Minggu, 27 Januari 2019

Trik Burung Bakalan Cepat Ngepur


Semua burung ocehan, khususnya burung pemakan serangga pada dasarnya suka dengan pakan buatan yang bernama pur. Pada burung bakalan, yaitu burung yang baru diperoleh dari hasil pikat tidak akan tahu bahwa pur itu makanan enak kalau tidak diperkenalkan oleh tuan yang memeliharanya.

Bagi mereka makanan tidak ada lain kecuali, serangga, siput, kepompong dan buah-buah tertentu, karena itu adalah makanan alaminya.

Ketika orang mendapat burung bakalan ingin agar burung yang dipiara cepat-cepat mau makan pur seperti burung lain yang dipelihara orang. Ketika burung yang dipelihara tidak juga kunjung makan pur, maka sang pemilik cukup merasa kesal.

Dijaman sekarang memang bukan hal yang sulit lagi untuk mendapatkan serangga dan buah-buahan karena sudah dijual ditoko-toko pakan burung, akan tetapi bukan itu alasannya. Burung yang hanya makan pakan alami serangga dan bukan pemakan buah, tidak bisa terlalu lama kehabisan persediaan makanan, jika tidak, maka burung anda bisa mati.

Serangga yang sudah disediakan oleh pemiliknya dalam cepuk, meskipun terisi penuh tetap saja akan dihabiskan dalam waktu yang singkat. Repotnya, jika sang pemilik harus pergi dalam waktu yang lama, katakan satu hari saja, pasti burung akan kelaparan dan dapat berujung dengan kematian.

Akan lain cerita jika burung sudah kenal dengan pur. Pakan serangga hanya sebagai makanan ekstra (extra food). Serangga yang habis akan diteruskan dengan hidangan pur. Dalam satu cepuk pur pada umumnya tidak akan habis hingga waktu yang lebih lama, satu hari, dua hari, bahkan dapat bertahan lebih lama lagi jika cepuk diisi dengan ukuran yang penuh.

Sungguh lain, kan, perbedaanya antara sudah ngepur dengan sebelum ngepur. Anda dapat meninggalkannya berhari hari tanpa harus kuatir burung kesayangannya mati.

Adapun bagaimana caranya, tenanglah, pada kali ini saya mau berbagi pengalaman trik agar burung bakalan yang anda harapkan prospeknya dapat segera ngepur.

1. Pahami makanan apa yang paling disukai burung pada saat itu. Misalnya, ulat kandang.

2. Sediakan satu sendok ulat kandang yang sudah mati dan basah. Anda dapat melakukannya dengan menyiram air panas pada ulat kandang dan memisahkan ulat kandang tersebut dari air.

3. Sediakan satu sendok pur jenis yang anda sukai.

Caranya :
Campurkan ulat kandang dengan pur. Aduk hingga campuran merata.Dan hidangkan.

Burung akan mencari ulat yang sudah bercampur dengan pur. Pur yang menempel pada ulat yang basah sesekali dengan tidak sengaja akan ikut termakan oleh burung. Petama burung akan merasa aneh dan mungkin akan melemparkannya, selanjutnya pur yang lain menyusul

termakan lagi. Karena seringnya kejadian itu berulang, sesekali burung akan membiarkannya pur yang terus termakan bersama ulat kandang dan seterusnya hingga sampai disadari bahwa benda lain yang ikut termakan bersama ulat adalah makanan yang lezat, sampai akhirnya keduanya, baik pur maupun ulat kandang sama-sama disantapnya.

Ulangi hal yang serupa pada pemberian makan yang selanjutnya.

Setelah benar-benar terpantau burung mau makan pur, pada pemberian makan selanjutnya kembalikan ke bentuk semula, berikan ulat kandang dan pur secara terpisah dalam cepuk masing-masing.

Melengkapi keterangan diatas, kenapa ulat kandang yang dicampur bersama pur harus dalam keadaan sudah mati? Jawabannya adalah:

Ulat kandang yang dicampurkan pada pur dalam keadaan hidup akan kering dan pur tidak dapat menempel pada tubuh ulat.

Ulat yang hidup dalam pur akan mengeluarkan kotoran dengan beraknya. Hal itu membuat cita rasa pur menjadi tidak enak lagi. Burung yang menelan itu  akan merasa bahwa rasa pur itu tidak enak, sama rasanya dengan tahi ulat.

Untuk burung pemakan buah, cara supaya cepat makan pur adalah:

Jika burung dari awal suka makan pisang, kupas separo pisang. Kerik daging pisang dengan pisau, bisa juga dengan sendok makan. Taburkan pur pada pisang hingga benar-benar menempel. Lalu tempelkan kembali sisa kerikan kebagian daging pisang yang ditaburi pur tadi.

Burung akan mematuk pisang seperti biasa. Bedanya pada lapisan tertentu burung akan mematuk juga pur yang tertabur pada lapisan daging pisang yang tersembunyi tertutup oleh sisa kerikan daging pisang yang ditutupkan kembali.

Seperti biasa, awalnya tidak suka, lama kelamaan pur akan menjadi makanan utama hariannya. Dan pada pemberian pakan selanjutnya , pisah pur pada cepuk tersendiri.Cara itu dapat dilakukan sama dengan buah-buah yang lainnya. Mudah, kan?

Selamat mencoba!

0 komentar:

Posting Komentar