Dikisahkan, seorang pemuda paling dominan diantara empat pemuda yang sedang menggoncang tatanan musik dunia hingga musik jazz pun nyaris termusnahkan. Dia adalah John Lennon ditengah sahabatnya, Paul McCarty, George Harrison dan Ringo Starr. Mereka adalah group musik the Beatles yang legendaris itu.
Kesuksesannya dalam bermusik yang mendunia membawanya kaya raya dan membuat ia meraih semua yang diimpikannya dalam hidup.
Bosan hidup, mungkin tidak, kurang kerjaan, cari perhatian, mungkin lebih tepat menantang perkara.
Dalam persoalan agama, dasar dari mereka berempat adalah beragama Kristiani. Tapi, Jhon Lennon sendiri pernah menghebohkan dunia menjadi orang yang dituduh menistakan agama Kristiani itu sendiri, dengan kata-kata kontraversialnya yaitu dengan menyatakan bahwa dirinya lebih populer dibanding Yesus. Dengan jelas dalam katanya ;
" Christianity will go. It will vanish and shrink. I needn't argue about that, I'm right and I'll be proved righe. We're more popular than Jesus now, I don't know which will go first-rock'n roll or Christianity. Jesus was all right but his disciples were thick and ordinary. It's them twisting it that ruins it for me.....(John Lennon)
Kurang lebih artinya begini;
"Kekristenan akan pergi. Itu akan lenyap dan menyusut. Aku tak perlu berdebat tentang itu, aku benar dan aku akan dibuktikan. Kita lebih populer daripada Yesus sekarang, aku tidak tahu yang akan pergi lebih dulu-rock'n roll atau Kristen. Yesus baik-baik saja tetapi murid-muridnya tebal dan biasa. Mereka memutar itu yang menghancurkannya untuk saya....(John Lennon)
Meski di negerinya Inggris hal itu tidak dipermasyalahkan, tapi, publik negara lain, seperti Amerika, Spanyol, Meksiko, bahkan Vatikan marah, mengnggap John Lennon telah berkata yang mengandung unsur penistaan agama yang sakral.
Di Amerika, demo dilakukan dengan membakar atlibut-atlibut terkait dengan The Beatles seperti, foto, poster, piringan hitam dll. Tur dan konser The Beatles mulai mendapatkan penolakan dimana-mana.
Tha Beatles mambuat langkah baru yaitu dengan menjadikannya band studio. Tak keluar rumah, tapi karismanya tak bisa dibendung, group itu mengeluarkan album yang sangat sukses, bahkan dikatakan tersukses, yaitu Sgt. Pepper Lonely Hearts Club Band.
Membuktikan Album yang dirilisnya sukses besar-besaran hanya dengan mengandalkan studio dan media,Tdak cukup dengan pernyataannya bahwa dirinya lebih populer daripada Yesus, tetapi ia juga menambahkan bahwa, Televisi juga lebih populer daripada Yesus yang ditutup dengan kata, "Saya akan meminta maaf jika ini membuat kalian bahagia"
Tak dipungkiri Jhon Lennon memang sangat populer, tapi juga kontraversial tak terkecuali dengan kematiannya yang mendadak membuat kaget dunia.
Tanggal 8 Desember 1980, pagi hari tiba-tiba dunia dikagetkan dengan berita kematian seorang bintang yang sedang berkibar diatas angin itu.Bisa di dengar lewat berita radio internasional seperti, BBC, VOA dan Radio Australia.
Setelah berita demi berita seolah tidak ketinggalan menceritakan tentang Jhon Lennon, lalu bagaimana kronologis kematiannya, yang ternyata ia mati ditembak oleh penggemarnya sendiri.
Ironis sekali, pada suatu hari, fotografer Annie Leibovitz ditugaskan untuk mengabadikan foto John dan Istrinya, Yoko Ono untuk sampul majalah Rolling Stones, tepat pada pagi hari kematiannya.
Annie yang merupakan editor foto majalah tersebut awalnya hanya ingin memotret Lennon saja, namun John ingin agar Yoko Ono ada didalam foto itu. "Anda mengabadikan dengan tepat hubungan kami," ujar John dan Yoko ketika itu.Taka ada yang tahu bahwa itu ternyata menjadi foto yang terakhir. Sebelum akhirnya John Lennon ditembak mati, sore hari, sang pembunuh,
Mark David Chapman sempat mendatangi John yang sedang menuju ke studio rekaman. John dan Yoko meninggalkan apartemen karena sudah memiliki janji pada pukul 17.oo saat Chapman menghampiri keduannya. Saat itu John mengabulkan keinginan Chapman yang meminta tanda tangan sebagai seorang idola. Foto pertemuan John dan Chapman adalah foto terakhir sang legendaris dunia.
Setalah beberapa jam distudio rekaman, John dan Yoko memilih kembali pulang dan memutuskan tidak makan malam diluar untuk bisa menemani putranya tidur.
Kala itu cuaca New York begitu hangat. Sehingga John dan Yoko memutuskan untuk pulang jalan kaki.Keputusan itu yang akhirnya mengantarkan John ke akhir hayatnya.
Saat keduanya berjalan mendekati pintu gerbang yang dijaga oleh seorang penjaga, Chapman yang telah lama menunggu menyapa dengan sopannya, "Mr. Lennon!". John berbalik dan Chapman melakukan niatnya.
Tepat ketika John berbalik kearahnya, Chapman mengarahkan pistol dengan kedua tangannya tepat kearah John dan "
Door..dor..dor,,dor,dor!" empat peluru ditembakan ke pundak John, satunya meleset.
Johnpun sempoyongan dan sempat berjalan sekitar lima langkah seraya berteriak, "Saya tertembak!" sebelum akhirnya dia terjatuh. Tubuh John tergeletak berlumuran darah.
Yoko histeris dan menyandarkan kepala John di tangannya. Chapman membuang pestolnya ke tanah yang kemudian ditendang jauh oleh penjaga pintu," Apakah kau menyadari apa yang telah kamu lakukan?" tanya penjaga pintu kepada Chapman. "Saya baru saja menembak John Lennon," jawab Chapman, tenang tapi kebingungan.
Referensi: Kumparan, KOMPAS.com, Kompasiana.
0 komentar:
Posting Komentar