Penelitian tentang otak sudah lama dilakukan oleh para ahli, tepatnya di tahun 1960-an, Dr. Roger Sperry dari Universitas Chikago semakin mengukuhkan temuan para ahli bahwa, terdapat perbedaan fungsi antara otak kanan dan otak kiri manusia, meskipun kedua belahan otak tersebut selalu bersinergi untuk aktifitas yang lebih komplek.
Paul E Dennison, Ph.D. tahun 1980-an menerbitkan penemuannya tentang hubungan antara perkembangan fisik, pemahaman bahasa, kemahiran berkomunikasi dan prestasi akademik. Selaras dengan penemuan Mortimer Mishkin bahwa ada saklar antara panca indra dan otak.
Hemisfer otak manusia terbagi kedalam dua jenis yang berbeda satu dengan yang lain-otak kiri dengan otak kanan.
A. Otak kiri
Kata kunci: kalkulasi, angka, urutan-urutan, teratur, terarah, senang teka-teki, memprediksi, prosedur.
Fungsi: bahasa verbal, menulis, membaca, menjelaskan detail, memahami rincian, asosiasi auditorial, penilaian, analitis, ekspresi, menempatkan fakta, pengorganisasian aktifitas.
B. Otak kanan
Kata kunci: warna-warni, perasaan, gambar, simbol, unsur non verbal, ruang 3 dimensi, musik.
Fungsi: Mengunkap emosi dan perasaan, seni dan estetik, visualisasi, mensintesis data, pengenakan bentuk, desain dan pola.
OTAK KIRI
* sekuensial
* intelek
* konverven
* digital
* sekunder
* logis
* linier
* abstrak
* matematis
* analitik
* rasional
*obyektif
OTAK KANAN
* acak
* imajinasi
* kreatif
* intuisi
* divergen
* analog
* spasial
* primer
* abstrak
* artikulasi
* holistik
* subyektif
Modalitas
Modalitas merupakan saluran komunikasi yang membantu manusia memahami dunia disekitarnya, untuk memproses rangsangan yang datang diluar diri manusia. Ketika ada pengetahuan yang masuk, maka modalitas inilah yang menjadi pintu.
Modalitas adalah perangkat bagaimana kita menyerap informasi.
* Visual
Kata kunci bagi orang visual: warna, corat-caret, teratur, hubungan ruang, belajar lewat gambar, bicara cepat, buku harian, menonton, membuat peta, melukis dan merancang.
Berpikir melelui penglihatannya. Menerima informasi melalui citra visual, merupakan kemampuan untuk mengingat apa yang dilihat.
Kita dapat mengenali orang visual ini dari performance-nya, seperti bicaranya cepat dengan menggunakan nada tinggi, sementara dia berbicara dengan dibantu tangan di atas dada sebagai penjelas dan mata mengarah ke atas. Penampilan pakaian rapi. Kata yang sering digunakan, "menurut penglihatan saya....", Coba lihat paparan saya tadi mengandung jawaban dari pertanyaan itu", "Bayangkanlah", "Kelihatannya pendapat itu bisa diterima akal sehat".
* Auditori
Beberapa kata kunci bagi orang auditori: musik, mendengarkan, bercerita, nada, pidato, menyanyikan lagu, berdialog, bersenandung, bersuara, berbicara sendiri, membaca bersuara, sesuai prosedur, bicara lambat, irama, berbunyi, mendongeng, dan berdebat.
Berpikir melalui bunyi dan kata. Menerima informasi melalui indra pendengar merupakan kemampuan untuk mengingat apa yang didengar.
Secara keseharian orang auditori bila berbicara berirama dengan jenis nada sedang. Menggunaka tangan didepan dada untuk memperjelas suatu informasi yang sedang disampaikan seraya pandangan mata mengarah ke kiri atau ke kanan seolah mencari letak kedua belah telinga. Pakaian rapi menjadi ciri berikutnya. Kata-kata faforitnya, "Coba dengarkan pendapat saya", "Dengarkan!", "Menurut pandangan saya", "Kedengarannya bagus!"
* Kinestetik
Beberapa kata kunci untuk orang kinestetik: bergerak, praktik, menunjuk tulisan saat membaca, merasakan, berbicara mengalun, emosional, kenyamanan, menyentuh, aktif, berkebun, bertindak, belajar sambil berjalan, dan memberikan isyarat.
Berpikir melelui perasaan dan sensasinya. Menerima informasi melelui segala jenis gerak dan emosi merupakan kemampuan untuk mengingat apa yang dirasakan.
Tipe orang kinestetik kalau berbicara lambat ditambah nada yang terkesan berat, tangan digerakan di daerah sekitar perut untuk menjelaskan sesuatu. Pakaiannya yang penting enak dan pandangan mata mengarah ke bawah. Frase yang sering digunakan, "Menurut perasaan saya...", "Kerjakan!"
VISUAL
* Penuh gambar
* Senang dengan grafik presentasi hidup
* Bahasa tubuh yang dramatis
* Cerita yang hidup
* Kreasi piktogram
* Ikon alat bantu kerja
* Pengamatan lapangan
* Dekorasi warna-warni
* Periferal ruangan
* Pencitraan mental
AUDITORI
* Membaca keras
* Suka mendengarkan rekaman
* Memperbincangkan apa yang baru dipelajari
* Buat rap, sajak, puisi, lagu atau hafalan
* Buat kelompok dan diskusikan
KINESTETIK
* Membuat model dalam satu proses/prosedur
* Secara fisik menggerakan berbagai komponen disuatu proses/sistem
* Menciptakan pitogram besar
* Memeragakan suatu proses, sistem, seperangkat konsel
* Mendapatkan pengalaman, lalu membicarakannya dan merefleksikannya
* Melengkapi suatu proyek yang memerlukan kegiatan fisik
* Pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan)
* Tinjauan lapangan, tulis, gambar dan bicarakan tentang apa yang dipelajari
* Mewawancarai orang di luar kelas
Spektrum
Spektrum merupakan gaya berpikir, perpaduan atau kombinasi dari hemister otak-otak kiri dengan otak kanan, panca indra, dan hati.
Apa yang menyebabkan oranv berpikir tentang sesuatu dengan cara yang berbeda inilah yang kemudian menjadi hakikat dari spektrum. Anthony Gregorch, seorang profesor kurikulum dari Universitas Connecticut telah membagi spektrum ini menjadi 4 gaya yang berbeda, yaitu sebagai berikut
1. Skuensial Konkret (SK)
2. Skuensial Abstrak (SA)
3. Acak Konkret (AK)
4. Acak Abstrak (AA)
* Sekuensial Konkret (SK)
Kata kuncinya: sistematis, realitas, mengingat detail, teratur, organisator, edisien, ketenangan, dan praktik.
Pemikir sekuensial konkret merupakan kombinasi dari penggunaan fungsi otak kiri dan pancaindra. Mereka mendasarkan dirinya pada realitas-karena bekerjanya fungsi pancaindra. Jadi, realitas tersebut melalui kanal penglihatan, pendengaran, persentuhan, pencecapan, dan pembauan.
Mereka banyak mengingat fakta, informasi khusus dan rumus dengan mudah karena pengaruh penggunaan otak kirinya. Hal ini menyebabkan informasi bisa diproses dengan cara teratur dan linear.
* Sekuensial Abstrak (SA)
Kata kuncinya: intelek, suka sendiri, membaca, konseptor, rasional, dan gampang terobsesi.
Pemikir sekuensial abstrak suka sekali dengan teori-teori~ bagaimana teori tersebut berkaitan dengan peristiwa yang dialaminya sehari-hari. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena pemikir sekuensial abstrak memfungsikan dalam dirinya kombinasi dari otak kiri dengan hati.
Mereka suka sekali mengenalisis informasi berkat dikuasinya berbagai teori-teori yang berkaitan dan berpikir konseptual. Maka mudahlah bagi mereka untuk mencari garis besar sebuah bab buku tertentu beserta dengan detail penjelasannya.
* Acak Konkret (AK)
Kata kuncinya: original, suka tantangan, realistis, cara alternatif, ingin mencoba, eksperimen, dan alternatif.
Dengan berfungsinya kombinasi dari otak kanan dan panca inderanya, maka pemikir acak konkret ini suka berpikir kreatif~yang dicirikan dengan lompatan intuitifnya sehingga sering kali melakukan coba-coba. Penemuan sehuah cara tidak memuaskan bagi pemikir jenis ini, mereka akan terus mengembangkannys sampai berbagai alternatif tersedia.
Tugas yang mereka sukai adalah sesuatu yang berkaitan dengan penemuan baru, proses bereksperimen maupun ulasan atau pandangan luas dari berbagai perspektif suatu peristiwa.
* Acak Abstrak (AA)
Kata kuncinya: refleksi, pengertian, sensitif, emosi, fleksibel, imajinatif, dan rasa.
Pemikir acak abstrak memungkinkan kombinasi dari otak kanan dan hati, sehingga semua ide dan gagasan akan diserap lalu diproses melelui proses reflektif. Mereka tidak suka kemapanan sebagai padanan kata terstruktur. Apalagi bila bekerjanya disertai rasa badmood, maka hal itu akan mengganggunya sekali.
Referensi: Inspiring Teaching, Mendidik Penuh Inspirasi by Tofik Tea,
Mengenal Alam Semesta for BEGINNERS , Felix Pirani dan Christine Roche