Ada 4 jenis blogger yang kuamati dan mereka semua berpotensi menjadi jutawan dengan perbedaan masing-masing.
Pertama, adalah "blogger konten".
Blogger jenis ini rajin menulis diblognya karena ia memang mempunyai hobi menulis. Konten-kontennya yang menarik, dapat membawanya menjadi seorang pengarang buku.
Sebagai contoh, Daya tarik hasil tulisannya telah membawanya menjadi seorang yang sukses. Raditya Dika. Siapa yang tidak kenal dengan dia, karena dia sudah masuk TV, dia adalah seorang blogger, karya tulis dikonten blognya yang kocak telah menjadikannya yuri disebuah pertandingan stand up komedi disebuah TV. Dia juga pernah dikategorikan sebagai blog terbaik di Indonesia.
Banyak karya-karya bukunya yang kocak seperti, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Kambing Jantan, Kuala Kumal, Babi Ngesot dan masih banyak yang lainnya. Semua ia rintis dari menulis di sebuah blog.
Kedua, adalah "Blogger Adsense".
Blogger jenis ini dinamakan bloger adsense karena fokus pada marketing internetnya sebagai publisher adsense.
Blogger jenis ini begitu inten dalam usahanya untuk menguasai ilmu SEO (Search Engine Optimizer), istilah Indonesianya adalah sebuah cara untuk mengoptimalkan mesin pencari. Dari sinilah blognya menjadi muncul diurutan pertama saat orang mencari informasi melalui mesin pencarian di google.Semakin banyak muncul, semakin banyak kemungkinan pencari membukanya dan mengklik iklan yang akan dibayar oleh perusahaan yang diiklankan tersebut.
Ilmu SEO beserta perangkat dan algoritmanya, tool SEO seperti, GSA SEO Indexer,GSA SER,10 Private Proxy GSA, Captcha Breaker, SSD Windows VPS, 1K email accounts, Conten Scraper+Spinner, 100K-8ooK verified links list For GSA SER dan lain sebagainya, berhasil ia kumpulkan dan digunakan sebagai trik untuk menjalankannya.
Sebagai contoh untuk jenis ini adalah, Mas Dian dari Tegal. Dia lebih banyak ditemui sering mengumbar semangat akan keberhasilannya dalam menjadi seorang blogger. Sosok yang mengaku seorang pengangguran anak desa meraup milyaran rupiah dari Google Adsense sebagai mitra kerja sama dalam periklanan.
Di akun facebooknya, ia mengunggah tumpukan uang diatas meja sebagai bukti apa yang sudah ia dapatkan hasil dari ngeblog, meski dia tidak pernah mengatakan apa nama dari blognya. Atau memang sengaja tak mempublikasikannya, mungkin takut dijaili.
Ia bahkan lebih tertarik bercerita tentang santainya duduk didepan komputer yang tak ada kesingnya sambil makan dengan lalapan pete. Kadang ia juga berbicara tentang kepercayaannya yang religius.
Dalam aku facebooknya, ia berseru "Innahu min Sulaiman wainnahu Bismillahir Rahmanir Rahiim". Kalimat Sulaiman adalah nama seorang nabi yang mendapat anugrah kekayaan dari Allah. Itu semua menunjukan bahwa ia adalah seorang yang beragama, kalau tidak bisa dikatakan santri.
Yang ketiga, adalah "Blogger Iseng".
seorang blogger yang menulis disebuah blog hanya sekedar iseng berbagi cerita, curhat, reportase maupun opini-opini. Golongan jenis ini biasanya tidak terlalu memikirkan pendapatan yang dihasilkan melalui blognya tersebut.
Jika blognya banyak dibaca orang dan bisa bermanfaat bagi yang membaca, tak kurang keuntungan ia dapat dari apa yang ia lakukan seperti, kepuasan batin, pahala karena dari membaca tulisannya pembaca mendapatkan pencerahan dan tuntunan ke jalan yang tidak benar menjadi benar.
Yang ke empat adalah "Blogger Dagang".
Jenis ini saya namakan blog dagang, karena blogger menulis, menata gambar dan video di blognya diperuntukan semata-mata untuk kepentingan berdagang online, barang yang diperdagangkan bisa produk sendiri bisa produk orang lain atau affiliasi. Jenis produknya bisa berupa jasa juga bisa berbentuk barang. Saat blog sudah ramai, automatis pembeli daganganpun juga menjadi ramai. Banyak buktinya pedagang online yang meraup hasil jutaan bahkan miliaran dijaman sekarang ini.
Pada kesimpulan saya. Didunia ini tidak ada pekerjaan yang sia-sia. Dalam hal blogger, juga tidak ada blogger yang sia-sia. Karena di dalam blog adalah sebuah tulisan, gambar dan video yang akan dibaca orang diseluruh dunia.
Jika blogger menulis sesuatu yang baik, suatu saat nanti akan menuai sebuah kebaikan dari apa yang dilakukan, sebaliknya, jika yang ditulis adalah hal yang buruk suatu saat akan menuai suatu keburukan pula. Jadi hati-hatilah dalam menulis, karena menulis itu juga bicara.
0 komentar:
Posting Komentar