Senin, 21 Mei 2018

Tumbuhan Pemakan Binatang Ada di Gunung Selamet


Bermula dari jalan-jalan menelusuri hutan gunung Selamet yang masih alami. Hamparan hijau yang luas membentang sejauh mata memandang dihiasi oleh sinar mentari pagi dan suara burung  dan binatang-binatang liar membawa suasana antara ramai, sunyi dan angker campur aduk menjadi satu.

Hutan belantara yang belum banyak terjamah oleh tangan manusia tak urung menyisakan banyak pengalaman yang belum pernah ku alami. Salah satunya adalah ketika aku menemukan dan sekaligus membuktikan bahwa tumbuhan pemakan binatang itu ada.

Ketika dibangku sekolah SMP pada pelajaran biologi disebutkan tentang jenis tumbuhan pemakan binatang atau dalam golongan karnivora, sebelumnya sulit aku percaya. Kalau tidak salah tumbuhan itu bernama, Nepenthes dari bahasa klasifikasi yaitu bahasa Latin dan bahasa Inggrisnya adalah, Tropical pitcher plant, yang termasuk dalam familia monotipik. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan hutan tropis, salah satunya adalah Indonesia.

Pada sebuah adegan perjalanan ketika langkahku harus terhenti, mataku tertumbuk pada sebuah pohon pendek sekitar 30 sentimeter tingginya. Dimasarakat setempat tumbuhan itu bernama, kantong Semar.

Ada yang berbeda tumbuhan itu dibanding dengan tumbuhan yang lainnya. Ada yang aneh pada penampang  bagian ujung daunnya. Pada ujung daun terdapat sulur yang membentuk sebuah kantong yang menggantung tepat diujung daunnya. Diamati, disentuh dan dibuka sedikit , dibagian dalam, dikantong nampak genangan air yang begitu jernih. Di amati lebih dalam lagi, mendadak aku dikejutkan dengan penampakan seekor udang sedang berdiam disana. Rasa penasaran apakah itu benar-benar udang, atau hanya penampakan, terpaksa aku harus membongkarnya lebih lebar lagi.

Menangkap udang adalah hobiku, aku sering menangkapnya dikali-kali dekat kampungku, jadi aku sudah paham dengan  binatang yang satu ini. Setelah ku teliti dengan secermat-cermatnya, ternyata aku mendapatkan sebuah persamaan yang akurat dengan udang yang sesungguhnya sering kuburu dikali-kali dekat kampung.

Ia benar-benar udang.

Tidak ada yang kusangsikan, kalau ia harus benar-benar udang. Disana terdapat genangan air yang begitu jernih dimana kondisi dan tempat yang sangat disukai oleh binatang tersebut. Tapi, yang aku tak habis pikir, dari mana binatang itu berasal? karena kucari disekeliling daerah itu tak kujumpai satupun mata air atau genangan air sebagaimana habitat binatang itu yang sebenarnya. Kapan dia masuk ketempat itu dan bagaimana cara masuknya. Ini sangat misterius sekali, karena begitu sulit dicerna dengan akal sehat.

Lalu, kubuka kembali pelajaran biologi SMP yang sudah usang karena ditelan waktu, tapi meskipun demikian aku masih ingat guru biologiku, namanya pak Lasanto, dia
marah padaku karena kelancanganku yang menyatakan tidak percaya kalau ada jenis tumbuhan pemakan binatang, aku minta dibawakan contoh tumbuhan tersebut sebagai bukti, tapi beliau tidak bisa membuktikannya, karena mungkin tidak mudah juga untuk mengoleksi tumbuhan yang menurutku aneh itu, dirumahnya.

Setelah kucocokan dengan pelajaran lama dibangku SMP, tempo dulu itu, dan benarlah apa yang kuduga, kata Nepenthes memang tidak lain adalah Kantong Semar aneh itu sendiri.

Kantong Semar adalah satu dari beberapa jenis dari golongan tumbuhan karnivora atau pemakan binatang dan tumbuhan itu ada di Gunung Selamet. Jika mungkin anda suatu saat ada waktu jalan-jalan ke sana dan melihat tumbuhan itu, mungkin lebih baik jangan anda mencabut atau memetiknya. Cukup anda lihat dan mengambil gambarnya karena tumbuhan ini sudah dilindungi guna terhindar dari kepunahan.



2 komentar: