, karena saya hanya penasaran, emprit kaji bisa diisi isian dengan burung lain.

Tapi apa yang terjadi, guys ! aku lebih heran dari keheranan yang sebelumnya. Setelah saya pantau dan akhirnya isian emprit kaji itupun terdengar. Bukan kenari, ciblek atau ketilang, lebih dari itu. Ku tangkap sayup-sayup suara seperti rudal yang meluncur, seperti kapal terbang yang beranjak take off.

Belum kutanyakan lebih detail lagi kepada pemilik sebelumnya, bagaimana ia memaster Burung nya atau kebetulan dengan sendirinya ia mengeluarkan suara itu. Tapi yang tak habis pikir, jika ia sengaja memaster, kenapa memakai suara itu? Tanya batinku. 

Aku sih tidak ke cewa atau menyesal dengan itu semua, malah aku merasa lucu karena ku pikir burung yang telah kubeli akan bersuara kenari,  ciblek atau apa, intinya pasti suara burung juga, tapi, kok malah. 
Untuk teman-teman biar ikut merasakan pengalaman ini, dibawah ini saya sertakan videonya.


Begitulah guys, pengalaman dari rasa penasaran memiliki emprit kaji bersuara burung lain, tapi yang saya dapat bahkan lebih dari suara burung, melainkan suara rudal, tidak lucu, kan!.....
 
 
 
 



Rabu, 28 Oktober 2020

5 Jenis Burung Perkutut Ini Tidak Boleh Dipiara, Pemilik Bisa Sial



Dalam dunia burung, memelihara burung adalah hobi. Hobi adalah kesenangan untuk mendapatkan kebahagiaan. Bagainana seandainya hobi malah mendatangkan kesusahan?

Kedengaran aneh dengan pernyataan tersebut, kan, tapi benar ada.

Hal itu terjadi dengan burung perkutut lokal, dari jenis warna dan bentuk bagian tubuh tertentu memiliki ciri-ciri khusus yang dapat membuat pemiliknya mendapatkan kesusahan yang diakibatkan memelihara burung tersebut. Ciri-ciri khusus tersebut yang dinamakan "Katuranggan"

Perkutut yang bagaimana yang tidak boleh dipelihara, akan dikupas dengan jelas di bawah ini.


1. Bromo Kukup.

Ciri-ciri perkutut Bromo Kukup adalah pada kepala bagian atas memiliki bulu-bulu putih membentuk garis yang tidak beraturan sampai kebagian ekor.

Katuranggan tersebut memiliki perlambang rintangan jalan yang mestinya lurus menjadi tidak beraturan.

Mitos perkutut ini dapat membuat nasib si pemilik menjadi mudah sial hingga kepada keluarganya dalam mencapai tujuan dan cita-cita.

Bulu putih yang membentuk bercak atau garis yang tidak beraturan tersebut merupakan lambang ketidak mulusan dan rintangan yang menghalangi jalan untuk mencapai keberhasilan.

2. Perkutut Bromo Labuh Geni

Ciri-ciri pada bulu perkutut ini memiliki bercak-bercak warna kemerahan seperti gerombolan pada pada tubuhnya yang tidak merata atau tidak beraturan.



Memelihara jenis perkutut ini dapat mempengaruhi pemiliknya menjadi panas hatinya sesuai namanya ada unsur "geni" yang berarti api.

Jenis ini dapat mempengaruhi pemiliknya menjadi panas hati, sehingga akan mudah marah, uring-uringan, mudah tersinggung.

Perangai ini jelas akan membuat apa yang dilakukan menjadi tidak baik karena sikap jelek tersebut. Bisnis yang seharusnya mulus menjadi amburadul karena hawa panas yang terbawa dalam menentukan kebijakan-kebijakannya.

Pelanggan dan clien akan menjauh karena perangai yang tidak lagi lembut seperti biasanya.

Kesulitan ekonomipun terjadi.

Hal itu berdampak pula pada rumah tangga yang tidak harmonis, berantem dan selalu dalam situasi panas seperti lambang yang tertera yaitu api.

3.Perkutut Buntel Mayit

Dilihat dari namanya saja sudah seram, kan? " Buntel" berarti bungkus, sedangkan "Mayit" berarti Mayat.

Ciri-cirinya pada bagian sayap terselip beberapa bulu yang berwarna putih, sehingga nampak blok warna putih dibagian sayapnya.





Memelihara burung ini akan membawa pemilik dan keluarganya kepada kecelakaan, seperti sakit bahkan kematian.

Perasaan was-was akan katuranggan ini jelas akan membuat hidup tidak tenang, was-was dan ketakutan. Oleh karena itu, jika sudah tahu jangan memaksakan memelihara jenis ini supaya tidak ada lagi keraguan dan perasaan takut yang akan menimbulkan mitos tidak urungnya malah benar-benar terjadi.

4.Durgo Nguwuh

Perkutut jenis ini adalah perkutut yang suka berbunyi ditengah malam.

Mitos burung ini membawa pemilik dan keluarganya menjadi suka sakit-sakitan, sering kekurangan dan hubungan keluarga dirumah menjadi tidak harmonis.

Terlepas dari mitos, secara akal sehat jika terdengar bunyi ditengah malam sa-at orang istirahat, harus terbangun mendengar alunan perkutut di tengah malam. Kicauan terdengar seram dan tidurpun terganggu ditambah dengan ketakutan.

Kurang tidur akan membuat daya tahan menurun dan seseorang akan menjadi sakit, rasa takut akan membuat jiwa terganggu. Disamping sakit-sakitan, hidup juga merasa tidak tenang.

5. Perkutut Durgo Ngerik

Perkutut Durgo Ngerik adalah perkutut manggung tidak mengenal waktu. Perkutut ini berbunyi pagi, siang, sore dan malam hari.

Mitosnya hampir sama dengan jenis sebelumnya. Membuat pemilik dan keluarganya sakit-sakitan dan tidak harmonis.

Memiliki burung gacor adalah dambaan bagi semua orang. Akan tetapi tidak untuk burung perkutut berkaitan dengan mitos.

Secara akal sehat dapat dipahami, jika burung yang dipelihara dirumah terus berbunyi apalagi tidak mengenal waktu tentunya juga menggangggu.

Rasa gelisah, berisik dan takut dalam keluarga yang dipendam karena untuk menimpuk burung biar berhenti berbunyi takut dimarahi oleh pemilik aslinya, pemiliknya juga sayang karena burung gacor pasti mahal harganya. Perasaan itu juga dapat menjadi pemicu sakit, keluarga tidak harmonis dan dampak lain yang timbul.

Begitu kiranya sederetan mitos yang banyak terdapat burung Perkutut Lokal.

Secara akal sehat, jika sebuah tanda atau kode telah dirumuskan negatif menjadi sebuah do'a dan keyakinan yang nenuntun kepada thinking negatip yang berdampak ke hal yang negatip pula.

Mungkin seandainya mitos memilih hal yang positip dalam mengartikan tanda dan kode yang ada mungkin akan lain ceritanya. Tapi namanya sudah mitos ya biarlah menjadi mitos. Jika anda meyakini, lebih baik hindari, karena dari keyakinan yang tidak masuk akal sering menjadi kenyataan.

Saya sebagai penulis, terus terang tidak percaya. Saya pernah pelihara burung semacam, semua tetap baik-baik saja.

Ingat! mitos itu bukan fakta, janganlah anda terbawa kesana.

Pengarang mitos juga tidak pernah jelas siapa, mereka mungkin sengaja tidak mematenkannya karena akan bingung jika disuruh membuktikannya.

Senin, 28 September 2020

5 Mitos Buruk Burung Pentet Dan Penangkalnya



Burung Pentet yang lebih dikenal dengan nama Cendet, sebagian orang menamakan deot adalah termasuk burung predator yang tersebar hampir diseluruh pelosok negeri.
Burung dari keluarga Laniidae, dari genius Lanius.

Makanan yang disukai adalah belalang, kumbang, tonggeret dan serangga-serangga lainnya.

Habitat di daerah terbuka, padang rumput, perkebunan, tegalan. Tersebar di ketinggian 1.600 m dari permukaan laut.

Burung ini sebetulnya tidak memiliki kicauan khusus sebagai ciri khasnya, bahkan hanya memiliki bunyi bawaan sejak lahir tidak lebih dari suara, " deet, deet" saja.

Bisa dikatakan burung ini tidak memiliki kicau.

Akan tetapi, burung ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pada burung lain. Jika pada umumnya burung berkicau dapat diisi atau dapat menirukan suara kicau burung lain, pada burung Pentet ini beda.

Daya tiru pada burung Pentet begitu luar biasa. Suara kicau pada burung Pentet yang lebih variatif dan indah itu ternyata hampir seluruhnya diambil dari hasil meniru pada burung lain. 

Pemasteran yang baik membuat burung ini tidak kalah dengan burung pengicau yang paling tenar sekalipun. 

Keunikan yang lain juga terhadap nasibnya yang kurang baik. Di sebuah daerah di Jawa Tengah, tepatnya di Banyumas burung Pentet memiliki mitos buruk bagi orang yang memeliharanya.

Dari sumber yang tidak diketahui dengan pasti, Burung Pentet dipercaya memilik "Menthek", yaitu sebuah keadaan yang membawa dampak buruk bagi pemeliharanya. Memelihara burung Pentet bisa membuat seseorang tertimpa kesialan, seperti,

1. Jika Pedagang, Dagangan Menjadi Tidak Laku

Untuk itu seandainya anda seorang pedagang, sebaiknya pikir-pikir dulu untuk memelihara burung mitos ini. 

2. Dapat Menghambat Cita-Cita

Jika seseorang mencita-citakan sesuatu, cita-cita akan banyak hambatan, oleh karena itu jika apa yang dicita-citakannya mau lancar, sebaiknya tidak memelihara burung ini. 

3.Gangguan Kesehatan 

Mitos yang lain juga terjadi pada kesehatan pemiliknya, seperti pemilik menjadi sakit-sakitan, gelisah dan keadaan yang tidak nyaman dirasakan dalam hidupnya.

Oleh karena itu, jika mau hidup sehat jasmani dan rohani, lepas dari perasaan gelisah dan hidup tenteram, sebaiknya hindari memelihara burung ini dirumah.

4. Sulit Jodoh

Jika anda sedang jomblo lebih baik jangan pelihara burung ini, karena menurut mitos memelihara burung Pentet membuat anda lebih sulit mencari pasangan. Apa jadinya jika tanpa burung ini saja sudah sulit apalagi memeliharanya.

5. Hidupnya Jadi Tidak Tenang

Pada nomor 5 ini mungkin lebih dari pada sugesti dibanding mitos itu sendiri. Jika satu sisi penghobi burung sangat tertarik atau istilah pada perburungan adalah ngidam, akan tetapi satu sisi mendengar burung ini memiliki mitos yang tidak baik bagi pemiliknya.

Hal itu tentu akan selalu kepikiran seiring sudah terlanjur sayang terhadap si doi ini. Pikiran untuk sebaiknya membuang saja dan setelah itu lega lepas dari mitos atau tetap memeliharanya dengan berpikir positif bahwa semua burung sama-sama makhluk ciptaan Tuhan seperti yang lain, semua hanya mitos.

Perang batin terus berkecamuk dan sudah barang tentu dibayang-bayangi perasaan yang tidak tenang dalam hidup.

Apakah Ada Cara Yang Aman Memelihara Burung Pentet?

Seperti semua penyakit pasti ada obatnya, begitu pula dengan mitos. Mitos juga ada penangkalnya. Jangan kuatir bagi teman yang terlanjur menyukainya dan ingin tetap aman dari kekuatiran mitos yang sebagian tertulis diatas. Terutama bagi masyarakat Banyumas daerah dimana mitos tersebut meluncur ke permukaan.

Sepertinya, melawan mitos yang paling mustajab adalah dengan mitos. Setelah terbukti siapa yang meyakini mitos, maka mitospun akan terjadi. Tapi orang yang tidak meyakininya tanpa sedikitpun ada keraguan, maka mitos hanyalah omong kosong.

Oleh karena itu jika teman ragu, sebaiknya yakinilah mitos penangkalnya, maka penangkal tersebut benar-benar akan mematahkannya.

Sebuah mitos memberikan rahasianya 

Untuk mengusir "Menthek" pada burung Pentet dapat dilakukan dengan memberi syarat tertentu yang begitu mudah untuk dilakukan sebetulnya. Yaitu dengan mengganti salah satu cepuk tempat makan yang terbuat dari tempurung kelapa. Tempurung kelapa apa saja, tapi yang sering digunakan adalah tempurung kelapa gading karena kelapa gading memiliki bentuk yang kecil, cari yang paling kecil dan bentuk sebagus mungkin. Taruhlah makanannya di sana.

Setelah hal itu dilakukan, kembali lagi kepada keyakinan anda, jika anda yakin maka yakin semua akan hangus. Anda sudah tidak berbeda dengan memelihara burung kicau lain. Kicauan Pentet yang indah memukau bahkan membawa berkah pada hidup anda dan membuat anda tetap sehat, kaya dan bahagia. Yakin.

Minggu, 16 Agustus 2020

Cara Menangkap Ular Masuk Rumah Bagi Orang Yang Bukan Pawang Ular


Jika suatu ketika teman mendapati seekor ular tiba-tiba masuk ke dalam rumah, teman tidak usah panik.

Saya sarankan juga tidak membunuhnya, namun teman perlu menyingkirkannya.

Agar ular tidak membahayakan, cara menyingkirkan yang aman perlu dilakukan. Tidak susah, kok. Silakan teman ikuti saja cara dibawah ini.

1. Dengan Tong 

Carilah tong apa saja disekitar rumah teman. Tong tempat sampah, tong tempat pupuk, tong tempat beras dan lain-lain yang sama bentuknya.



Caranya: Robohkan tong sejajar dengan lantai, arahkan lubang ke kepala ular. Dengan tongkat panjang, giring dan arahkan ular masuk ke lubang tong. Setelah masuk, tutuplah tong.

2. Karung 

Ambil karung apa saja disekitar rumah teman. Biasanya benda yang satu ini ada disetiap rumah sebagai bekas menyimpan sesuatu.



Cari juga kaleng bekas dan lubangi disetiap sisinya.

Kaleng bekas yang sudah berlubang kedua sisinya dimasukan ke mulut karung. Ikat mulut karung dengan tali, sehingga hanya ada satu lubang kaleng pada mulut karung.

Caranya: Sama dengan nomor 1 dengan posisi kaleng dirobohkan sejajar dengan lantai. Dengan posisi lubang kaleng didekatkan menghadap kepala ular, dengan tongkat panjang, giring dan arahkan ular masuk ke lubang kaleng hingga masuk lebih dalam lagi ke karung bagian dasar.

3. Kotak Kayu

Cari kotak kayu disekitar rumah teman yang biasanya ada, seperti bekas boxing gula, telur atau kotak tempat ular yang sengaja dipersiapkan.


Caranya: Lubangi kotak bagian samping bawah dengan diameter sekitar 10cm. Pastikan dinding kotak yang lain sudah rapat, tak ada satupun lobang yang memungkinkan ular dapat keluar.

Caranya: Letakan kotak sejajar dengan lantai, geser satu sisi kotak yang berlubang, rapatkan ketembok, tapi tidak untuk sisi yang lainnya, sehingg terbentuk lorong segitiga antara tembok dan sisi kotak.

Caranya: Dengan tongkat panjang, giring dan arahkan ular ke lorong segitiga tersebut hingga akhirnya ular menemukan lubang kotak dan memilih untuk masuk. Setelah yakin masuk, tutup kotak.

4. Dengan seser

Seser merupakan sebuah alat yang terbuat dari kayu atau dahan yang ujungnya bercabang dua dan pada ujungnya dikaitkan mulut jaring yang berbentuk lingkaran yang dijahit berbentuk kantung.



Alat ini biasa dipakai untuk menangkap ikan di kolam. Jika gagang atau handel seser terlalu pendek, teman dapat menyambungnya dengan batang kayu sepanjang jarak aman dari jangkauan ular berada. 

Caranya: Dekatkan mulut seser di atas ular tepat bagian kepala pelan-pelan. Setelah posisi tepat diatas kepala, telungkupkan seser hingga mengenai semua bagian tubuh.

Arahkan badan ular masuk ke lubang kantung lebih dalam dengan menggoyang-goyangkan mulut seser dan menyentuh kulit ular, karena merasa terganggu, maka ular akan bergerak masuk ke seser hingga ke bagian paling dalam.

Setelah semua sukses, angkat seser ! Ular biasanya memilih untuk melingkar diam di dasar seser.

Setelah Ular Berhasil Ditangkap

Setelah ular berhasil teman tangkap dengan salah satu cara di atas, acara selanjutnya adalah menyingkirkannya.

Dengan posisi ular sudah aman dan aman juga untuk teman bawa, maka bawalah ke tempat habitatnya. Dengan tetap hati-hati, lepaskanlah ular-ular tersebut agar dapat terus melakukan tugasnya yaitu menjaga ekosistem.

Ini salah satu alasan kenapa saya menganjurkan untuk tidak membunuh ular.

Dalam ekosistem, ular berperan penyambung rantai makanan sebagai pemakan tikus.

Kenapa petani baru-baru ini sering gagal panen, buah padinya ludes dimakan tikus sampai ke pohon-pohonnya. Itu dapat terjadi karena kurangnya jumlah pemangsa tikus yang kian marak diburu dan dibunuh, bahkan dimakan, pemangsa tersebut tidak lain adalah ular.

Sabtu, 15 Agustus 2020

Lukas Kustaryo, Gaya Perangnya Ngledek, Belanda Geram Tapi Tak Mampu Menangkapnya



Dalam kisah perjuangan melawan Belanda, banyak tak-tik dan strategi yang dilakukan oleh pejuang Indonesia. Bagaimana tidak, pejuang dengan senjata yang terbatas harus melawan negara maju yang punya stok senjata lengkap.

Dari berbagai strategi yang dilakukan oleh mereka, strategi Kapten Lukas Kustaryolah yang paling membikin geram Belanda. Gaya perang Lukas Kustaryo benar-benar ngeledek, menurut Belanda. 

Pasalnya, Lukas Kustaryo gemar memakai pakaian seragam tentara Belanda yang berhasil ia bunuh dan dilanjutkan dengan menembaki Belanda yang lainnya.

Dia hampir ditembak oleh anak buahnya dalam jarak 25 meter, gara-gara penyamaran gila, ini. Beruntung tembakan tersebut meleset. Sa'at itu Letnan Sarif mengira kalau yang sedang dihadapinya itu Belanda, ternyata komandan sendiri. 

Mengetahui kesukaannya memakai seragam musuh yang telah dibunuhnya, yaitu tentara Belanda, Belanda menjadi sangat geram dan merasa diledek. Mereka harus menangkapnya hidup atau mati. Mereka menyebut Lukas Kustaryo adalah begundal dari Karawang.

Dari geramnya Belanda, mereka rela mengadakan sayembara untuk hadiah ribuan golden, bagi siapa yang dapat menangkap atau menunjukan Lukas Kustaryo berada.

Ini juga rupanya yang menyulut adanya pembumihangusan Rawagede di kota perjuangan yang legendaris tersebut. 

Ceritanya begini, 

Dikutip dari, compas.com, Rawagede merupakan daerah strategis, karena dilintasi jalur kereta api Kerawang - Rengas Dengklok. Jauh sebelum proklamasi daerah tersebut sudah menjadi tempat para laskar pejuang Indonesia.

Berawal dari Letkol Suroto Kunto pada 1946 ditunjuk sebagai Komandan Resimen Jakarta di Cikampek, Lukas Kustaryo ditunjuk menjadi satu dari komandan kompi yang memimpin Karawang-Bekasi.

Letkol Suroto Kunto yang sedang dalam perjalanan dinas menggunakan kendaraan diculik oleh pengkianat laskar rakyat pro-Hindia Belanda di daerah Rawa Gabus, Kabupaten Karawang.

Hingga sekarang belum ditemukan keberadaannya, kecuali bercak darah di mobil yang ditumpanginya ditemukan oleh Lukas Kustaryo dan anggota kompinya. 

Kejadian tersebut menggugah Kapten Lukas Kustaryo menyusun kekuatan dan strategi untuk mencari dan membalas perlakuan keji yang dilakukan kepada pimpinannya sendiri.

Nekat sekali, Lukas Kustaryo mengendarai sendiri lokomotif kereta api dari arah Cipinang di Jembatan Bojong, perbatasan Karawang-Bekasi, lalu, lokomotif ditabrakkan dengan kereta api penuh senjata dan amunisi milik Belanda yang datang dari arah berlawanan.

Senjata dan amunisi diambil untuk pasokan dan amunisi Tentara Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Belanda akhirnya mendapat informasi, jika Lukas Kustaryo berada di Rawagede. 

Sekitar pukul 16.00, turun perintah pimpinan pasukan Belanda bahwa Rawagede harus dibumihanguskan.

Akan tetapi Lukas Kustaryo sudah menghimpun tentara BKR di Rawagede dan berunding dengan para laskar hingga siang untuk merencanakan penyerangan ke wilayah Cililitan, Jakarta.

Sekitar pukul 15.00, Kapten Lukas beserta pasukannya telah keluar dari Rawagede dengan berjalan kaki.

Tengah malam, tentara Belandapun tiba di Stasiun Pataruman, Desa Kalangsari, yang bersebelahan dengan Kampung Rawagede.

Sekitar 300 tentara Belanda yang dipimpin Mayor Alphons Wijnen mulai memasuki Kampung Rawagede.

Demi menemukan Lukas Kustaryo, rakyat tidak luput ikut diinterogasi, meski rakyat tahu dimana Lukas Kustaryo, rakyat memilih bungkam tidak memberitahukan. 



Hal itu menambah marah dan Tentara Belanda tidak segan-segan menembaki laki-laki dan remaja dikampung tersebut. 

Tepat, Hari Selasa, 9 Desember 1947, Pembantaian sengit di Desa Rawagede, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang terjadi. 431 rakyat tewas. 

Pembantaian sengit dan pembumi hangusan Rawagede tidak membuat orang yang ditargetkan didapatkannya, yaitu Lukas Kustaryo. Hingga kemerdekaan Indonesia benar-benar diakui dunia dan Belandapun pergi dari bumi pertiwi Lukas Kustaryo masih hidup. 

Walau sempat menghilang dalam sejarah, Lukas Kustaryo sempat muncul ketika monumen pembantaian Rawagede diresmikan.

Lukas Kustaryo berkali-kali memohon maaf kepada warga Rawagede karena telah memicu terjadinya pembantaian itu. 

Akan tetapi, warga Rawagede tidak menaruh dendam kepadanya. 

Kepahlawanan Lukas Sutaryo adalah inspirasi pejuang bangsa demi membela negerinya, untuk tetap merdeka. Jika kemerdekaan hampir saja gagal dan direbut kembali oleh penjajah, karena Belanda tidak bisa menerima, hingga dengan brutal melancarkan agresi-agresinya.

Salah satu kota yang menjadi saksi kebiadaban berdarah Belanda adalah kampung Rawagede itu sendiri. 

Akan tetapi Belanda kalah, karena, nyatanya target orang yang dicari, Begundal dari Kerawang tidak dapat ditemuinya, dia sudah pindah posisi untuk menyerang mereka disudut yang lain, dan terus mengecohkannya.

Oh, Mayor Jendeal Lukas Kustaryo, engkolah pahlawan pemberani, aku salut. 

Lukas Kustaryo lahir di Magetan, Jawa Timur pada 20 Oktober 1920 dan meninggal pada 8 Januari 1997 dengan pangkat Mayor Jenderal.

Selasa, 11 Agustus 2020

Fokus Onde-Onde Indonesia Ketinggalan Negara Lain


Karena onde-onde Indonesia ketinggalan dari negara lain. Onde-onde yang merupakan makanan cemilan asli dari Indonesia. Bentuknya bulat, di dalamnya berisi kacang ijo. Yang unik dari makanan ini dibagian permukaan kulit bagian luar menempel ribuan biji wijen menutupi kulit hingga tidak kelihatan.

Memang ngemil dengan cemilan ini serasa ada sensasi tersendiri. Bijih-bijih wijen yang berwarna kuning memiliki bentuk lonjong sebesar kutu akan pertama kali dirasakan oleh lidah geli-geli, begitu. Beberapa detik mulut mengunyah, rasapun berpadu bersama kacang ijo yang empuk, akibat dari proses perebusan.

Awal era penjajahan, pertama menir-menir bule mulai berdatangan, sekaligus menjadi tonggak awal mula dari penjajahan di tanah air kita tercinta ini, keadaan rakyat Indonesia yang masih bodoh-bodoh, sederhana dan bersahaja, membuat mereka tidak kesulitan untuk menaklukannya.

Sudah bodoh, dibodoh-bodohin lagi. Begitulah caranya penjajah untuk dapat mengeruk kekayaan alam yang subur guna diangkut ke negeri mereka untuk membangun negerinya, disana.

Tinggal di Indonesia, membuat merekapun ingin mencicipi makanan Indonesia. Kebetulan makanan yang mereka coba adalah onde-onde.

Melihat onde-onde mereka geleng-geleng kepala. Melihat ribuan bijih wijen menempel dipermukaan onde-onde tanpa lem mereka keheranan.

" Bagaimana ini bisa terjadi" katanya dalam bahasa asing.

"Orang Indonesia lebih hebat dari bangsa kita, ya" kata bule yang lain.

Mereka cukup lama membahas keunikan onde-onde yang baru mereka lihat itu .

Sejak sa'at itu, mereka sering kembali membeli makanan yang banyak dijual dipasar itu.

Penjajahan terus berlangsung dengan mulus. Rakyat disuruh bekerja keras, pekerjaan yang dilakukan adalah bertani atau bercocok tanam yang menghasilkan berbagai hasil pertanian, terutama rempah-rempah yang sangat disukai oleh colonial.

Hasil pertanian harus dijual kepada mereka, namun dengan harga yang sangat murah.

Selain bertani, rakyat bekerja di proyek pembangunan miliknya. Upah yang diberikan juga sangat murah, bahkan rakyat pernah dipekerjakan tanpa dibayar sama sekali.

Seorang bos bernama Jendral Rodi, telah melakukan kerja paksa tanpa upah. Mereka menyebutnya dengan sebutan kerja Rodi. Dan istilah itu masih melekat hingga sekarang. Jika ada sebuah pekerjaan yang kulinya tidak dibayar oleh bos, maka orang akan mengatakan telah mendapatkan kerja Rodi. Kata "Kerja Rodi" sudah masuk dalam kamus Bahasa Indonesia dan sudah familier dimasyarakat dengan arti : kerja paksa tanpa upah.

Penjajah itu memang kejam sekali, tapi apa boleh dikata, sebagai rakyat tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengerjakan perintahnya, kalau tidak ingin dimasukan dalam bui ( penjara jaman penjajahan, orang masuk gemuk pulang tinggal tulang). Sudah dipaksa kerja, diadu domba, lagi. Jika anda pernah sekolah SD, pasti anda akan diajari tentang sejarah penjajahan di Indonesia. Penjajah melakukan aksinya dengan politik, "Devide At Impera", yang artinya, memecah belah kemudian menjajah.

Penjajah sangat takut kalau rakyat Indonesia sampai bersatu. Persatuan dapat menghasilkan kekuatan yang besar, sa'at mereka sadar dibodohi, baru mereka akan berontak dan gerombolan penjajahpun akan kalangkabut lari terbirit-birit.

Membuat jurang pemisah antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, pulau yang satu dengan pulau yang lain, suku yang satu dengan suku yang lain, adalah modusnya.

Segala bentuk pembodohan dilakukan, bagaimana supaya rakyat tidak punya kesempatan untuk sadar bahwa mereka adalah tuan dinegerinya, semua dilakukan agar mereka tetap dapat diperbudak.

Sampai pada suatu sa'at rakyat tergerak berjuang dan mampu mengusir mereka dari praktek kolonial, namun kebodohan tidak langsung minggat begitu saja.

Lebih dari uforia kemerdekaan dari penjajahan, akan tetapi rasa bangga atas kemenangan telah menjatuhkan dirinya. Sehingga hampir setengah abad kemerdekaan, seharusnya negeri ini mengejar mereka , tapi masih ketinggalan.

Mereka santai karena penjajah yang datang dari negara maju itu sudah kalah hebat dengan orang Indonesia. Orang Indonesia dari dulu hingga sekarang masih berpikiran bahwa penjajah masih kebingungan dalam membuat onde-onde, sehingga sampai saat ini di negera maju tidak dijumpai onde-onde, kecuali didatangkan dari Indonesia.

Ketika dikonfirmasi, apakah negara maju belum juga mampu membikin onde-onde?  

"Benar, sampai sekarang belum"Akunya.

Yang bertanya tertawa terbahak-bahak, bangga menjumpai negara adikuasa kalah hebat dengannya. 

"Why? Susahkah? " 

"Yes, maybe, tapi bukan karena susahnya yang membuat aku tidak mempelajarinya." jawab exs penjajah dari negara Inggris itu. 

" So, what? 

"Masih ada yang lebih penting dari sekedar membuat onde-onde, tertawalah kau, karena kau lebih hebat dari aku, itu lebih baik daripada waktuku habis untuk fokus sama onde-onde, sementara orang lain sudah sampai ke angkasa".

Kamis, 06 Agustus 2020

Yang Bilang Cemilan Klepon Tidak Islami Is Stupid Marketing Manager

Ada-ada saja orang ini. Sekarang sedang hangat diberitakan tentang sebuah makanan jajanan klepon yang dikatakan tidak Islami. Tidak ada kerjaan, apa? Apa kaitannya klepon dengan kepentingan mereka? harus mengarang hal yang tidak penting ini.

Apa karena jajanan klepon merupakan produk dari Jawa bukan dari Arab, dimana Arab adalah sumber datangnya agama Islam itu sendiri. Katanya, agama Islam itu "Rohmatan Lil'alamin", merupakan agama yang ditujukan kepada semua orang tidak memihak pada orang dan tempat tertentu, kalau Islami itu harus Arab, berarti Islam bukan Rohmatan Lill'alamin, akan tetapi, Rohmatan Lil'Arabin.

Jika ini sebuah kesalahan, orang yang telah berani mengunggah jajanan klepon tidak Islami dan menggiring orang untuk hanya jajan kurma ditempat toko kurma miliknya yang dianggapnya makanan syariah tidak seperti klepon harus bertanggung jawab.

MUI, yang merupakan kumpulan dari ulama beneran saja sudah menyatakan bahwa jajanan klepon dinyatakan halal, karena bahan-bahannya sudah diuji.

Sedangkan dalam Islam tidak ada hukum syariah dalam makanan, yang ada setahuku hanya hukum haram atau halal pada bahan makanan itu. Bahan makanan yang dikategorikan haram juga jelas tertulis, seperti babi, anjing, ular dan binatang lain yang sekategori.

Klepon memang bukan makanan yang berasal dari Arab, tapi makanan berasal dari suku Jawa dari puluhan abad yang lalu disukai oleh semua kalangan. Konon, makanan itu juga salah satu makanan cemilan favorite para wali sanga yang notabene sudah menjadi icon penyebar Islam di pulau Jawa.

Jika seseorang sengaja membangun opini untuk tidak membeli jajanan klepon demi dagangan miliknya laku, sungguh mereka manager market yang paling bodoh. The Stupid Marketing Manager, Orang tersebut berpromosi pada calon konsumen, tapi sekaligus sedang menyakiti hatinya. 

Setelah mereka tahu, penjual kurma itu hanya berusaha mencari celah jeleknya barang lain agar berganti membeli kurma. Sedangkan barang yang difitnah adalah mekanan yang sudah mendarah daging di hati mereka, lebih dari itu, sudah menjadi identitas.

Walaupun ingin membeli kurma, saya yakin tidak akan membeli kurma di toko itu. Mungkin mereka menyuruh sebaiknya menjual kurmanya di Arab saja.

Kini unggahan tersebut menjadi viral, netizen beramai-ramai berkomentar. Banyak juga komentar datang dari para ulama, mereka rata-rata menyayangkan hal itu.

Isyu sara yang dihembus berbagai sudut dari kepentingan orang-orang tertentu hingga sampai sebuah makanan klepon pelak hanya menjadi bahan tertawaan saja. Banyak netizen yang membuat meme tentang klepon menjadi bahan buat lucu-lucuan.

Efeknya, orang yang sebelumnya tidak tahu makanan yang paling alami karena terbuat dari beras, kelapa dan gula jawa jadi penasaran. Klepon yang teraniaya tersebut mendadak bertambah laris dipasaran.

Ini yang benar brow !

KLEPON, makanan yang terbaik untuk menjadikan orang sehat jasmani dan rohani.

JASMANI : Karena klepon merupakan satu dari cemilan yang bebas dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti zat pengawet, pewarna dan kimia. Makanan itu teracik murni dari tumbuhan alam, yaitu beras, kelapa, daun pandan dan gula Jawa.

ROHANI : cemilan yang satu ini memiliki filosofi dari cara memakannya. Memakan klepon punya aturan, yaitu sa'at satu biji klepon yang masuk, sa'at itulah mulut wajib menutup, jika sekali saja terbuka, gula didalamnya akan muncrat ke mana-mana.

Artinya, sa'at tidak tahu yang sebenarnya, lebih baik diam jangan banyak omong agar tidak menyebar fitnah.

Rabu, 05 Agustus 2020

Ajining Diri Ana Ing Lathi, No Cocot Bodol


"Ajining Diri Ana Ing Lathi". Sebaris kata itu mendadak viral di dunia permusikan. Gegara sebuah group band " Weird Genius" memasukan kedalam bait sa'ir lagunya yang selainnya itu semua dalam bahasa Inggris yang dinyanyikan oleh Shara Fajira.

Mereka bertanya-tanya, bahasa apa itu ada ditengah lagu berbahasa Inggris. Negara mana yang berbahasa seperti itu ? Sampai kapanpun mereka tidak akan menemukan, karena itu bukan bahasa negara melainkan bahasa daerah.

Musiknya memang modern, tapi rohnya Jawa banget, menurutku. Lebih dari sebaris kata yang terselip didalamnya, dari koreografi dan klip musik tersebut semua muncul dengan unsur adat dan budaya Jawa, lengkap dengan hawa mistisnya. Wayang kulit, kuda lumping, tari Jawa, sampai dengan debusnya.

Lagu yang dibalut dengan iringan musik masa kini yang secara keseluruhan adalah lagu berbahasa Inggris sudah terlanjur memikat orang banyak didunia, terutama pemilik bahasa Inggris itu sendiri, lebih dari itu negara yang tidak berbahasa Inggris ikut juga menyukainya. 

Ketika orang bingung dengan bahasa Jawa, saya tersenyum. Kalimat, "Ajining Diri Saka Ing Lathi" memang bukan bahasa sehari-hari, namun sudah aku jumpai sejak aku duduk di Sekolah Dasar. Didinding sekolah, di dinding Balai Desa, bahkan didinding rumah kalimat itu ada. 

Kalimat yang bentuknya kata-kata mutiara yang diambil dari sastra Jawa itu sering digunakan karena didalam kalimat tersebut mengandung pesan yang dalam. Kalimat itu memiliki arti, " Harga diri seseorang itu ada di lidah", atau bisa juga diartikan, "Harga diri seseorang itu ada pada ucapan atau mulutnya".

Dalam filosofi, ucapan pada sebuah lidah itu adalah do'a dan sugesti, yang akan direkam alam bawah sadar sebagai bekal menuntun jiwa. Ucapan yang baik akan menghasilkan hal yang baik, dan kata-kata buruk yang diucapkan berkali-kali bisa membawa seseorang mendapat nasib buruk akhirnya.

Pesan dalamnya adalah, jagalah lathi anda ! Harga diri anda bisa hancur atau berjaya dari kata-kata yang dikeluarkannya.

Lidah yang suka berbohong, kata-kata yang tidak bisa dipegang, akan berdampak tidak ada orang yang percaya . Dalam bahasa Jawa ada sebutan yang lebih kasar untuk sifat itu, yaitu, ma'af, "Cocot Bodol".

"Cocot", sama dengan mulut atau lidah, sedangkan "Bodol" , berarti rusak. Rusaknya mulut dalam arti apa yang dituturkannya, lebih parah dari physicly rusak karena luka.

Mereka yang menikmati karya anak bangsa tersebut dianggap terbius. Bahasa Jawa yang dilantunkan dengan warna suara sinden tak pelak mendapat kontraversi dari segelintir orang yang sok tahu dengan bahasa Jawa.

Seorang netisen dari Malaysia mengkritik, katanya, bahasa Jawa yang dilantunkan itu tidak lebih dari sebuah mantra untuk memanggil roh jahat hadir bersamanya. Ia mengaku pernah menjumpai mantra yang kebanyakan dari bahasa Jawa kuno yang mistis tersebut.

Ketika hal itu ditanyakan langsung kepada penciptanya, mereka ketawa. Mereka tidak ambil pusing dengan tuduhan itu, mereka juga tidak mengkritik balik atau membalas dengan omongan-omongan yang keji kepada orang tersebut. Mereka hati-hati untuk berbicara, baginya, ajining diri ana ing lathi.

Karena kebesaran jiwa itulah mungkin, netisen justru minta ma'af kepada masyarakat Jawa atas ucapan yang pernah terlontarkan tersebut.

Selasa, 04 Agustus 2020

Sa'at Jantung Berhenti Memompa, Maka Berakhirlah Hidup


Sering terjadi sebuah kematian begitu mendadak, padahal beberapa jam sebelumnya nampak baik-baik saja. Setelah di teliti penyebab kematian ternyata jantung yang gagal memompa darah untuk diedarkan keseluruh tubuh dalam mengantarkan zat-zat kehidupan yang diperlukan.

Namun tiba-tiba fungsi tersebut harus berhenti karena ada plak yang tiba-tiba menyumbat pembuluh darah, sehingga jantung menyerah dalam melakukan pekerjaannya. Berhentinya jantung sudah dapat dipastikan kehidupan akan berakhir alias mati. Itulah yang kita tahu dengan istilah serangan jantung. Sebuah kematian yang mendadak.

Ada 2 syarat kematian, satu diantaranya adalah berhentinya jantung dan satu yang lain adalah matinya batang otak. Dari dua hal itulah pedoman pokok untuk menentukan kepastian pada makhluk yang bernyawa untuk syah dikatakan sudah meninggal.

Ahli kesehatan menyarankan untuk menjaganya dengan gaya hidup yang sehat dan teratur. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan jantung kita besok, dia bekerja reflek begitu saja diluar kesadaran tanpa dapat diatur menurut kehendak kita. 

Berbeda dengan alat tubuh yang lain, sebagai contoh, kita dapat membatalkan kehendak menggerakan tangan karena suatu hal, kita dapat mengatur gerakan lari agar lebih santai dan kaki tidak terlalu lelah, kita dapat mengatur hembusan paru-paru kita pelan atau cepat dan lainnya, tapi tidak untuk organ jantung. Dapat dibayangkan, betapa berat pekerjaannya yang harus terus dilakukan tanpa mengenal istirahat, dan itu berlangsung seumur hidup.

Jantung ibarat batre yang menyimpan energi dengan sendirinya sejak pertama mulai kita hidup hingga akhir hayat. Berapa besar jatah energi yang mampu dilepas yang akhirnya habis dalan waktu yang telah ditentukan, hanya Sang Pencipta yang tahu. Bahkan kita tidak tahu kewalitas batre jantung yang menggantung dalam tubuh kita sendiri. Batre merk apa, daya tahan berapa jam, hari, bulan dan tahun. Sebelum akhirnya tak bertahan.

Memandangnya dari sudut rohaniah, sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita dapat merenungkan nasib kita sesungguhnya tiada berdaya tanpa pertolongannya. Mumpung kita masih hidup, berbuatlah yang baik dan jangan jadi orang yang jahat. Perbuatan baik mengharumkan kita sampai mati dan perbuatan jahat akan meninggalkan kebusukan selamanya. Pada sa'at kembali kepadaNya, semua harus dipertanggung jawabkan, atas segala karunia yang sudah diberikan. 

Sekali lagi !, sebelum jantung kita berhenti.

Kembali ke sudut medis. Ada hal-hal yang lebih baik kita mengetahui beberapa gejala serangan jantung supaya jika mendapatinya kita sudah tahu.

A. Sering merasakan nyeri atau sakit pada ulu hati.

B. Mengalami perasaan nyeri dan seperti ada tekanan di bagian dada, bawah tulang rusuk dan lengan yang menjalar ke leher, rahang, bahu dan punggung.

C. Berkeringat, pusing, mual, hingga muntah-muntah.

D. Sesak napas, ini merupakan gejala yang paling umum dialami oleh penderita. 

E. Penderita mengalami lemas.

F. Detak jantung yang lebih cepat dan berdebar.

G. Sering juga ditandai dengan kembung pada perut.

Jika muncul gejala-gejala tersebut dirasakan, yang terbaik adalah segeralah menghubungi dokter dan berkonsultasilah.

Jangan panik, usaha itu wajib, bagaimanapun juga, ujung-ujungnya, Tuhan pula yang menentukan.

Jumat, 31 Juli 2020

Makan Daging Monyet Sembuhkan Gatal? Ini Penjelasannya


Seorang pemburu mendapat pesan dari seorang penderita penyakit gatal untuk membidik seekor monyet dalam perburuannya guna menyembuhkan penyakit gatal dikakinya yang tak kunjung sembuh, sudah berkali-kali ke dokter semula sembuh, akan tetapi jangka beberapa waktu gatal kumat lagi. Dokter bilang penyakit gatal tersebut bernama exim kering.

Informasi mengatakan, makan daging monyet dapat menyembuhkan penyakit gatal yang bandel. Dari informasi tersebut pemesan tertarik untuk mencoba. Setelah percobaan itu dilakukan, alhasil penyakit gatalpun sembuh.

Sulit untuk dipercaya bagi yang tidak percaya, tapi coba-coba telah membuktikan keberhasilan.

Terlepas dari semua hanya kebetulan, ada apa dalam daging monyet?

Pakar gizi telah meneliti kandungan daging, didalamnya ditemukan preotein, protein merupakan unsur zat pembangun, dia bekerja menggantikan sel tubuh yang mati atau rusak dengan yang baru. Bukan obat.

Jika jawaban fakta medis tidak diketemukan, maka hal itu akan menjadi sebuah misteri dimana orang berlomba-lomba untuk membongkarnya. Lahirlah asumsi yang bermacam-macam, dari sebuah dugaan, hingga pengakalan sampai yang mendekati fakta.

Termasuk asumsi saya sebagai penulis. Disamping daging monyet, saya juga pernah menemukan seorang yang makan daging macan atau harimau dalam tujuan yang sama, menyembuhkan gatal dan orang tersebut juga mengatakan berhasil. Tidak cukup daging monyet dan macan, setelahnya juga saya menemukan yang lain lagi, seperti makan daging ular, anjing, kadal dan lain-lain masih dalam tujuan yang sama, lagi-lagi orang tersebut mengatakan berhasil. Saya berpikir bahwa masih banyak daging-daging dari binatang lain yang memiliki hal yang sama.

Dari beberapa pengakuan dengan sumber yang berbeda-beda munculah catatan dalam benak saya. Mengacu dari jenis binatang yang mereka konsumsi dan telah dipercayainya mampu mengobati penyakitnya tersebut ternyata berasal dari binatang yang notabene jarang mereka makan, atau bahkan belum pernah sama sekali, barang kali faktor ini yang membuat mereka merasa sembuh. 

Kalau itu benar, berarti binatang yang bisa menjadi obat penyakit gatal tidak harus terpaku pada satu jenis saja yaitu monyet, akan tetapi binatang lain yang penting dengan catatan belum pernah dimakan sebelumnya. Merujuk dari pengalaman mereka, seperti monyet, harimau dan ular jelas menunjukan sesuatu yang belum pernah dikonsumsi atau setidaknya sangat jarang dilakukan. Masih banyak binatang aneh lain seperti, anjing, kelelawar, luak, trenggiling mungkin memiliki efek yang sama.

Binatang yang menjadi hidangan sehari-hari seperti sapi, kerbau, kambing, ayam mungkin sudah terlalu biasa sebagai makanan. Tubuh tidak akan mengalami sensasi yang berbeda dibandingkan dengan secara tiba-tiba dikejutkan dengan sesuatu yang belum pernah dirasakan sehingga menciptakan reaksi yang memiliki efek khusus, seperti naiknya daya imun dan hormon-hormon tertentu yang bersifat melawan.

Sekali lagi, itu hanya asumsi penulis, ya! Seperti anda yang membaca juga boleh ikut berasumsi di kolom komentar. Semakin akurat informasi, akan semakin bermanfaat untuk sesama.

Kamis, 30 Juli 2020

5 Tips Merawat Burung Mabung Yang Baik


Mabung adalah istilah yang diberikan sa'at burung mengalami peristiwa alami secara periodik, yaitu dimana burung akan mengalami kerontokan pada bulu-bulunya secara besarn-besaran guna mengganti bulu lama yang sudah usang. Setelah proses tersebut dilalui, maka burung akan memiliki bulu muda baru yang bagus.

Ada peristiwa dimana burung mabung tidak total, yaitu pergantian yang jumlahnya hanya beberapa saja, peristiwa ini dikenal dengan sebutan menyulam. Seperti menyulam kain yang sobek hanya sebagian saja.

Menyulam atau mabung yang tidak total dapat diakibatkan karena ketidak mampuan untuk menggantikan secara keseluruhan bisa diakibatkan karena kurangnya nutrisi pada makanan, sehingga kekurangan zat sebagai bahan dalam pembentukan bulu burung. Menyulam juga dapat disebabkan karena burung mengalami stress. Mabung dengan cara menyulam akan terjadi lebih lama dibanding dengan cara total.

Burung yang sedang mengalami proses mabung akan mengurangi ocehannya, bahkan bisa tidak berbunyi sama sekali, hal ini dikarenakan burung pada saat tersebut memiliki perasaan tubuh yang tidak nyaman, pusing, pegel linu, malas dan tidak bergairah.

Kagalan dalam proses mabung akan berdampak buruk, seperti pertumbuhan bulu baru yang tidak sehat, sehingga bentuk yang dihasilkan menjadi jelek dan dampak lain terjadi pula pada performa kicauan juga, seperti kicau yang sebelumnya gacor, setelah gagal mabung menjadi tidak gacor.

Bicara jujur, pemilik burung pada dasarnya tidak suka pada periode ini. Pada masa ini pemilik burung tidak dapat menikmati kicaunya lagi, mending, jika proses mabung kebetulan berlangsung cepat, jika tidak beruntung memiliki burung yang mabungnya lama, lebih mengesalkan lagi. Untuk ukuran paling cepat saja jangka waktu mabung sekitar 2 bulanan, jika mengalami masalah dapat tengahan tahun baru selesai. Waktu yang tidak sedikit, bukan? Tidak jarang pemilik burung yang tidak sabaran lebih memilih menjualnya dan membeli lagi yang tidak mabung sekalian mencari yang top perform meskipun harus nambah duit lagi. 

Akan tetapi, keputusan mengganti burung baru tidak selalu tepat. Burung kesayangan yang dipelihara dari muda dan banyak kenangan malang melintang dalam proses pembesaran dan pembentukan karakter yang sudah melekat dalam hubungan tuan dan anak angkatnya harus terlepas begitu saja. 

Yang lebih baik mungkin menunggu dan merawatnya dengan sabar. Ini sudah proses alam dari makhluk hidup, ini kenyataan yang tidak mungkin dihindari, asalkan kita tahu caranya, jangan kuatir peristiwa itu akan dapat dilalui dengan cepat dan lebih penting lagi terjadi dengan paska yang baik.

Untuk itulah, saya berbagi bagaimana seyogyanya perawatan burung mabung

1. Ketenangan

Burung pada fase mabung butuh ketenangan dan kenyamanan. Jika pada sa'at normal, semakin bising disekitarnya burung semakin ceria dan semangat berkicau, hal ini tidak untuk sa'at mabung. Burung pada masa ini butuh tempat sepi, tenang dan nyaman. Burung akan malas berkicau, yang dikerjakan lebih banyak membuang selongsong bulu baru yang sedang mendorong keluar bulu lama guna untuk menggantikannya. Jika yang tampak burung hanya bertengger dan terus didis ( menggorek-gorek pangkal bulu dengan paruh), itu baik. Jika tidak, itu sebaliknya.

Yang perlu dilakukan adalah, tempatkan burung ditempat yang sepi dan tenang. Lebih baik lagi dilakukan pengerodongan. 

2. Kehangatan

Burung yang sedang mengalami proses mabung membutuhkan hawa hangat disekitarnya.

Yang perlu dilakukan untuk membantu hal tersebut adalah dengan tidak memandikannya untuk sementara dan sementara juga tidak membersihkan kotoran yang jatuh di alas kandang tepat dibawah burung bertengger.

3. Menu Makan

Menu makanan pada burung mabung tidak kalah penting. Burung yang mabung perlu nutrisi dan protein yang tinggi sebagai zat pembentuk bulu baru.

Yang perlu dilakukan adalah pemberian pakan yang mengandung nutrisi tersebut lebih banyak, pada pemakan serangga, perbanyaklah jangkrik, jika ingin lebih baik lagi, beri kroto yang banyak. Ganti vour dengan vour ayam, campukan susu bubuk bersamanya.

Pada burung pemakan biji, tambah lebih varian biji. Tambah lebih banyak juga varian sayur yang disenangi.

4. Pemasteran Ada yang berpendapat dengan lucunya, bahwa burung yang diam sa'at mabung itu menandakan burung tersebut sedang loading, pendengarannya khusus digunakan merekam apa yang didengar untuk dikeluarkan paska mabung nanti. Oleh karena itu, sa'at mabung perlu diperdengarkan master-master vokal yang banyak, supaya usai tirakat nanti burung akan berkoar kembali dengan membawa isian-isian yang banyak dan penuh variasi.

Terserah apa istilahnya, yang jelas, sa'at burung diam dan tenang dalam kesepian terbukti lebih dapat merekam isian dari master-masternya dan memungkinkan burung menambahkan koleksi isiannya yang akan dibongkar ketika burung sudah kembali normal usai masa mabungnya.

Yang perlu kita lakukan tentu dengan rajin memperdengarkan master-master selama masa tirakat mabung tersebut berlangsung.

5. Pemulihan

Paksa mabung, biasanya burung menjadi gemuk. Burung yang gemuk akan malas berkicau. Ini juga merupakan hal lain daripada yang tidak disenangi oleh pemilik burung yang dapat nasib punya burung mabung.

Yang dapat dilakukan dengan hal ini tentu memulihkan tubuh burung menjadi fit kembali, yaitu dengan mulai gantang diluar kembali ditempat ramai, mandi dengan teratur dan jangan lewatkan jemur yang cukup. Biarkan kembali banyak gerak untuk membakar lemak. Hal itu dapat ditambah dengan mandi malam. Burung yang habis mandi akan banyak bergerak dan membantu dalam pembakaran lemak ditubuh gemuknya. Sampai kembali normal, burung sudah mulai disiapkan untuk lomba lagi, dirumah saja menemani bapa ngopi.

Atau dijual dengan harga tinggi.

Jumat, 24 Juli 2020

Harga Burung Jongkangan



Burung Jongkangan semakin diminati oleh banyak penghobi burung. Burung yang sekitar 5 tahunan lalu belum dikenal sekarang berhasil diperkenalkan ke penjuru daerah di tanah air, bahkan mungkin sudah sampai ke luar negeri.
Siapa yang memperkenalkan burung unik tersebut adalah tidak lepas dari pemikat burung itu sendiri. Sejak para pemikat burung menelusuri hutan, burung jongkangan selalu ada disekitar titik lokasi mereka menancapkan alat pikatnya. Namun, kehadirannya tak pernah dianggap karena masih banyak burung lain yang lebih menghasilkan. Bukan karena suaranya, tapi karena rating nya yang masih rendah. Mereka tidak lebih dari burung sampah yang sangat murah.

Seorang pemikat mengakui sudah lama takjub dengan suara burung tersebut, akan tetapi burung yang satu itu tak pernah sekalipun kunjung terjerat jaring penangkapnya. Burung itu terlalu gesit lari disemak-semak dan menghilang, tak lama kemudian terdengar kicau lantangnya.

Karena sulitnya dijerat, lagi pula burung belum dikenal, dijualpun tidak akan laku. Begitu pikir mereka hingga diabaikannya begitu saja, mereka lebih tertarik burung yang masih mudah dipikat dan ada harganya.

Masih melimpah ruah jumlahnya kala itu. Untuk hutan Gunung Slamet, misalnya, masih banyak burung bagus, seperti Cocak Ijo, Cililin (Orang daerah ini menyebutnya, Burung Wedusan), Kanis Merah (Disini dulu dinamakan, Manuk Sangga Lemah), Langa Lingi Kebon tledekan lokal( Disini bernama, Cinggoling), Cocak Jenggot ( Disini dulu dinamakan, Brewes), dan masih banyak yang lain.

Burung, seperti pentet (Cendet), Cucak Wilis, Ciblek, Cocak Ranti ( disini dinamakan, Ketilang Ijo) tidak diperioritaskan untuk ditangkap, karena tidak ada harganya. Hal itu termasuk burung Jongkangan. 

Seiring berjalannya waktu, penangkapan burung semakin sulit, mungkin akibat dari tidak seimbangnya pertumbuhan populasi dengan penangkapan yang semakin gencar dari sana sini, membuat jenis burung yang tadinya diabaikan mulai dilirik.

Burung jongkangan yang berseliweran disekitar daerah penangkapan menjadi salah satunya yang diperhitungkan. Jika diamati, burung Jongkangan memiliki suara kicau yang sejajar dengan Langa Lingi Kebon atau yang dikenal dengan nama Tledekan lokal. Keduanya memiliki suara dasar nyuling dengan lagu tertentu yang lantang dan monoton. Variasi lagu dan isian dibongkar didalam kriwikannya. Jika burung telah mapan, suara yang dihasilkan dari kriwikan bisa pula terdengar keras.

Perbedaan dari keduanya berada pada warna suara saja, nenurut saya. Jongkangan lebih tegas dan terasa pedas ditelinga, sedangkan Tledekan Lokal dengan sulingnya yang lembut mendayu-dayu. Jarang orang kaget karena mendengar gemprongannya.

Jika pada Jongkangan, orang yang didekatnya bisa kaget mendengar letusannya yang tiba-tiba, kadang itu malah menjadi nilai tambah bagi para penggemar tukang suling pada umumnya. Sifat yang sama juga dimiliki pada Jongkangan yang gacor, dia berkicau tidak mengenal waktu. Pada malam hari selama ada sinar lampu maka dia akan terus berkicau. Memungkinkan acara ngopi dimalam hari tetap dapat ditemani.

Lalu, bagaimana dengan harganya?

Mengenai so'al harganya, masih memp rihatinkan untuk burung sehebat tledekan ini. Untuk harga sekarang, dibandingkan dengan Tledekan Lokal Gunung Selamet, masih bagaikan bumi dan langit. 

Untuk bahan Jongkangan tangkapan tua di Daerah lereng Gunung Selamet dalam ombyokannya dibandrol Rp. 40.000,' Bahan muda hutan (trotol) dibandrol, Rp. 70.000,"

Coba, bandingkan dengan Tledekan lokal tua yang baru tangkap bisa laku Rp. 500.000," Sedangkan, yang muda hutan bisa laku Rp. 700.000,"an.

Bagi penggemar tledekan lokal yang tak mampu membeli karena harganya yang super tinggi, Jongkangan dapat menjadi alternatif. Disamping terjangkau, stoknya juga masih banyak dipasaran.