Jumat, 11 Mei 2018

NUSAKAMBANGAN, Tempat Ekskusi Mati, Antara Angker dan Indah


Sebuah pulau yang terletak disebelah selatan pulau Jawa, tepatnya daerah Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia, adalah sebuah penjara ditengah pulau dimana napinya adalah para penjahat kelas kakap yang umumnya menjelang dieksekusi mati.

Pada hari Sabtu,tanggal 9 Nopember 2008, 3 orang teroris bom Bali yaitu, Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Gufron ditembak mati.

Menyusul beberapa tahun kemudian 10 bandar narkoba tinggkat internasional yang diberi nama Bali Nine menerima hukum yang sama dan begitu seterusnya, waktu demi waktu hukuman mati terus dilakukan dipulau itu.

Sejak peristiwa itu nama Nusa Kambangan dikenal dunia internasional sebagai pulau yang angker dan menyeramkan.

Disebuah bukit yang sepi bernama bukit Nurbaya, ditempat itulah ekskusi narapidana terhukum mati dilakukan.

Disanalah para narapidana yang lain menunggu nasibnya, bulan demi bulan, hari demi hari, detik demi detik dimana sampai tiba pada waktunya akan mereka jalani.

Bisa dibayangkan, hari-hari yang kosong mereka jalani tanpa lagi impian dan masa depan, kecuali menunggu dibukit angker itu menjadi kenangan yang terakhir dalam hidupnya.

Seperti dalam ilustrasinya, pelaksanaan eksekusi hukuman mati dilakukan, dimana terhukum terlebih dahulu diikat kedua tangannya pada sebuah tiang, kemudian ditutuplah kedua mata dan dor!, sebuah peluru menembus dada. Merekapun ambruk menjatuhkan tubuhnya dan selesailah semuanya.

Nusakambangan, satu-satunya pulau di Indonesia yang menjadi penjara memang telah banyak meninggalkan cerita.

Tahun 1981, seorang narapidana bernama Jhoni Indo pernah mencoba kabur dari pulau itu. Kisah nekatnya menarik seorang sutradara dan diangkatlahl kisah itu menjadi sebuah film.

Nusakambangan yang luasnya sekitar 121 km persegi,masih dikelilingi oleh hutan liar, dimana hewan liar masih berkeliaran disekeliling hutan seakan menjadi pagar bagi mereka yang tinggal didalamnya.

Narapidana yang mencoba kabur tidak hanya berhadapan dengan penjaga manusia, tapi juga akan berhadapan dengan binatang buas yang bisa menerkam tanpa ampun. Lebih pedih dari berhadapan dengan manusia sendiri.

Banyaknya aktifitas yang diluar dari biasanya, Nusakambangan menjadi sebuah daerah yang mistis, konon sebelum Indonesia merdeka daerah ini digunakan sebagai tempat melakukan ritual. Ada sisa-sisa misteri yang tertinggal seperti bangunan  benteng pendem (tenggelam) nyaris teleh terkubur oleh bukit, prasasti dan ada menara Mercusuar yang dibangun oleh penjajah Protugis.

Disana ada tumbuhan bunga merambat bernama,"Akar Mimang". Tumbuhan ini dipercaya tidak boleh dilangkahi, apabila ada yang melangkahi maka orang tersebut akan tersesat di belantara hutan pulau itu.

Disamping masih banyak hewan-hewan, disana ada satu hewan yang dipercaya punya mistis tersendiri dibanding dengan hewan yang lainnya yaitu, seekor kijang emas yang kadang menampakan diri, pernah ada pemburu yang mecoba menembak, namun pelurunya tidak mampu menembus seperti layaknya menembak kulit baja.

Terlepas dari angker dan mistis, Nusakambangan adalah tempat yang indah, bisa anda lihat dari bibir panti Teluk Penyu, yang hanya sejauh 5 menit perjalanan boat, bukan tidak mungkin dinikmati oleh masyarakat umum.

Nusakambangan yang berpenduduk sekitar 3000 orang, itupun terdiri dari keluarga penjaga lapas, memang terkesan sepi, banyak penjagaan disetiap sudut, mengingat disini adalah tempat narapidana.

Tapi, antara keindahan, keangkeran dan mistis, hal ini telah membuat orang penasaran dan ingin melihat apa yang ada disana.

Bermula dari paradigma itu, pemerintah dengan resmi membuka pintu dan sekaligus menjadikannya disamping penjara, Nusakambangan juga lokawisata.

Keindahan Alam, narapidana, seramnya tempat ekskusi, aroma mistis dan keunikan-keunikan lainnya, NUSAKAMBANG adalah lokawisat yang luar biasa. 

0 komentar:

Posting Komentar