Perlakuan membunuh terhadap ular yang kebetulan kita jumpai disekeliling kita adalah bukanlah hal yang terbaik. Tak dipungkiri ular mempunyai unsur bahaya, disamping dapat menyerang, menggigit bahkan memangsa. Sebagian ada yang berbisa yang digunakan untuk meracuni lawan hingga sampai mematikannya.
Saat terjadi konflik dengan manusia, senjata itu bukan tidak mungkin akan digunakannya. Bisa berupa menggigit, menyengat sekaligus memuntahkan bisanya sebagai senjata yang dimilikinya untuk melumpuhkan musuh.
Ular yang tidak berbisa juga tidak kurang berbahaya. Menggigit sebagai bentuk perlawanan terhadap siapa saja yang menggangguhnya. Tak perduli siapa. Hasil gigitan bisa terasa sangat sakit.
Ular yang mempunyai tubuh besar biasanya tidak berbisa, akan tetapi punya tubuh yang kuat. Dia akan melumpuhkan musuhnya dengan melilitkan tubuhnya yang kuat dan jika memungkinkan diteruskan dengan memakannya.
Kenapa tidak baik membunuhnya. Lalu apa yang harus dilakukan jika mendadak bertemu dengannya?
1. Berdamai
Mungkin ini yang menarik, dalam ekosistem di lingkungan kita, ular adalah pemangsa tikus, populasi tikus yang perkembangannya sangat cepat harus dikendalikan. Jika tidak, mereka akan merusak tanaman petani tanpa memberi ampun.
Tanpa kita ikut memusnahkannya, ular juga lambat laun akan dijemput pemangsanya, seperti burung elang, burung hantu, bahkan oleh ular yang lebih besar sebagai takdir dari siklus rantai-rantai makanan.
Saat kita bertemu dengan ular, mungkin pertama kita gaget, tentunya. Dan langkah selanjutnya, tenangkanlah diri. Untuk sementara menjauhlah dari jangkauan. Tentukan posisi anda berdiri dengan aman, jangan buru-buru pergi. Jangan sampai anda kehilangan jejak kemana dia menghilang disekitar anda. Pokoknya, keep on eye.
Sadarlah, ular tidak akan buru-buru menyerang anda sebelum anda mengganggu dan menyakitinya. Ular dengan ukuran tubuh jauh dibawah ukuran tubuh manusia mungkin tidak akan tertarik berurusan dengan anda. Dia hanya perlu waspada, jika ada kemungkinan akan ada serangan dari anda, oleh karena itu dengan kelopak mata sendunya dia mencuri pandang kepada anda dan mulai menggerakkan tubuhnya menjauh dari anda.
Jika karakter begitu yang anda dapatkan, teruslah anda tenang jangan banyak gerak hingga dia benar-benar menjauh dari anda. Baru anda tinggalkan tempat. Berdamailah. Biarlah dia sama-sama hidup di bumi ini sebagai makhluk Tuhan juga.
2. Mengecohkannya
Ada beberapa jenis ular saat bertemu dengan manusia akan mengejar. Jika anda ketemu yang ini, untuk langkah pertama jangan pikir panjang langsung saja ambil langkah seribu.
Bedanya, langkah seribu ini bukan lari biasa. Lakukan lari dengan gaya zigzag. Ular yang tertarik mengejar anda, tentunya akan turut pula berzigzag.
Lari dengan gaya zigzag pada ular memungkinkan akan mematahkan tulang belakangnya. Hal itu akan memaksanya berhenti karena lemas.
3. Mengusirnya
Jika anda mendapati ular masuk ke rumah anda, kemungkinan besar ular tersebut sedang tersesat. Ruangan rumah anda bukanlah tujuan, akan tetapi sebuah lorong yang dikira jalan menuntunnya masuk ke rumah anda.
Jangan panik. Hadapi dengan tenang saja. Bukalah pintu depan rumah. Menaburkan garam bukan cara membuat dia pergi. Ular takut dengan garam itu hanya mitos. Tapi yang benar adalah ular tidak suka dengan bau wangi-wangian.
Dengan menyemprotkan parfum kepadanya akan membuat dia gelisah ingin secepatnya menemukan jalan keluar rumah.
Yang tidak disukai dari benda rumah yang lainnya adalah benda yang berbentuk serabut-serabutan, seperti ijuk, tepes atau gelagah yang ada disapu. Kulit ular sangat sensitif dengan benda-benda semacam itu.
Ambil saja sapu, sentuhkan ujung-ujung sapu ke kulit ular. Ularpun akan tergelitik bereaksi, gunakan itu untuk menuntunnya ke arah pintu keluar.
Biarlah dia pergi menemukan jalan ketujuannya.
4. Hindari Dimakan Olehnya
Ini yang paling seru perihal urusan manusia dengan ular. Ular dengan ukuran leher sama besar dengan paha anda memiliki kemampuan menelan manusia.
Anda mungkin masih beruntung, bertemu ular besar yang kenyang. Mungkin baru saja menelan rusa atau kambing gunung.
Perlu berbulan-bulan ular mencerna makanan yang baru ditelannya mentah-mentah. Bahkan dalam kondisi perut yang besar karena kekenyangan ular akan enggan bergerak. Bisa jadi andalah yang akan dengan mudah menangkap ular itu.
Ceritanya akan lain jika anda menemuinya saat dia lapar. Jika sekiranya anda yang melihat terlebih dahulu mungkin anda selamat.
Seekor ular besar dengan perut ramping begitu gelisah menunggu mangsa yang datang dan ular itu belum melihat kedatangan anda, anda masih punya kesempatan segera lari terbirit-birit bagai melihat hantu disiang bolong menjauh dari mimpi buruk itu.
Akan tetapi bagaimana jika ular besar yang lapar itu lebih dahulu melihat anda dari pada anda melihatnya, sudah barang tentu dia tidak akan menyia-nyiakan makan siangnya. Tak perlu dibayangkan bagaimana dia menerkam anda, memamah dan kemudian menelannya. Anda dapat membayangkan di film "Anaconda" yang mengisahkan ganasnya hutan Kalimantan.
Tak ada cara untuk keluar dari mulut ular dengan gigi dan kerongkongan yang terlalu kuat.
Yang ada adalah menghindari jangan sampai hal itu terjadi. Caranya adalah dengan menghindari lewat dihutan ganas itu sendiri.
Akan tetapi sebagai orang Indonesia, bukan tidak mungkin karena suatu hal anda harus berada disana. Jika terpaksa hal itu terjadi ada beberapa tips untuk anda.
Berjalanlah dengan waspada. Hindari belukar yang terlalu rimbun dan bebatuan yang besar berongga, karena ular suka bersembunyi ditempat semacam itu.
Gunakan indra penciuman anda dengan baik. Ular besar mempunyai bau yang khas, (Jawa:wangur) Jika hidung anda menangkap bau yang mencurigakan, segeralah meninggalkan tempat. Lebih baik cari daerah yang lebih bersih dan terbuka.
Sekian. Terimakasih.