Penyakit Asma bukanlah penyakit yang asing dari banyak jenis penyakit yang ada di dunia ini. Hampir di setiap sudut di berbagai daerah dijumpai penderita jenis penyakit ini. Namun demikian, sebuah seruan berbunyi, "Jangan anggap sepele dengan penyakit
asma"
Apa itu Asma? Berikut paparannya.
Menurut informasi dari Badan Dunia tentang kesehatan, WHO ( World Healt Organisation), Asma adalah salah satu penyakit tidak menular. Yaitu merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan disebabkan karena paru-paru yang meradang dan membuat saluran pernapasan menyempit.
Penyempitan ini membuat penderita mengalami kesulitan dalam bernapas.Sel di saluran pernapasan juga memmungkinkan memproduksi lebih banyak lendir dibanding dengan keadaan biasa. Lendir ini makin mempersempit saluran pernapasan penderita asma.
Meski Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya, akan tetapi penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena terbukti obat tidak mampu menyembuhkan penyakit ini. Obat yang ditemukan dalam dunia kedokteran hanya dapat mengontrolnya, tetapi didak untuk kesembuhan dengan total.
Kematian terkait asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, termasuk Indonesia.
Dengan adanya obat yang tidak mampu mengobati, usaha penyembuhan alternatifpun banyak diupayakan. Obat alternatif yang lazim umum dilakukan adalah dengan memakan daging binatang yang bernama Kalong. Di kawasan timur Indonesia binatang ini disebut paniki atau niki. Orang Sunda menyebutnya lalay, kalong, atau kampret. Orang Jawa Tengah menyebutnya codot. Sedangkan suku Dayak menyebutnya sebagai hawa, prok, cecadu, kusing, atau tayo.
Kalong adalah binatang sejenis kelelawar (bat) namun memiliki perbedaan dengan kelelawar, Kalong bertubuh lebih bongsor dengan warna coklat yang lebih terang dibanding dengan kelelawar yang bertubuh lebih kecil dan berwarna coklat lebih gelap.
Daging Kalont bisa dimakan dengan cara dibakar atau digoreng seperti daging binatang lainnya, hanya saja karena sebagai obat, cara pemasakannya seyogyanya tidak terlalu kering untuk menjaga hilangnya kandungan zat yang terdapat didalamnya.
Kalong ternyata memiliki kandungan zat yang bernama kitotefin. Senyawa kitotefin apabila dipadu dengan senyawa zat lain, seperti lemak omega 3 dan 9 dipercaya dapat menyembuhkan penyakit Asma.
Ditengah terkenalnya Kalong sebagai penyembuh Asma, tetap saja tidak ada jaminan dengan memakan daging Kalong seorang penderita asma dipastikan sembuh.
Pengalaman ini di alami oleh Bapak Mu'id Ashari dari Purwokerto yang telah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan anaknya yang mengidap Asma semenjak kanak-kanak.
Daging Kalong sudah pernah diberikan sebagai tindak lanjut atas usaha selanjutnya setelah obat-obatan dari dokter. Namun Asma tidak juga kunjung sembuh.
Pada suatu hari ia mendapat petunjuk dari seseorang. Orang tersebut menyuruhnya mencari binatang berudu atau kecebong, yaitu anak katak yang masih berujud ikan dan hidup didalam air sungai. Kemudian, berudu yang masih segar ditelan mentah-mentah saja sebanyak satu atau dua ekor.
Tidak tahu zat apa yang terkandung dalam berudu, yang pasti pengalaman itu dilakukan, hasilnya sakit asma anaknya sembuh total dan sampai sekarang tidak kumat.
Obat alternatif asma dari berudu itu hingga sekarang belum banyak dikenal atau bahkan belum ada yang mengenal selain Pak Mu'id dalam menyembuhkan penyakit asma anaknya.
Terbukti bahwa ternyata ada obat alternatif asma lain daripada yang sudah dikenal dengan memakan daging Kalong. Obat alternafif tersebut ternyata lebih manjur. Berudu. Obat alternatif lain dari memakan daging kalong.
0 komentar:
Posting Komentar