Senin, 20 Agustus 2018

88% Manusia Dikendalikan Pikiran Bawah Sadar




Alam pikiran merupakan leader bagi setiap gerak fisik kita. Sa'at kita mendengar musik yang indah, keindahan itu membuat pikiran menjadi gembira, maka secara otomatis alam pikiran mengajak fisik kita untuk berjingkrak dan menari mengikuti setiap bit-bit musik yang didengarnya itu. Begitu juga ketika alam pikiran kita dihanyutkan oleh cerita-cerita sedih, maka pikiran akan menyuruh mata meneteskan air mata untuk menangis. Kita bisa mengatakan bahwa musik tersebut telah menghipnotis kita, dan juga cerits sedih  yang membuat kita menangis.

Dalam pemahaman hipnosis, proses masuknya sebuah lagu yang menyenangkan dtangkap oleh audio indrawi kita, kemudian menuju pikiran kita untuk dianalisis. Setelah benar-benar enak didengar, pikiran langsung merangsang ke seluruh anggota tubuh untuk ikut menikmati musik tersebut. Anggota tubuh mengikuti habis-habisan apa yang diperintah oleh pikiran, oleh karena itu walaupun tubuh sudah lelah, seseorang tidak akan berhenti bergerak karena tubuh merasa senang dengan apa yang dikirim oleh pikiran. Rasa lelahpun terkalahkan oleh rasa senang.

Pola pikir kesadaran manusia dapat dibedakan sebagai pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconcious mind). Hal ini bukan berarti bahwa kita punya dua macam pikiran. Pada dasarnya pikiran kita tetaplah satu, tetapi mempunyai dua fungsi yang berbeda yang saling berhubungan dan kerja sama.

Pikiran sadar merupakan pikiran yang menggunakan akal sehat dan logika. Melalui pikiran ini kita berpikir secara sadar dan logis untuk menetapkan sesuatu atau memutuskan pilihan tertentu. Misalnya, memilih pakaian yang kita senangi, buku yang kita baca, dan tempat tinggal yang kita diami. Kita menggunakan pilihan sadar untuk memutuskan pilihan-pilihan tersebut.

Sebaliknya, pikiran bawah sadar merupakan pikiran yang menyerap informasi yang telah dianalisis dan diterima secara serta merta. Pikiran bawah sadar tidak memikirkan alasan-alasan apa yang mendasari informasi tersebut, tidak menganalisis, dan hanya menerima informasi tersebut secara otomatis. Bagian ini menyimpan memori jangka panjang, emosi, kebiasaan, intuisi, kreatifitas, dan kepribadian.

Pikiran sadar berperan dalam menerima informasi yang masuk melalui panca indra, kemudian menganalisis, serta memutuskan respon apa yang dilakukan. Dari pikiran sadar, informasi ini dicerna untuk kemudian dianalisis, apakah informasi itu benar atau tidak. Jika informasi itu dianggap benar, informasi itu akan diteruskan ke pikiran bawah sadar lalu disimpan di sana. Sebaliknya, jika informasi itu dianggap salah, informasi tersebut tidak akan diteruskan ke pikiran bawah sadar.

Bagian yanv terletak pada pikiran sadar untuk menyeleksi, apakh informasi itu dianggap benar atau tidak, disebut dengan "critical area" (area kritis). Critical area ini disebut pula sebagai "reticular activating system" (RAS). Bagian ini berfungsi sebagai pembatasan dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, tempat suatu informasi akan diproses berdasarkan analisis, pertimbangan logika, etika, dan sebagainya.  Keaktifan Critical Area ini berbeda-beda untuk setiap ilsituasi dan kondisi, tergantung dari fokus, minat, dan emosi.

Jadi, sebenarnya, pikiran bawah sadar manusia memegang peranan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pikiran sadar. Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara, pikiran bawah sadar memegang kendali hidup manusia sekitar 88%.

Para ahli menggambarkan peristiwa tersebut sebagai fenomena "gunung es" yang berdiri di laut lepas, apa yang tampak diatas permukaan air hanya sebagian kecil dari apa yang ada dibadan gunung es itu sendiri.

Pikiran bawah sadar ternyata mempunyai pengaruh lebih besar dalam kegiatan hidup manusia.

Ini contoh jelasnya, Seseorang yang telah memutuskan untuk berhenti merokok sering kali gagal. Hal itu terjadi karen ada ketidak selarasan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadarnya menyadari dengan jelas bahwa merokok adalah berbahaya. Tapi, tanpa kita sadari pikiran bawah sadar sudah terlanjur merekam kenyataan lain, bahwa merokok adalah kenikmatan, kesenangan dan merasa sudah kecanduan. Dan keputusan akhir yang dilakukan adalah tetap saja merokok.

Pada contoh tersebut, informasi bahwa "merokok itu nikmat" yang berada dalam pikiran bawah sadarnya itu belum digantikan dengan informasi bahwa, "merokok itu berbahaya".

Meskipun jelas-jelas pikiran sadarnya mengetahui merokok berbahaya bagi kesehatannya, tapi tetap saja tidak punya pengaruh karena pikiran bawah sadarnya belum "diprogram ulang", hingga orang tersebut tetap berpikiran bahwa merokok adalah sebuah "kebutuhan".

Oleh karena itu, pentingnya sugesti diberikan kepada pikiran bawah sadar dengan informasi-informasi yang baik dan berguna, agar pengaruh yang dilakukan adalah hal yang baik dan berguna, pula.


Referensi : Visimedia, Dahsyatnya Hipnosis, Willy Wong dan Andri Hakim.

0 komentar:

Posting Komentar