Selasa, 09 Oktober 2018

Tekno Baru Bayi Tabung Dengan Membekukan Embrio


Ingin punya anak, tapi istri tidak kunjung hamil karena ada suatu masalah yang menghambatnya.

Jika anda kebetulan salah satu dari orang yang mengalami masalah tersebut,  sekarang tidak usah kuatir, teknologi yang terus berkembang senantiasa menemukan cara yang tepat untuk membantu memecahkannya.

Bagi pasangan suami istri yang sedang mengalami kesulitan medapatkan momongan yang didambakan, penemuan yang hebat ini diharapkan dapat menjawabnya.

Sudah sering diberitakan akan adanya proses pembuatan anak yang menggunakan bayi tabung. Program bayi tabung yang sudah diperkenalkan pertama kali tepatnya ditahun 1970-an, IVF telah terbukti menangani lebih dari 5 juta bayi diseluruh dunia.

Prosedur Bayi Tabung IVF

Proses bayi tabung dengan cara mengambil sel telur wanita dan sperma laki-laki secara terpisah, kemudian digabungkan disebuah kaca petri, disana dilakukan pembuahan secara manual yang dilakukan di luar tubuh.

Setelah terjadi pembuahan, selama beberapa hari sel yang sudah dibuahi itu menjalani penginapan hingga menjadi embrio, sebelum akhirnya dimasukan lagi ke rahim lewat sebuah tabung tipis dan dalam rahim janin berkembang hingga terlahir secara normal.

Pada metode ini, embrio yang dimasukan kembali ke rahim kondisinya masih fresh, oleh karena itu metode ini disebut Fresh Embrio Transfer. Untuk mempunyai anak baru setelah proses pertama behasil, orang tuanya harus mengawali kembali proses bayi tabung itu dari awal. Itu membuat sedikit ribet dan memakan waktu, juga menambah biaya.

Itu dulu, sebelum akhirnya ditemukan metode yang lebih praktis lagi, sebagaimana yang akan dibahas selanjutnya dalam tulisan ini.
               
Seiring kemajuan jaman, sekarang telah ditemukan proses bayi tabung yang lebih efisien dan tidak seribet proses bayi tabung biasa ( Fresh Embrio Transfer)

Seperti dikutip dari okezon.com yang dikutip pula dari hellosehat.com, dibawah ini dipaparkan dengan lengkap.

Metode bayi tabung yang baru ditemukan itu bernama, Frozen Embrio Transfer. Seperti apa cara kerja dan keefektifitannya jika dibandingkan dengan metode bayi tabung biasa (Fresh Embrio Transfer) yang sudah lebih dulu dilakukan, itu?

Proses pembuahan masih sama, yaitu mengambil sampel sell telur wanita dan sampel sperma laki-laki, kedua sampel itu kemudian digabungkan di dalam kaca petri untuk dilakukan pembuahan secara manual diluar tubuh.

Perbedaan Frozen Embrio Transfer

Yang membedakan antara Fresh Embrio Transfer dengan Frozen Embrio Transfer adalah,  pada Frozen Embrio Transfer, sel telur dan sperma yang diambil dari pasangan jumlahnya banyak. Dari sekian banyak yang diambil,  akan dipilih beberapa sel telur dan sperma digabungkan untuk dilakukan pembuahan  sampai sukses menjadi embrio. Dari hasil gabungan beberapa group ini,  mungkin saja embrio yang dihasilkan lebih dari satu atau bahkan banyak.

Utamanya dokter akan memasukkan satu “kandidat” embrio yang dianggap terbaik yang paling berpeluang tinggi  menjadi janin yang sehat.

Bagaimana dengan sisa embrio lainnya? Mungkin disinilah keefektifan dan sekaligus perbedaan dari metode Frozen Embrio Transfer dengan Fresh Embrio Transfer, dimana sisa dari embrio lainnya dapat dibekukan dengan bantuan nitrogen cair, lalu disimpan dalam freezer khusus dengan suhu -200 derajat celcius.

Jika kandidat yang diajukan mengalami kegagalan dalam perkembangan di rahim, maka tinggal diambil frozen embrio lain tersimpan tersebut sebagai pengganti.

Lebih praktis lagi, embrio tersimpan tersebut dijadikan cadangan, jlka suatu hari nanti anak-anak memerlukan adik baru, tinggal memanfaatkannya tanpa harus ribet dan stress mengulang prosedur IVT baru dari awal.

Embrio yang telah dibekukan terbukti memiliki umur yang panjang hingga kurun waktu tahunan. Pernah seorang wanita melakukan proses pembesaran janin menggunakan embrio tersimpan selama 24 an tahun dan semua berjalan dengan normal dan baik-baik saja.

Bagi pasangan suami istri yang belum siap mempunyai momongan karena suatu hal, selagi masih sehat dan subur dapat juga melakukan penyimpanan embrio dengan metode Frozen Embrio Transfer. Embrio yang sudah jadi disimpan dengan rapi ditempat, dan dapat digunakan sewaktu-waktu saat diperlukan, yaitu setelah tiba saatnya memutuskan untuk melengkapi kebahagiaan dalam keluarga yaitu dengan hadirnya sibuah hati ditengah-tengah.

Begitulah teknologi bayi tabung mengembangkan cara terbaru yang lebih ke depan. Selanjutnya terserah  anda memilih dan menilai metode mana yang lebih disukai, dengan metode Frozen Embrio Transfer anda dapat menghemat waktu, biaya dan lebih penting adalah keselamatan. Metode Frozen Embrio Transfer terbukti lebih besar prosentase kesuksesan dari pada metode Fresh Embrio Transfer.

Dari pengamatan, janin yang dihasilkan dari metode tersebut terbukti berkembang  lebih kuat dan tangguh.

Embrio yang sudah berhasil dibuahi akan dibekukan setelah frase 5 hari. Jeda waktu 5 hari merupakan frase kondisi paling prima bagi embrio paska pembuahan. Penelitian membuktikan embrio yang bertahan hidup setelah mengalami pembekuan akan menghasilkan janin yang lebih bertahan dan kuat.

Membekukan embrio dan menyimpannya sama saja anda memberi waktu kepada rahim sampai benar-benar mencapai kondisi yang optimal dengan segala kesiapan baik secara fisik maupun mental, sehingga janin yang akan dibesarkan nanti akan tumbuh dengan baik dan sempurna. Embrio yang berkualitas dan rahim yang sehat merupakan salah satu dari penentu keberhasilan bayi tabung.

Dimana Bisa Melakukan Proses Frozen Embrio Transfer?

Jumlah Klinik Bayi Tabung  hingga kini terhitung sudah 27 klinik  tersebar di 11 kota besar di Indonesia. Jumlah tersebut termasuk Jakarta, Medan, Padang dan Denpasar.  Klinik yang menyediakan Frozhen Embrio Transfer masih terbatas pada beberapa tempat tertentu saja, hal itu mengingat sumber daya dan fasilitas yang  masih terbatas.

 Selamat mencoba !

0 komentar:

Posting Komentar